NYATANYA.COM, Gorontalo – Indonesia kaya akan sumber daya genetik yang diduga masih banyak belum dieksplorasi, salah satunya di daerah Gorontalo yang memiliki banyak varietas lokal yang menjadi bagian dari sumber daya genetik yang perlu untuk dilindungi.
Beberapa tahun belakangan sering mendengar atau bahkan pernah mencicipi kopi Pinogu yang merupakan kopi khas Gorontalo. Namun wilayah lain di daerah ini ternyata ada pula satu sumber daya genetik kopi lainnya selain kopi Pinogu yaitu kopi Dulamayo.
Kopi ini ditemukan pada saat Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady D Mario melakukan monitoring dan evaluasi bersama tim untuk melihat progress pengembangan pisang gapi merah di Dulamayo Selatan beberapa waktu lalu.
Di sela-sela rehat, salah satu warga menyuguhkan kopi yang ternyata kopi tersebut berasal dari perkebunan kopi milik warga di wilayah tersebut.
Dari perbincangan Muljady D Mario bersama warga diperoleh informasi bahwa kopi yang disuguhkan adalah kopi khas Dulamayo Selatan yang telah lama ditanam.
Bahkan dari keterangan beberapa warga, kopi tersebut diperkirakan telah ada sejak tahun 1960an atau telah dikembangkan oleh para pendahulu mereka.
Namun karena ketidaktahuan pentingnya perlindungan atas sumber daya genetik serta pengembangan varietas lokal sehingga kopi tersebut hanya dibudidayakan seadanya atau hanya untuk dikonsumsi di kalangan warga Dulamayo Selatan saja.
“Kopi ini yang torang tau so lama ada dari tahun 60-an dari torang pe orang tua kamari, mo dapa di kobong-kobong sekitar sini cuma torang olah tradisional for konsumsi sandiri (kopi ini, kopi dulamayo yang kami ketahhui sudah lama ada sejak tahun 60-an yang telah dikembangkan orang tua kami, bisa ditemukan di kebun sekitar namun pengolahan yang kami lakukan masih tradisional hanya untuk dikonsumsi sendiri),” kata Awin petani Dulamayo Selatan yang diiyakan warga (petani) lainnya, Jumat (5/3/2022).
Muljady Mario merespon keterangan beberapa warga petani Dulamayo Selatan dengan memerintahkan Kepala UPTD BPPSBP untuk segera melakukan penelusuran lebih lanjut.
Jika memang kopi tersebut merupakan salah satu sumber daya genetik Gorontalo maka harus dilakukan pendaftaran untuk perlindungan varietas bahkan bisa dilanjutkan ke tahap pelepasan varietas jika memiliki keunggulan dan ciri khas tersendiri.
“Ditelusuri lebih lanjut untuk didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas jika hasil penelusuran ternyata kopi ini memang merupakan kopi asli Dulamayo Selatan,” ucap Muljady yang juga merupakan pakar sumber daya genetik dan telah banyak melakukan pendaftaran dan pelepasan varietas lokal.
Menindak lanjuti arahan Kepala Dinas Pertanian, Kepala UPTD BPPSB Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Nurbaya Gani telah melakukan penelusuran awal mengenai keberadaan kopi ini.
“Sesuai petunjuk dan arahan Kepala Dinas, kami akan segera menindak lanjuti untuk menurunkan tim kulivar melakukan penelusuran dan pendataan lebih lanjut,” ucap Nurbaya.
Dari penelusuran awal tersebut diperoleh beberapa data dan telah menghimpun keterangan warga lokal dimana memang terdapat perbedaan rasa antara kopi Dulamayo ini dengan kopi Pinogu yang telah dkenal beberapa tahun terakhir ini, baik dari bentuk buah dan biji terlihat ada perbedaan dimana dari pengamatan sekilas biji kopi ini terlihat lebih besar dan warna sedikit lebih pucat.
Nurbaya menjelaskan bahwa ini baru penelusuran awal dan nantinya akan menurunkan tim bagian kultivar untuk penelusuran dan pendataan lebih lanjut dan akan segera merilis hasilnya.
Jika memang berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri dari kopi-kopi yang sudah ada maka tentu perlu didafarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian RI.
Beberapa varietas lokal selain dilindungi lewat pendaftaran varietas lokal ke Pusat Perlindugan Varietas Tanaman Kementerian Pertanian dan jika memiliki potensi (keunggulan, ciri khas dan memenuhi unsur keseragaman serta kestabilan) maka dapat diusulkan untuk dilepas oleh Menteri Pertanian sehingga dapat disertifikasi menjadi benih varietas unggul nasional.
“Memang beberapa sumber yang saya peroleh ada juga kopi Dulamayo yang sudah didata sebelumnya namun untuk memperkaya dan melindungi plasma nutfah Gorontalo maka kopi ini perlu didata lebih lanjut karena bisa saja kopi ini memang merupakan kopi lokal Dulamayo Selatan yang berbeda dengan beberapa jenis kopi yang sudah ada,” tuturnya.
(N1)
Sumber: InfoPublik.id