NYATANYA.COM, Yogyakarta – Muhammadiyah Multimedia (MM) Kine Klub dikenal sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang banyak berkegiatan di bidang perfilman.
Tak sedikit film pendek yang diproduksi MM Kine Klub UMY terpilih menjadi juara dalam festival film pendek yang diselenggarakan berbagai pihak. Adapun event tahunan yang digelar MM Kine Klub UMY, yakni bertajuk Kineidoscope.
Pada tahun ini, Kineidoscope diselenggarakan selama empat hari. Rangkaian acaranya antara lain ada pemutaran film, diskusi, hingga seminar perfilman. Tak hanya mahasiswa, masyarakat umum pun boleh mengikuti rangkaian acara tersebut.

Menurut Budi Dwi Arifianto MSn selaku steering committee dari Kineidoscope 2022, ada 69 judul film pendek dari 18 festival yang diputar dalam rangkaian acara Kineidoscope 2022.
“Kineidoscope dapat menjadi tolak ukur perfilman selama satu tahun terakhir, kemudian dapat digunakan oleh pegiat film untuk melihat tren apa yang sedang diminati penonton,” jelasnya, baru-baru ini.
Budi yang juga pembina dari MM Kine Klub UMY berharap, Kineidoscope bisa terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dan semakin berkembang.
Manfaatnya antara lain dapat menjadi tolak ukur perfilman selama satu tahun terakhir. Bahkan bisa pula menjadi ajang bertemunya para film maker serta menjadi penyambung apresiasi dunia perfilman di Indonesia.
Suatu hal yang banyak ia syukuri pula, selama empat hari pelaksanaan,Kineidoscope 2022 mendapatkan antusiasme yang cukup baik tidak hanya dari pecinta film, namun juga masyarakat secara umum.
“Di samping pemutaran film dari berbagai daerah seperti Balikpapan, Sumbawa dan Papua, Kineidoscope 2022 juga mengadakan, jelajah budaya melalui film hingga seminar terbuka yang membahas mengenai advokasi dalam dunia perfilman,” bebernya.
Dijelaskan Budi, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Kineidoscope 2022 mengusung konsep yang sedikit berbeda. Tak hanya film pendek hasil produksi MM Kine Klub saja yang diputar.
Namun, berbagai film pendek yang pernah memenangkan berbagai festival film pada 2022 juga turut diputar pada acara yang digelar di Gedung Societet Militaire, Yogyakarta.
“Kami merasa bahwa selama ini film-film yang kami putar hanya ditonton oleh kalangan sendiri. Maka, pada tahun ini kami membuat sedikit modifikasi agar Kineidoscope bisa lebih menasional,” tegasnya.
Masih menurutnya, upaya yang dilakukan MM Kine Klub UMY untuk berjejaring dengan berbagai festival film untuk dapat saling bekerja sama, bukanlah hal yang mudah.
“Hal seperti ini memerlukan upaya yang besar dalam menggandeng panitia festival film agar terlibat hingga mengkurasi film-film pendek yang masuk pula,” ungkap Budi.
Ditambahkan, Kineidoscope rutin digelar setiap akhir kepengurusan MM Kine Klub dari satu tahun periode. Termasuk pula sebagai wadah bagi teman-teman pengurus MM Kine Klub UMY untuk laporan akhir tahun.
(*/N3)