NYATANYA.COM, Magelang – Pemerintah Kabupaten Magelang segera mengambil langkah strategis begitu konsultasi publik pengadaan tanah pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen, di wilayah setempat usai.
Kepala Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang Adang Atfan Ludhantono mengatakan, pihaknya akan mengambil beberapa langkah setelah usainya konsultasi publik di Magelang.
“Kami yang juga bagian dari tim persiapan juga akan mengamankan proses yang sudah berjalan. Di antaranya kan nanti setelah proses persiapan, tentunya dilanjutkan dengan tahapan pengadaan. Di situ keterlibatan kami di antaranya sebagai Satgas Penilaian Bangunan di Satgas B. Kami juga menyiapkan dan telah koordinasi dengan kantor Badan Pertanahan di tahun kemarin,” kata Adang, di sela-sela Konsultasi Publik Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Balai Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Magelang, Rabu (2/2/2022).
Dia menambahkan, terkait dengan tanah kas desa itu, pihaknya telah menginventarisasi. Tercatat, ada delapan desa yang kena.
Adang yang juga bagian dari Tim Persiapan Pengadaan Tanah Tol di Magelang, juga akan berkoordinasi dengan Dispermasdes setempat, khususnya dalam melakukan advokasi terkait aset dan tanah kas desa terdampak.
“Di samping itu, kami juga ada beberapa aset yang kena atau terdampak. Seperti jalan kabupaten. Entah tolnya yang di bawah atau di atas, juga ada dampaknya. Kita sounding ke teman teman untuk menyiapkan ini,” lanjutnya.
Di sisi lain, katanya, dalam proses pembangunan tol nanti, saat melangsir material pasti akan menggunakan jalan kabupaten, dan terkena dampaknya. Untuk Itu sudah dibahas cara mengantisipasinya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, proses konsultasi publik pengadaan tanah tol di Kabupaten Magelang dari Kecamatan Ngluwar hingga Kecamatan Grabag, berjalan lancar dan tidak ada masalah.
“Karena ruas Yogyakarta-Bawen melewati Jawa Tengah saja ada Temanggung, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang. Harapan kami, (jika) di kami lancar, maka besar harapan kami di tempat lain juga lancar. Kalau terpenggal itu kan tidak optimal,” harapnya.
Kepala Desa Losari Junadi mengatakan, ada sekitar tujuh bidang tanah kas desa terdampak tol Yogyakarta-Bawen. Pihaknya berusaha membuat pernyataan agar tanah kas desa bisa digunakan proyek jalan tol.
“Pemerintah desa sangat setuju rencana proyek tol akan melintasi Desa Losari. Warga kami setelah mendengarkan sosialisasi semuanya mendukung rencana proyek tol tersebut,” kata Junadi, saat konsultasi publik pengadaan tanah tol di desanya.
(*/N1)