NYATANYA.COM, Yogyakarta – Bukan berlebihan kiranya menyebut Ndarboy sebagai musisi yang produktif dan inovatif. Sejak viral dengan dangdut Jawanya yang nggrantes (menyayat hati) sejak 2017, sampai kini Ndarboy masih terus banyak melahirkan karya baru yang tak terduga.
Jika sebelumnya ada ‘Wayahe Hiling’ bareng Endank Soekamti, ‘Sinyal Tresna’ film musikal bareng IM3 Collabonation, dan ‘Indonesia Bakoh’ yang dirilis bertepatan dengan HUT ke-77 RI, kini Ndarboy kembali mengeluarkan karya anyar berjudul ‘Kudu Nangis’.
Bukan sembarang lagu, siapa sangka kali ini Ndarboy berkolaborasi dengan salah satu gitaris legendaris Indonesia, Dewa Budjana (Gigi).
Dua sosok ini tentu menawarkan kesan dan pengalaman baru dalam mendengarkan karya lagu, karena keduanya berbeda genre dan generasi.
Diceritakan Ndarboy, proses penggarapan lagu ‘Kudu Nangis’ sebetulnya sudah berlangsung cukup lama. Namun kesepakatan untuk berkarya bareng cukup diamini keduanya dalam waktu singkat saja.
“Beberapa kali (Ndarboy dan Gigi) manggung bareng, dari situ kami berkenalan. Hingga akhirnya pas Mas Dewa Budjana ke Jogja, kami lebih intens cerita, sharing-sharing, lalu memutuskan untuk berkolaborasi bikin satu karya,” ujar Ndarboy mengawali cerita.
Diamini oleh Dewa Budjana, ia sendiri mengaku bahwa tembang ‘Kudu Nangis’ ini justru karena inisiatifnya sendiri. Ia kali pertama menghubungi Ndarboy via direct message (DM) Instagram untuk mengajak kolaborasi. Ajakan itu tentu saja direspons dengan baik oleh Ndarboy.
“Setelah WhatsApp-an, kita ketemu lagi pas Ndarboy konser bareng Gigi di Jakarta.
Saya sempat cari waktu ke Jogja tapi meleset terus. Akhirnya saya kirim lagu mentahan, udah dibuatin lirik, tapi nggak berlanjut,” timpal Dewa Budjana.
Hingga akhirnya Ndarboy mencoba mengirimkan bagan lagunya sendiri kepada Dewa Budjana yang kini menjadi keutuhan lagu ‘Kudu Nangis’ itu.
Kegiatan rekaman secara keseluruhan seperti bass, kendang/ketipung, akhirnya dirampungkan di rumah Dewa Budjana, lalu semua data dirapikan dan dibawa pulang oleh Julian (arranger dan kibordis Ndarboy) ke Jogja untuk proses mixing-mastering.
“Proses pematangannya juga menyenangkan. Ndarboy dan member band-nya, kira-kira berjumlah belasan orang, seharian ngerjain lagu itu di rumah saya. Seumur hidup baru pertama kali studio kecil saya diisi 14-15 orang penuh,” ujar Dewa Budjana sembari tertawa.
Mengenai kendala kolaborasi ini, Dewa Budjana mengaku tak menemui kesulitan apapun. Menurutnya musikalitas Ndarboy dan Genk Band juga jadi faktor utama lagu ‘Kudu Nangis’ bisa cepat selesai dan hasil akhirnya memuaskan.
“Nggak ada kesulitan sama sekali. Saya udah lihat semua mainnya anak-anak Ndarboy, semua keren-keren. Dari bassisnya, kibordisnya, gitarisnya, pemain kendangnya, oke banget malah. Sangat menyenangkan kerja bareng mereka,” imbuh Dewa Budjana.
Namun menurut Ndarboy, saat proses akhirnya pun sempat mengalami sedikit tantangan, karena ketika proses mixing-mastering harus menggabungkan dua warna musik yang berbeda.
Transisi dari musik dangdut ke pop dan begitu sebaliknya. Ornamen gamelan Bali yang ditampilkan pun juga harus terasa di lagu tersebut.
“Dari segi aransemen ada yang Ndarboy banget dan ada yang Dewa Budjana banget. Sound design-nya juga seperti yang kami berdua bayangkan, semua bisa nge-blend saat hasil akhirnya,” ucap Ndarboy bangga.
Lanjutan lagu ‘Ojo Nangis’
Ndarboy membeberkan bahwa lagu ‘Kudu Nangis’ termasuk unik, karena secara tidak sengaja menjadi lagu lanjutan karya terdahulunya yang sangat viral pada akhir tahun 2020.
“Uniknya di lagu ‘Kudu Nangis’ ini adalah lagu perkembangan dari single-ku sebelumnya, ‘Ojo Nangis’. Pesan lagunya pun hampir sama, intinya mengikhlaskan, sing uwis yo uwis,” kata Ndarboy.
Mengenai cerita keseluruhan tentang liriknya, ‘Kudu Nangis’ menceritakan tentang perasaan seseorang yang sudah tidak bisa terlalu lama memendam masalah.
Kalau kata orang Jawa, ‘Ojo dipendhem ndak dadi penyakit’. Maka tak semua masalah harus dipendam, keluarkan meski kita harus menangis pun tak apa.
“Yang saya tangkap dari lirik Ndarboy, cowok pun di sini juga bisa nangis. Kalau memang waktunya nangis ya nangis aja nggak papa,” tambah Dewa Budjana.
Bagi Dewa Budjana, dalam kolaborasi bersama Ndarboy ini ia ingin mempertegas bahwa kolaborasi tidak ada batas, musik tidak ada sekat-sekat. Apapun genre-nya semuanya bisa dipadukan dan memberi porsi yang sama.
“Di sini saya coba masuk dengan cara main saya meski saya bukan musisi dangdut. Semoga bisa diterima dengan baik. Mudah-mudahan ini sebuah kolaborasi yang beda. Buat fans Ndarboy semoga bisa menerima permainan saya, begitu juga dengan fans saya juga bisa kenal dengan Ndarboy,” pungkas Dewa Budjana mengakhiri obrolan.
Lagu ‘Kudu Nangis’ yang didukung penuh oleh Anggur Kolesom Orang Tua ini mengudara serentak di YouTube dan gerai-gerai musik digital mulai Rabu 24 Agustus 2022.
Melalui YouTube, karya visual ‘Kudu Nangis’ pun digarap secara apik oleh Bagoes Kresnawan bareng rekan-rekan kreatif di GAS.ID.
(*/Aja)