Home / News

Rabu, 17 November 2021 - 12:32 WIB

Komplotan Illegal Logging ‘Anak Jenderal’ Digulung, 10 Ton Kayu Jarahan Diamankan

Pembalakan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dilakukan kelompok Anak Jenderal, polisi menemukan barang bukti kayu kurang lebih 10 ton dengan jenis rimba campuran. (Foto: Mediacenter Riau/asn)

Pembalakan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dilakukan kelompok Anak Jenderal, polisi menemukan barang bukti kayu kurang lebih 10 ton dengan jenis rimba campuran. (Foto: Mediacenter Riau/asn)

NYATANYA.COM, Bengkalis – Tim Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau membongkar mafia kayu atau illegal logging di hutan lindung daerah Siak Kecil Bengkalis. Tim mengamankan pelaku dan kayu hasil penebangan dari hutan lindung yang siap diangkut.

Di lokasi, tim menemukan kegiatan pemuatan kayu log ditepi sungai Siak Kecil, tim menghentikan kegiatan tersebut dan menanyakan siapa pemilik kayu log didiperoleh keterangan bahwa pemiliknya adalah Mat Ari alias Anak Jenderal yang kemudian berhasil diamankan.

Kemudian dilakukan penyisiran dugaan pembalakan liar di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dan ditemukan barang bukti kayu kurang lebih 10 ton dengan jenis rimba campuran.

“Benar, kita gulung komplotan illegal logging di Sungai Mandau di Teluk Nibung dan juga Sungai Linau,” kata Kapolda Riau Irjen Agung Setya Selasa sore (16/11/2021).

Agung mengatakan komplotan mafia kayu yang dipimpin pelaku bernama Mat Ari alias Anak Jenderal itu ditangkap oleh tim gabungan yang diback up personel Brimob. Operasi penangkapan itu setelah sehari sebelumnya dilakukan patroli udara dan menemukan aktivitas perambah hutan dibeberapa lokasi/koordinat.

Baca juga   Meski Dibayangi Kekhawatiran Inflasi dan Resesi, Rupiah Berpeluang Menguat

“Ini komplotan pimpinannya Mat Ari alias Anak Jenderal. Itu adalah lokasi yang kemarin saya lihat dari atas (patroli udara), kayu illegal logging dihanyutkan ke sungai oleh kelompok Mat Ari alias Anak Jenderal ini,” lanjut Irjen Agung.

Kapolda memastikan menindak tegas pelaku perambahan hutan. Penindakan tidak hanya sampai ke pekerja, tapi ia memastikan akan membongkar sampai ke pemodal.

Sebelumnya, Agung mengatakan perambahan hutan menjadi pintu awal terjadinya kerusakan lingkungan di Riau. Semula hutan dirusak lewat penebangan liar. Setelah dijarah kayunya, hutan asri itu kemudian mulai mengering dan mulai dibakar pada musim kemarau.

Tidak sampai 2-3 tahun, hutan itu dibakar dan berubah menjadi perkebunan yang digarap para pelaku secara ilegal dengan ditanami sawit. Muaranya hutan lindung, kawasan Suaka Margasatwa di Giam Siak Kecil dan Kerumutan itu kemudian menjadi perkebunan. Maka kita cegah dengan menjaga agar tidak ada lagi aktivitas perambahan hutan, illegal logging dan sebagainya.

Baca juga   Kementrian Pemuda dan Olahraga Gelar Workshop Kreativitas Pemuda

Di lokasi Giam Siak Kecil, terlihat hutan yang tadinya hijau rimbun telah dijarah para pelaku illegal logging. Kayu-kayu alam itu ditebang dan diangkut lewat perairan.

Dari udara, terlihat kayu-kayu ditebang dan diolah seperti gelondongan dan papan siap jual. Kayu diangkut dari hutan dengan para pelaku membuat rel dari kayu yang sudah disusun.

Kayu dibawa dari hutan ke sungai dan diangkut ke darat. Terlihat banyak tumpukan-tumpukan kayu di dalam hutan. Demikianpun hutan di Kerumutan juga tak luput dari ulah penjarah. Nampak jejak penebangan kayu dan tenda-tenda biru berdiri di tengah rimbunnya hutan Kerumutan.

Agung mengatakan sebagai bukti negara hadir dan tidak boleh kalah dari kejahatan.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Mendag Muhammad Lutfi, menyatakan bahwa izin impor beras umum terakhir kali diterbitkan adalah pada 2018, untuk keperluan cadangan beras pemerintah. Selama tiga tahun selanjutnya, pihaknya tidak menerbitkan izin impor beras untuk keperluan umum. (Foto: Setpres BPMI)

News

Sudah 3 Tahun Pemerintah Tidak Menerbitkan Izin Impor Beras
Jumpa pers ketersediaan dan terpenuhinya ikan dan daging di Merauke menjelang pelaksanaan PON, di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Merauke. (Foto:MCKominfo)

News

Jelang PON, Stok Ikan dan Daging di Klaster Merauke Mencukupi
KPK dan Kejagung sepakat penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi (TPK) di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) selanjutnya akan ditangani KPK. (Foto: Dok KPK)

News

KPK Ambil Alih Penanganan Kasus Korupsi LPEI dari Kejagung, Optimalisasi Pemulihan Aset
Haryadi Suyuti. Foto: walikota.jogjakota.go.id

News

Ditangkap KPK, Haryadi Suyuti Juga Pernah Tersangkut Dugaan Korupsi Proyek SAH
Foto: BPMI Setpres

News

Presiden Luncurkan Teknologi 5G Smart Mining, Pertama di Asia Tenggara
Sejumlah pemudik motor mengantre BBM di salah satu SPBU. (Foto: InfoPublik)

News

Arus Balik, Pemudik Motor Mulai Memadati Jalur Pantura
Ganjar Pranowo mengatakan, selain percepatan vaksinasi, Ganjar juga tak lelah mengingatkan semua kepala daerah untuk mengecek betul masa kedaluwarsa vaksin. (Foto: Diskominfo Jateng)

News

Capaian Masih Rendah, Jateng Dorong Percepatan Vaksinasi di 7 Daerah Ini
Foto: Humas Jateng

News

Ganjar Berharap Politeknik GUSDURian Purwokerto Cetak Ahli yang Moderat