NYATANYA.COM, Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) mendistribusikan tenda khusus keluarga untuk korban gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Tenda khusus keluarga bagian dari upaya untuk menerapkan pendekatan keluarga dalam penanganan korban bencana.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Iyan Kusmadiana, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (2/3/2022).
Menurut Iyan, warga bisa mendirikan tenda keluarga di depan rumah mereka.
“Warga tidak harus mengungsi jauh dari rumah mereka, memudahkan mereka memantau keadaan harta benda, dan komunikasi dengan warga sekitar. Jadi, meski mengungsi, mereka masih tetap merasa nyaman,” kata Iyan.
Iyan mengatakan bahwa tenda keluarga dari Kemensos dilengkapi dengan matras gulung, kasur, selimut, dan lampu tenda.
Di Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, warga juga bahu membahu mendirikan tenda keluarga tidak jauh dari rumah mereka yang rusak akibat gempa.
“Belum pernah pasang tenda begini. Baru pertama. Tapi senang, kami dapat untuk masing-masing keluarga,” kata warga Pasaman yang rumahnya terdampak gempa, Jaenuddin.
Hingga saat ini, sejumlah 364 tenda keluarga telah berdiri di depan atau sekitar rumah warga yang terdampak gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat.
Selain itu, sebanyak 15 tenda keluarga sudah didirikan di Nagari Malampah dan 30 tenda keluarga dalam proses pemasangan di halaman Kantor Kecamatan Tigo Nagari di Kabupaten Pasaman.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan bahwa tenda tersebut diperuntukkan bagi keluarga yang rumahnya rusak akibat gempa.
“Itu nanti keluargalah yang pasang, titiknya di mana kita serahkan keputusan itu pada setiap KK (kepala keluarga),” kata Mensos Risma saat meninjau dampak gempa bumi di Pasaman Barat, pada Jumat (25/ 2/2022).
Saat mengunjungi Pasaman Barat, Mensos Risma mengajak warga bersama-sama mendirikan tenda keluarga, tenda berukuran 4×4 meter yang dirancang untuk menampung empat sampai lima orang.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan lebih dari 14.000 warga masih mengungsi, akibat gempa dengan magnitudo (M) 6,1, yang tercatat berada di wilayah Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (25/2/2022).
(N1)
Sumber: InfoPublik.id