Home / Peristiwa

Senin, 4 April 2022 - 21:31 WIB

Klitih Makan Korban di Jalan Gedongkuning, Sri Sultan: Ini Sudah Berlebihan, Cari Pelaku dan Diproses Hukum

Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Humas Pemda DIY

Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Humas Pemda DIY

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Aksi klitih kembali terjadi di Kota Yogyakarta. Satu korban meninggal dunia dalam aksi brutal jalanan yang terjadi di Jalan Gedongkuning, Kotagede, Minggu (3/4/2022) dini hari.

Kejahatan jalanan yang terjadi pada awal bulan Ramadan ini mengkhawatirkan sekaligus membuat banyak pihak prihatin. Orang nomor satu di DIY pun angkat bicara.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, aksi kejahatan sampai menyebabkan korban jiwa adalah pelanggaran hukum, termasuk jika pelakunya masih anak-anak atau di bawah umur.

“Saya kira ya, ini pelanggaran pidana. Cari pelaku dan diproses hukum. Ini sudah berlebihan, berapa pun umurnya,” katanya, Senin (4/4/2022).

Ngarsa Dalem mengungkapkan, membawa para pelaku kejahatan anak ke proses hukum menjadi solusi tepat dalam menekan tindak kejahatan klitih.

Baca juga   LPS Gugat BPR Tripilar Arthajaya Yogyakarta, Nama Ova Emilia Ikut Disebut

“Itu bisa mengatasi persoalan kenakalan anak,” ungkapnya.

Raja Keraton Yogyakarta ini menyebutkan, selama ini ada kendala hukumnya yakni pelaku masih berusia anak atau masih di bawah umur.

“Tapi, ada pengecualiannya, karena ini kejahatan sampai begitu (meninggal dunia). Apa yang dilakukan pelaku sudah terlalu jauh,” kata Sri Sultan.

Menurut Sultan, untuk itu pelaku harus dicari dan diproses hukum. “Terlepas nanti putusan apa di pengadilan, nanti yang memutuskan pengadilan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, aksi klitih kembali terjadi di Yogyakarta. Seorang remaja berinisial DA (18), menjadi korban klitih di Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta, Minggu (3/4/2022) dini hari menjelang sahur.

Pelajar sekolah swasta di Yogyakarta yang asal Kebumen Jawa Tengah ini meninggal dunia akibat ulah keganasan klitih. Korban mengalami luka di bagian wajah akibat sabetan gear oleh pelaku.

Baca juga   RSUD Ramah, Layanan Pendaftaran Pasien Tanpa Antre di RSUD Temanggung

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengatakan, jumlah pelaku lima orang dengan dua sepeda motor. Satu motor berboncengan tiga dan satu motor berboncengan dua orang.

“Kejadian di Jalan Gedongkuning,” ujar Kombes Ade saat melakukan olah TKP pada Senin (4/4/2022) siang.

Berdasarkan saksi mata di lokasi kejadian, kawanan pelaku masih menyerang rombongan korban dan melakukan pengejaran. Di tengah pengejaran oleh pelaku, korban sempat terjatuh dan terseret beberapa meter hingga tidak sadarkan diri.

(N1)

Share :

Baca Juga

Foto Naskah Akademik berjudul "Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Nasional Penegakan Kedaulatan Negara" yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2022. (Foto: Dok/Istimewa)

Peristiwa

Termasuk Soeharto, Tokoh yang Terkait Serangan Umum 1 Maret 1949 Ada di Keppres
Anggota Lantas Polres Mojokerto Kota tengah membagi nasi bungkus. (Foto: istimewa)

Peristiwa

Jumat Berkah, Anggota Lantas Polres Mojokerto Kota Bagikan Nasi Gratis
Foto: Mitra Diskominfo Kalteng/Sw/toeb

Peristiwa

Belasan Rumah di Desa Pulau Mambulau Terbakar, 58 Jiwa Terdampak
Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi dalam sambutannya di acara Infobank 10th Sharia Awards. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Peristiwa

Wakaf Tunai Arisan Masyarakat Ekonomi Syariah DIY Diluncurkan
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat sidak ke Pasar Darurat dan Pasar Baru Kedungwuni.(Foto:nyatanya.com/Dinkominfo Pekalongan)

Peristiwa

Hari Ke-3 PPKM Darurat, Warga Semakin Tertib
Pusat Belanja Sahabat Lingkungan Kalisalak (Pujasalika) bentukan Pemerintah Desa Kalisalak disambut positif masyarakat. (Foto: MC Batang)

Peristiwa

Pujasilaka Gerakkan Perekonomian dan Sehatkan Warga Kalisalak
Bupati Temanggung HM Al Khadziq ajak siswa memilah sampah untuk menjaga lingkungan hidup. (Foto: Diskominfo Temanggung)

Peristiwa

World Cleanup Day, Siswa di Temanggung Pilah Sampah
Program CSR Japfa Peduli, bentuk sosial kepada masyarakat, dengan tujuan meringankan beban masyarakat karena adanya pandemi Covid-19. (Foto:Humas/beritamagelang)

Peristiwa

Bantu Ayam dan Telur, Japfa Peduli Warga Isoman