Home / Plus

Senin, 21 Agustus 2023 - 15:13 WIB

Kolonel Sugeng Ariyanto: Terapi Banyu Urip Jadi Terobosan Penggugah Semangat Penderita Buta Warna

Kolonel Sugeng Ariyanto   (Foto: istimewa)

Kolonel Sugeng Ariyanto (Foto: istimewa)

NYATANYA.COM, – Buta warna membuat seseorang yang mengalaminya sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total). Meskipun wacana yang berkembang selama ini, jika kondisi ini tidak bisa disembuhkan, ada beberapa cara mengatasi buta warna yang bisa dilakukan agar penderitanya dapat menjalani aktivitas senormal mungkin.

Salah satu cara yang dapat mengatasi adalah dengan metode yang dikembangkan serta dilakukan oleh klinik terapi Banyu Urip. Klinik pengobatan herbal satu ini belum lama ini berhasil menggoyang jagad pengobatan alternatif dengan kemampuannya memulihkan kesehatan mata, yaitu buta warna yang dialami oleh masyarakat.

Kehebohan dari terobosan klinik Banyu Urip yang mampu sembuhkan buta warna berawal dari sejumlah remaja yang sebelumnya gagal lolos tes dan seleksi menjadi tentara dan polisi. Mereka tak mampu melewati tahapan tes buta warna yang merupakan syarat mutlak menjadi tentara dan polisi. Saat hampir pupus harapan menggapai harapan dan cita-citanya tersebut, sebagian diantaranya mendapat informasi jika klinik Teraphy Banyu Urip yang berlokasi di Jalan Selokan Mataram, Karanganyar, Sinduadi, Mlati, Sleman itu dapat menyembuhkan hingga 100 persen orang yang mengalami buta warna parsial.

Baca juga   Tradisi Yaa Qowiyyu Jadi Berkah Bakul Apem

“Awalnya memang hanya dua-tiga pasien yang mengalami buta warna, yang sebelumnya mereka gagal atau tidak lolos seleksi TNI/Polri. Mereka datang ke klinik kami dan kami lakukan terapi secara bertahap. Alhamdulillah, mereka pulih dan sembuh 100 persen. Hal ini dibuktikan dengan cek medis ke dokter usai terapi di tempat kami. Bukti kesembuhan mereka dibuktikan lagi dengan berhasilnya lolos seleksi tentara dan polisi usai mengalami kegagalan sebelum terapi,” terang M Syamsul Arifin sang terapis yang juga pensiunan tentara ini.

Keberhasilan beberapa remaja yang nyata-nyata lolos menjadi tentara dan polisi pun kemudian viral usai mereka membeberkan pengalamannya. Tak pelak, klinik Banyu Urip pun jadi jujugan orang yang mengalami gangguan (buta warna) serupa. Nama Banyu Urip pun kian dikenal setelah pasien-pasien yang datang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Ambon serta Aceh berdatangan. Bahkan semakin menggaung manakala semua pasien tersebut benar-benar sembuh.

Sejumlah kalangan pun banyak berikan komentar, termasuk dari para pejabat beragam instansi, termasuk dari TNI maupun Polri. Salah satunya adalah Kolonel Sugeng Ariyanto. Dirinya memberikan apresiasi yang cukup besar dan tinggi dengan kehadiran (keberadaan) Klinik Teraphy Banyu Urip ini.

Baca juga   Lupa Matikan Kompor, Dua Rumah Hangus Terbakar

“Terobosan yang sangat bagus. Klinik Banyu Urip mampu menjadi solusi dan mampu bangkitan motivasi masyarakat yang mengalami buta warna, dimana mereka sebelumnya nyaris pupus harapan dari keinginan meraih cita-citanya. Apalagi pasiennya banyak dari mereka-mereka yang gagal seleksi tentara dan polisi yang sekarang berhasil lolos meraih cita-citanya usai diterapi,” kata Kolonel Sugeng mengomentari kehadiran dan keberadaan Klinik Teraphy Banyu Urip.

Kolonel Sugeng pun menyarankan para remaja dan peserta seleksi yang bercita-cita jadi tentara dan polisi untuk menyiapkan diri, baik kesehatan dan mental sebaik mungkin. Kenali diri terlebih dahulu.

“Jika masih ada kekurangan khususnya kesehatan, terutama ada kelainan dengan mengalami buta warna maka sebaiknya  berusaha mencari solusi untuk proses penyembuhannya terlebih dahulu. Apalagi sekarang sudah ada jalan proses penyembuhannya. Meskipun semua keberhasilan berada di tangan Tuhan, tapi yang namanya usaha ikhtiar harus tetap dilakukan,”  sambung Kolonel Sugeng.  (N2)

Share :

Baca Juga

Steven tengah serius memperbaiki mobil yang mengalami kerusakkan mesin. (Foto: istimewa)

Plus

Miliki Bakat Alam, Steven Piawai Perbaiki Mobil Rewel
Usaha sablon kaos milik Rudi Ningrat di Desa Temuroso RT 2 RW 1 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak ini nyaris gulung tikar, sebelum akhirnya bangkit setelah mempromosikan di #Lapak Ganjar. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Nyaris Gulung Tikar, Usaha Sablon Kaos Ini Bangkit Usai Ikut Lapak Ganjar
Nikah bersama Satu Abad NU diikuti oleh 11 pasangan dari berbagai wilayah seperti Kota Yogya, Sleman dan Bojonegoro. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Nikah Bersama Satu Abad NU di Stadion Kridosono, Simbol Dilapangkan Rezeki Pengantin
Motif batik yang biasa digunakan oleh Olivia dalam pembuatan kue adalah motif batik Kawung dan Parang. (Foto: MC Kab Sleman)

Plus

Brownies Bermotif Batik Bikinan OliviaRu Tak Cuma Unik, Tapi Juga Laris Manis
Salah satu produk kerajinan berbahan bonggol jagung karya Ranu yang punya nilai jual tinggi. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Di Tangan Ranu, Bonggol Jagung Disulap Jadi Kerajinan Cantik
Monumen Knalpot Elang Danadyaksa diresmikan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, bersama pejabat Forkopimda, Jumat (8/4/2022). Foto: MC Kab.Skh

Plus

Unik dan Artistik, Monumen Elang Berbahan Knalpot Brong Hasil Razia Polres Sukoharjo
Ayunee by Melati Soedjarwo merupakan usaha fesyen yang berbasis di Klaten, Jawa Tengah. Ayunee memproduksi busana dengan bahan dasar kain tradisional Indonesia, terutama kain lurik dari alat tenun bukan mesin (ATBM) dengan pewarnaan alam yang menjadi ciri khas. (Foto: TWC Media)

Plus

PT TWC Dorong Mitra Binaan Masuk Market Place Taraf Internasional
Pelatihan dan edukasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi UMKM dan relawan di RS Panti Nugroho Pakem. Foto: Dok.RS Panti Nugroho

Plus

RS Panti Nugroho Berikan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar bagi UMKM dan Relawan Pakem