NYATANYA.COM, Jakarta – Kabar duka datang di tengah memuncaknya kasus corona di Indonesia, dan pelaksanaan PPKM Darurat di Jawa Bali, 3-20 Juli 2021. Ketua uji klinis vaksin Sinovac dari Bio Farma, Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, dr., M.Kes. dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, (7/7/2021).
Kabar duka ini datang dari pihak Bio Farma dan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
“Segenap keluarga besar Bio Farma berduka cita atas meninggalnya Dr. Novilia Sjafri Bachtiar, dr., M.Kes. Semoga Almarhumah memperoleh tempat terbaik disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan,” tulis Bio Farma dikutip Rabu (7/7/2021).
Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma itu mengawali karier di Bio Farma sejak 2001, dengan latar belakang pendidikan di bidang kedokteran. Meski berbekal ilmu medis, vaksinologi dan uji klinis tetap menjadi hal baru yang penuh tantangan dan menarik untuk dipelajari baginya.
Melansir biofarma.co.id, Novilia berkisah bahwa ada sebuah kebanggaan tersendiri ketika ia dan tim pernah merintis satu bagian baru bernama Evaluasi Produk yang kemudian berubah nama menjadi Uji Klinis.
Bagian ini dibuat saat Bio Farma mulai meluncurkan berbagai vaksin baru, sehingga dibutuhkan satu bagian khusus yang menangani uji klinis.
“Seperti umumnya peneliti, saya tak boleh berhenti pada satu kajian saja. Sejak ditempatkan sebagai staf evaluasi produk hingga saat ini, di Divisi Surveilans & Uji Klinis, saya dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuan dan skill di bidang uji klinis dan imunologi,” tulisnya dalam biofarma.co.id dikutip Rabu.
Ia menambahkan, banyak upaya yang ditempuh, antara lain membaca berbagai jurnal, berkontribusi dalam berbagai working group kelas dunia, training, hingga diskusi dengan para ahli di bidang imunologi, serta mengoptimalkan kesempatan menempuh pendidikan di bidang S2 dan S3 yang diberikan oleh Bio Farma. (*)