Home / News

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 23:16 WIB

Ketua DPR RI Minta Pemerintah Bantu Petani yang Gagal Panen Akibat Banjir

Puan Maharani. Foto: Biro Humas DPR RI

Puan Maharani. Foto: Biro Humas DPR RI

NYATANYA.COM, Jakarta – Hujan dan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir menyebabkan banyak petani merugi akibat gagal panen.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, meminta Pemerintah memberikan bantuan kepada para petani yang gagal panen, menyusul area persawahan maupun perkebunannya terendam banjir.

“Pemerintah harus bisa mengatasi persoalan gagal panen yang dialami petani di sejumlah daerah. Mereka bukan hanya mengalami pengurangan keuntungan, tapi bahkan ada juga yang merugi karena sawah dan kebunnya terendam banjir,” kata Puan dalam keterangan persnya Jumat (14/10/2022).

Sejumlah sentra pertanian padi, buah, dan sayur mengalami gagal panen karena lahan persawahan dan perkebunannya terendam banjir.

Curah hujan yang tinggi di atas normal juga mengakibatkan terjadinya peningkatan kelembaban dan menyebabkan makin bertumbuhnya organisme pengganggu tumbuhan (OPT) terutama penyakit.

Baca juga   Antisipasi Wabah PMK, Setiap Ternak Wajib Kantongi Surat Sehat

Tak hanya itu, intensitas penyinaran di lahan pertanian pun turun dan berdampak terhadap menurunnya kualitas produk pertanian dan perkebunan. Puan lantas menyoroti beberapa daerah yang sebentar lagi panen raya.

“Kita harus memikirkan nasib para petani yang akan kehilangan penghasilan karena produksi taninya hancur akibat banjir,” ucap Puan.

Untuk diketahui, 4 kelompok tani di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak jadi panen raya cabai merah karena area perkebunannya tergenang banjir. Air merendam tanaman cabai yang sedang berbunga dan sudah mulai berbuah.

Pada musim ketiga ini, petani menanam palawija dengan tanaman utama cabai merah dan tanaman tumpang sari seperti kubis dan kacang tanah. Beberapa ada yang menanam bawang merah.

Bawang dan kubis berhasil di panen sebelum Oktober, sementara cabai merah rencananya mulai dipetik Oktober-November 2022. Karena terendam air, petani terpaksa memanen cabai yang masih hijau dengan harga jual rendah.

Baca juga   Waga Yogyakarta Waspada Cuaca Ekstrem Tiga Hari ke Depan, Ini Penjelasan BMKG

“Keuntungan petani jadi merosot jauh, dan bahkan ada juga yang justru rugi,” ungkap Puan.

Hujan dengan intensitas tinggi yang turun di Kabupaten Jombang selama beberapa hari terakhir juga membuat para petani buah blewah di Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, gagal panen.

Tanaman blewah dan semangka di kawasan itu sejatinya sudah memasuki masa panen, namun akhirnya membusuk karena terendam air hujan.

Tak hanya di pedesaan, cuaca ekstrem hingga beberapa waktu ke depan berpotensi menyebabkan terjadinya hujan intensitas tinggi yang dapat memicu air sungai meluap di sekitar Jabodetabek.

Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan petani ibu kota penggarap lahan di pinggian sungai gagal panen akibat banjir yang dapat merusak lahan pertanian.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Ilustrasi: nyatanya.com

News

H-1 PPKM Darurat, Positif Covid-19 di DIY Tambah 922 Kasus
Ilustrasi obat sirup. Foto: Ist

News

Cegah Gagal Ginjal Akut, IDAI Sarankan Tak Berikan Paracetamol Sirup pada Anak
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum), Fadil Zumhana. Foto: dok. Puspenkum

News

Kejagung Luncurkan Platform Integrasi Data Perkara TPPO
Ganjar Pranowo. (Foto: Humas Jateng)

News

Level PPKM Jawa-Bali Naik, Ganjar Minta Masyarakat Tidak Panik dan Terus Disiplin Prokes
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres

News

Hari Pramuka, Presiden Apresiasi Pelaksanaan Jambore Nasional XI 2022
Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja atau Perppu Cipta Kerja. Langkah itu merupakan antisipasi terhadap kondisi global. Foto: BPMI Setpres

News

Pemerintah Terbitkan Perppu Cipta Kerja, Ketidakpastian Global Jadi Alasan
Ganjar Pranowo saat mengunjungi Desa Kecis, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo yang jadi klaster hajatan. (Foto:nyatanya.com/Humas Jateng)

News

Klaster Hajatan, Satu Desa di Wonosobo Jalani Isoman
Pemkot Yogyakarta menggandeng pihak terkait untuk mencegah dan menanggulangi AIDS, Tuberkulosis (TB) dan Malaria. Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Jalin Kemitraan, Pemkot Yogya Kejar Target Eliminasi AIDS, TB, dan Malaria