Home / News

Kamis, 14 April 2022 - 21:03 WIB

Keraton Yogyakarta Lakukan Pemuliaan Alun-alun Utara, Begini Penjelasan Tepas Panitikisma

Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Yogyakarta melalui Tepas Panitikisma selaku penanggungjawab aset-aset Keraton, tengah melakukan pemuliaan Alun-alun Utara dengan melakukan penggantian pasir. (Foto: Istimewa)

Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Yogyakarta melalui Tepas Panitikisma selaku penanggungjawab aset-aset Keraton, tengah melakukan pemuliaan Alun-alun Utara dengan melakukan penggantian pasir. (Foto: Istimewa)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Yogyakarta melalui Tepas Panitikisma selaku penanggungjawab aset-aset Keraton, tengah melakukan pemuliaan Alun-alun Utara dengan melakukan penggantian pasir.

Tanah di Alun-alun Utara mulai digali secara bertahap sejak Minggu (3/4/2022) dan diperkirakan akan selesai dalam empat bulan ke depan pada bulan Juli 2022.

Wakil Penghageng II Tepas Panitikisma Keraton Yogyakarta, KRT Suryo Satriyanto menjelaskan bahwa aktivitas tersebut dilakukan untuk memperbaiki kondisi tanah di Alun-alun Utara.

“Selama ini, terdapat banyak aktivitas yang menyebabkan kondisi alun-alun kurang ideal. Material asli penyusun alun-alun yakni pasir, telah tercampur dengan banyak material lain karena kegiatan yang dilaksanakan di Alun-alun Utara sering tidak inline dengan kelestarian alun-alun ditambah lagi sistem drainase kurang memadai,” jelasnya.

Baca juga   Pemkot Yogya Serahkan Bantuan Insentif Ustadz Ustadzah

Sejak pemuliaan dilakukan, terdapat tumpukan benda-benda yang tidak seharusnya berada di alun-alun seperti timbunan sampah, spanduk, hingga pondasi beton untuk kegiatan temporer yang pernah digelar di alun-alun.

“Oleh karenanya, mengembalikan tanah alun-alun utara ke material aslinya yakni pasir, sangat penting untuk menjaga kemuliaan serta kelestarian alun-alun sebagaimana mestinya,” tambahnya dalam rilis yang diterima nyatanya.com, Kamis (14/4/2022).

Adapun pasir yang akan digunakan untuk mengganti tersebut merupakan pasir yang berasal dari tanah Kasultanan dan telah melalui proses pemilihan dan pertimbangan tim di internal Kasultanan.

“Sebelum melakukan proses penggalian, kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi serta dinas terkait maupun masyarakat di sekitar lokasi pengambilan pasir,” imbuh Kanjeng Suryo.

Baca juga   Ini 3 Sektor Unggulan yang Jadi Penggerak Ekonomi Kabupaten Magelang

Lebih lanjut, Kanjeng Suryo menjelaskan, pasir yang telah dipilih tersebut menggantikan material yang saat ini berada di Alun-alun Utara.

“Prosesnya dilakukan bergantian, kami menukar material yang ada di Alun-alun dengan pasir yang telah kami pilih. Selanjutnya, material dari Alun-alun Utara tersebut kami gunakan untuk menutup bekas galian pasir di wilayah pengambilan pasir.”

Proses pemuliaan ini juga merupakan langkah keraton dalam merawat aset-aset Kagungan Dalem sekaligus sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan Jogja sebagai Kota Warisan Dunia. Termasuk sebagai salah satu pengejawantahan konsep menjaga dan memperindah keindahan dunia, Memayu Hayuning Bawono.

(Aja)

Share :

Baca Juga

Warga Karangmloko mendatangi tempat hiburan AW Jogja umtuk menyampaikan somasi kedua. (Foto: istimewa)

News

Warga Karangmloko Kian Geram, Pengelola AW Jogja Diberi Waktu 7 Hari untuk Tutup Usaha Hiburan
Akumulatif capaian vaksinasi booster di DIY baru sekitar 43 persen. Vaksinasi booster tinggi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Kasus Covid-19 Tinggi, Pj Walikota Ingatkan Prokes dan Gencarkan Vaksinasi Booster
Mendag Muhammad Lutfi, menyatakan bahwa izin impor beras umum terakhir kali diterbitkan adalah pada 2018, untuk keperluan cadangan beras pemerintah. Selama tiga tahun selanjutnya, pihaknya tidak menerbitkan izin impor beras untuk keperluan umum. (Foto: Setpres BPMI)

News

Sudah 3 Tahun Pemerintah Tidak Menerbitkan Izin Impor Beras
Polres Sukoharjo menyelenggarakan pelatihan BHD kepada santri Pondok Pesantren Tahfidz Azzayadiy. (Foto: dokumen Polres Sukoharjo)

News

Peringati Hari Bhayangkara ke-77, Polres Sukoharjo  Latih BHD Santri Ponpes Azzayadiy
Rumah warga yang rusak akibat gempa berkekuatan M6,1 di Pasaman Barat pada Jumat (25/2/2022). (Foto: BNPB/Istimewa)

News

Enam Ribu Warga Masih Mengungsi, Kepala BNPB Pastikan Penanganan Korban Gempa Sumbar
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, penghargaan kota ramah lingkungan berkelanjutan atau Environmentally Sustainable Cities (ESC Award) merupakan salah satu pendekatan paling efektif mendorong kota-kota di ASEAN agar dapat lebih memobilisasi sumber daya mereka untuk membangun lingkungan yang bersih dan hijau. (Foto: Biro Humas KLHK)

News

ASEAN Nobatkan Tiga Kota di Indonesia sebagai Kota Ramah Lingkungan
Ilustrasi: nyatanya.com

News

97 Warga Salaman Sembuh Covid-19
Foto: Angkasa Pura II

News

Inilah Persiapan Transportasi Udara Hadapi Masa Angkutan Nataru 2022/2023