Home / Plus

Kamis, 10 November 2022 - 14:44 WIB

Kreatifnya Warga Pabelan, Talas Beneng Disulap Jadi Pengganti Tembakau dan Dieskpor ke Australia

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi keuletan Bekti mengolah daun Talas Beneng menjadi pengganti tembakau, bahkan telah berhasil mengekspor olahan Talas Beneng itu ke Australia. Foto: Humas Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi keuletan Bekti mengolah daun Talas Beneng menjadi pengganti tembakau, bahkan telah berhasil mengekspor olahan Talas Beneng itu ke Australia. Foto: Humas Jateng

NYATANYA.COM, Semarang – Tanaman talas seringkali dipandang sebelah mata. Biasanya, tanaman itu dibiarkan tumbuh liar di kebun atau pekarangan dan tak jadi komoditas pokok. Namun di tangan orang kreatif, tanaman ini bisa diolah jadi berbagai turunan alternatif.

Seperti yang dilakukan Agus Bekti, warga Dusun Kalangan, RW 5, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Ia mengolah Talas Beneng menjadi pengganti tembakau.

Bekti baru memulai produksinya itu sejak 2020. Namun ekspor ke Australia itu sudah repeat order hingga empat kali.

“Kita lagi menjajaki Dubai dan Kanada. Potensinya bagus,” ujarnya.

Foto: Humas Jateng

Selain diolah jadi pengganti tembakau, Bekti juga berhasil membuat tanaman Talas Beneng itu menjadi campuran teh dan shisha.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi keuletan Bekti itu. Apalagi, Bekti telah berhasil mengekspor olahan Talas Beneng itu ke Australia.

Baca juga   Dosen PBI FKIP UAD jadi Guest Speaker di Webinar Internasional UiTM Pahang Malaysia

“Kalau kita lihat daerah kita sendiri, kita gali potensinya luar biasa. Ternyata talas ini bisa menjadi substitusi tembakau, bisa juga dicampur,” kata Ganjar, seusai melihat pabrik pengolahan Talas Beneng menjadi tembakau di KUB Berkah Karya sebagaimana dikutip dari portal resmi Pemprov Jateng.

Ganjar mengatakan, inovasi itu juga membuktikan sumberdaya alam Indonesia sangat kaya.

Foto: Humas Jateng

“Itu butuh disentuh oleh orang-orang kreatif dan difasilitasi oleh pemerintah, seperti Pemkab Semarang yang sudah mendampingi,” tuturnya.

Mantan anggota DPR RI itu pun mendorong agar pengembangannya terus didampingi. Sebab olahan Talas Beneng itu juga mulai dilirik pasar dalam negeri.

Pengembangan dan riset nantinya bisa memaksimalkan seluruh bagian dari tanaman Talas. Bekti, kata Ganjar, adalah sebagian contoh dari industri kreatif di level desa, yang patut untuk terus didukung.

Baca juga   Walikota Semarang Hendrar Prihadi Resmi Jabat Kepala LKPP Periode 2022-2027

Khususnya ketika produknya makin diminati, pasti akan berdampak pada meningkatnya permintaan. Maka persoalan lain seperti permodalan akan muncul, sehingga mesti didampingi terus menerus oleh pemerintah.

“Nggak sulit ini, sehingga kalau kita melihat potensi ini dugaan saya akan jauh lebih banyak. Maka mandiri dari desa, dengan kekuatan yang ada di sini bisa mendunia. Ini contohnya,” tandas Ganjar.

Salah satu nilai ekspor daun talas yang pernah dilakukan pada akhir 2021 lalu, Jawa Tengah mengirimkan 3,3 ton daun talas ke Australia dengan harga per kilogramnya 2 dolar AS.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Penanaman 100 pohon dilakukan di Desa Sumberejo, Kota Batu sekitar bulan Juli 2024. (Istimewa)

Plus

Bank Maspion Gandeng BumiBaik, Tanam 100 Pohon di Batu Malang
Lampu hias berbahan paralon produksi Kober. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Plus

Mantul! Pipa Paralon Disulap Jadi Lampu Hias oleh Warga Cokrodiningratan
Bupati Batang, Wihaji, saat mengunjungi industri rumahan shuttlecock di Pasekaran, Kecamatan Batang, baru-baru ini. (Foto: MC Batang)

Plus

Mantul, ‘Shuttlecock’ Produksi Rumahan Batang Tembus Pasar Mancanegara
Foto bersama usai penyuluhan tentang pembuatan pestisida nabati berbahan kulit bawang merah. (Foto: istimewa)

Plus

Pestisida Nabati Berbahan Kulit Bawang Merah
Pemuda Desa Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta akan menggelar acara Renungan Malam dan Refleksi Kepahlawanan. Foto: Ist

Plus

Pemuda Sambilegi Maguwoharjo Punya Cara Unik Peringati Hari Pahlawan, Digelar Besok Malam
Event pergelaran busana tahunan AIRA Fashion On The Spot (AFOTS) akan digelar di Jogja City Mall Yogyakarta, 17-20 November 2022. Foto: Ist

Plus

AIRA Fashion on The Spot Digelar di JCM, 17 – 20 November 2022
Jumpa pers gelaran AEPI Fashion Festival atau disingkat AFF 2022 dengan mengusung tema “Jewels of Leaves”. Foto: Agoes Jumianto

Plus

Perdana Digelar di Plaza Ambarrukmo, AEPI Fashion Festival 2022 Usung Tema ‘Jewels of Leaves’
Seporsi masakan koloke ayam, bagian kuahnya berwarna kemerahan. (Foto:istimewa)

Plus

Koloke Ayam, Sayur Kembang Kolnya Beri Nuansa Putih