Home / Panggung

Senin, 28 Maret 2022 - 22:32 WIB

Lebih 100 Seniman Terlibat dalam “100 Mantra Teater Alam untuk Azwar AN”

Azwar AN. (Foto: istimewa)

Azwar AN. (Foto: istimewa)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Lebih dari 100 seniman di Yogyakarta akan terlibat dalam perhelatan “Mengenang 100 Hari Wafatnya Bang Azwar AN” pada Kamis, 31 Maret 2022, di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta.

Acara yang bertajuk “100 Mantra Teater Alam untuk Azwar AN” ini melibatkan lintas seniman seperti sastrawan, penyair, perupa, musisi, pemain teater, dan pantomimer.

Acara akan dimulai siang hingga malam. Menurut jadwal, pada pukul 14.00 sampai 17.30 akan digelar acara “Melukis Azwar AN On The Spot” yang melibatkan 100 perupa Yogyakarta.

Sedangkan pada malamnya pukul 19.00 sampai 21.30. Sejumlah aksi seni dalam acara seperti “Mantra Doa” (Bambang Nur Singgih), Monolog (tulisan Roso Daras), Pantomim (Rezza – Renny AN), Musik Samya (Jojo SAE, Ki Mujar, B’djo Ludiro, B Rayya, Iwan Nabe, Ibnu, Saronto).

Selain itu ada Tari dan Puisi (Anter Dance), Dramatic Reading (Yono Gandem, Gege Hang Andhika). Kegiatan juga melibatkan 25 penyair Cilik.

Pada puncak acara malam harinya seniman senior Emha Ainun Nadjin akan memberikan “orasi” tentang Azwar AN. Kemudian para penyair senior lainnya akan tampil membacakan puisi seperti Pro Dr Hj Yudiaryani MA, Hj Sitoresmi Prabuningrat, Evi Idawati, Oka Swastika Mahendra dan lainnya.

Baca juga   Pemkot Yogya Gelar Pasar Industri Kreatif 'Sekati YK Ing Mall'

Seniman kawakan Ki Mujar akan beraksi menampilkan wayang Milehnium Azwar AN dan Titi Azwar. “Wayang milehnium saya mainkan gerak visual setelah orasi Cak Nun,” ujar Ki Mujar sebagaimana dikutip dari inijogja.net

Biografi Singkat Azwar AN

Azwar AN adalah aktor dan sutradara lahir 6 Agustus 1937 di Palembang, Sumatra Selatan yang meninggal pada 27 Desember 2021 di Yogyakarta.

Azwar memulai karier di dunia teater pada tahun 1954. Pada tahun 1960, bersama teater Raden Intan, Azwar telah menghasilkan sejumlah pertunjukkan yang sebagian digelar di Tanjung Karang, Lampung, berjudul antara lain Pemetik Lada, Ayahku Pulang, dan Terima Kasih, Pujaanku.

Kemudian Azwar hijrah ke Yogyakarta dan memulai karier yang lebih luas di sini. Dimulai dari Drama Tuan Kondektur bersama Teater Ikasdrafi, disusul Mr. X, Jebakan Maut, Pantomim, dan Lawan Catur bersama Teater Sriwijaya.
Kemudian bersama Teater Antasari dalam Alam Roh Kalimantan. Bersama Teater PWI Yogyakarta, Azwar mementaskan Badai Asmara dan Nao Tungga Magek Jabang.

Azwar memulai pengalamannya sebagai sutradara dengan bergabung dengan Bengkel Teater WS Rendra pada tahun 1969 dan menghasilkan karya-karya antara lain Oedipus Rex, Hamlet, Machbet, Qasidah Al Barzanji, Modom-modom, Menunggu Godod, dan Dunia Azwar.

Baca juga   Provinsi Jambi Belajar Kepemimpinan Administrator di Pemkot Yogya

Tahun 1972, Azwar hengkang dari Bengkel Teater dan mendirikan Teater Alam, dan sukses menggelar beberapa pementasan seperti Di Atas Langit Ada Langit, Si Bakhil, Ketika Bumi Tak Beredar, dan lain-lain.

Sempat pula mereka ke Malaysia mewakili Indonesia dalam Kuala Lumpur Art Festival 2.

Azwar terjun ke dunia film pada 1974 sebagai aktor maupun sutradara. Sejumlah film yang pernah melibatkan Azwar yaitu Bing Slamet Koboi Cengeng (1974), Ateng Mata Keranjang (1975), Tiga Cewek Badung (1975), Janur Kuning (1979), Bayang-bayang Kelabu (1979), Hidung Belang Kena Batunya (1982), Jaka Tingkir (1983).

Selain itu Lara Jonggrang (1983), Banteng Mataram (1983), Arya Penangsang (1983), Cinta Semalam (1983), Kenikmatan (1984), Tergoda Rayuan (1984), Sunan Kalijaga dan Syech Siti Jenar (1985), Penginapan Bu Broto (1987), Brahma Manggala (1988).

Hidup Semakin Panas (1989), Djago (1990), Si Kabayan dan Anak Jin (1991), Susuk Nyi Roro Kidul (1993), dan film-film lainnya.

(Chaidir)

Share :

Baca Juga

Peserta Workshop Penulisan Naskah Lakon foto bersama dengan pemateri utama maupun pemateri tamu. Foto: Ist

Panggung

Workshop Penulisan Naskah Lakon, Cerpen, dan Puisi (Masih) Diminati Anak Milenial
The Dance Company. (nyatanya.com/nagaswara)

Panggung

The Dance Company Rilis Single ‘Ayo Kawin!’
Pameran Ilustrasiana 'Multikultural dari multipersonal' di Bentara Budaya Yogyakarta. Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Usung Tema Multikultural dari Multipersonal, 24 Ilustrator Pameran ‘Ilustrasiana’ di Bentara Budaya Yogyakarta
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. Foto: Instagram @erinagudono

Panggung

Jelang Hari Pernikahan, Erina Gudono Umumkan Tagar #KaesayanganErina
Yusman dengan karyanya Berbuah Enam yang dipamerkan dalam Pameran Seni Rupa Hamemayu Bhumi Ngayogyakarta. (Foto: Teguh Priyono)

Panggung

Berbuah Enam, Patung Karya Yusman yang Didedikasikan bagi Kota Kelahiran Keduanya Yogyakarta
Watie Respati bersama Andereas Prasetyo, Yusman S,Sn dan pelukis Ratih Alsaira. Foto: Ist

Panggung

Baru Dua Jam Dibuka, 10 Lukisan Terjual di Pameran Taman Bunga Gelitik Kecil #2
Rachel Vennya. (Foto: Instagram @rachelvennya)

Panggung

Dapat Dana Karantina Tapi Kabur, Kasus Rachel Vennya Terus Berlanjut
Fitri Ananda. (Foto: Dokumentasi pribadi)

Panggung

Fitri Ananda Senang Bisa Manggung Lagi