NYATANYA.COM, – Buta warna membuat seseorang yang mengalaminya sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total). Meskipun wacana yang berkembang selama ini, jika kondisi ini tidak bisa disembuhkan, ada beberapa cara mengatasi buta warna yang bisa dilakukan agar penderitanya dapat menjalani aktivitas senormal mungkin.
Salah satu cara yang dapat mengatasi adalah dengan metode yang dikembangkan serta dilakukan oleh klinik terapi Banyu Urip. Klinik pengobatan herbal satu ini belum lama ini berhasil menggoyang jagad pengobatan alternatif dengan kemampuannya memulihkan kesehatan mata, yaitu buta warna yang dialami oleh masyarakat.
Kehebohan dari terobosan klinik Banyu Urip yang mampu sembuhkan buta warna berawal dari sejumlah remaja yang sebelumnya gagal lolos tes dan seleksi menjadi tentara dan polisi. Mereka tak mampu melewati tahapan tes buta warna yang merupakan syarat mutlak menjadi tentara dan polisi. Saat hampir pupus harapan menggapai harapan dan cita-citanya tersebut, sebagian diantaranya mendapat informasi jika klinik Teraphy Banyu Urip yang berlokasi di Jalan Selokan Mataram, Karanganyar, Sinduadi, Mlati, Sleman itu dapat menyembuhkan hingga 100 persen orang yang mengalami buta warna parsial.
“Awalnya memang hanya dua-tiga pasien yang mengalami buta warna, yang sebelumnya mereka gagal atau tidak lolos seleksi TNI/Polri. Mereka datang ke klinik kami dan kami lakukan terapi secara bertahap. Alhamdulillah, mereka pulih dan sembuh 100 persen. Hal ini dibuktikan dengan cek medis ke dokter usai terapi di tempat kami. Bukti kesembuhan mereka dibuktikan lagi dengan berhasilnya lolos seleksi tentara dan polisi usai mengalami kegagalan sebelum terapi,” terang M Syamsul Arifin sang terapis yang juga pensiunan tentara ini.
Keberhasilan beberapa remaja yang nyata-nyata lolos menjadi tentara dan polisi pun kemudian viral usai mereka membeberkan pengalamannya. Tak pelak, klinik Banyu Urip pun jadi jujugan orang yang mengalami gangguan (buta warna) serupa. Nama Banyu Urip pun kian dikenal setelah pasien-pasien yang datang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Ambon serta Aceh berdatangan. Bahkan semakin menggaung manakala semua pasien tersebut benar-benar sembuh.
Sejumlah kalangan pun banyak berikan komentar, termasuk dari para pejabat beragam instansi, termasuk dari TNI maupun Polri. Salah satunya adalah Kolonel Sugeng Ariyanto. Dirinya memberikan apresiasi yang cukup besar dan tinggi dengan kehadiran (keberadaan) Klinik Teraphy Banyu Urip ini.
“Terobosan yang sangat bagus. Klinik Banyu Urip mampu menjadi solusi dan mampu bangkitan motivasi masyarakat yang mengalami buta warna, dimana mereka sebelumnya nyaris pupus harapan dari keinginan meraih cita-citanya. Apalagi pasiennya banyak dari mereka-mereka yang gagal seleksi tentara dan polisi yang sekarang berhasil lolos meraih cita-citanya usai diterapi,” kata Kolonel Sugeng mengomentari kehadiran dan keberadaan Klinik Teraphy Banyu Urip.
Kolonel Sugeng pun menyarankan para remaja dan peserta seleksi yang bercita-cita jadi tentara dan polisi untuk menyiapkan diri, baik kesehatan dan mental sebaik mungkin. Kenali diri terlebih dahulu.
“Jika masih ada kekurangan khususnya kesehatan, terutama ada kelainan dengan mengalami buta warna maka sebaiknya berusaha mencari solusi untuk proses penyembuhannya terlebih dahulu. Apalagi sekarang sudah ada jalan proses penyembuhannya. Meskipun semua keberhasilan berada di tangan Tuhan, tapi yang namanya usaha ikhtiar harus tetap dilakukan,” sambung Kolonel Sugeng. (N2)