NYATANYA.COM, Magelang – Komunitas Jogo Tuk Banyu Bening dan Pemerintah Desa Kalibening memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa dengan melestarikan mata air melalui kegiatan penanaman pohon, Kamis (4/11/2021).
“Penanaman pohon konservasi yang dilaksanakan pada hari ini oleh seluruh komponen masyarakat desa di Kalibening, adalah merupakan upaya untuk menjaga agar mata air yang ada di Desa Kalibening Kecamatan Dukun tetap terjaga kelestariannya,” kata Kabid Pengendalian Kerusakan dan Konservasi Lingkungan Hidup (PKKLH) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Eko Widi Hermanto dalam rilisnya, Jumat (5/11/2021).
Di sisi lain, dengan menambah jumlah vegetasi di daerah tangkapan air juga akan berfungsi sebagai penyedia oksigen dan memberi ruang yang lebih baik untuk satwa yang berada di sekitarnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Kades dan perangkat desa Kalibening serta Komunitas Jogo Tuk Banyu Bening yang telah menjaga dan merawat sumber sumber mata air di wilayah ini,” lanjutnya.
Dari data profiling mata air DLH Kabupaten Magelang tahun 2021, Tuk Gondok yang sudah dihijaukan pada saat ini ternyata menunjukkan tren peningkatan debit yaitu dari 1,27 liter per detik pada 2017 menjadi 2,5 liter per detik pada tahun ini.
Menurutnya, hal ini mengindikasikan perawatan yang dilaksanakan berkesinambungan ternyata mampu meningkatkan debit air secara nyata.
“Dari pembelajaran ini saya berharap untuk tidak perlu ragu dalam rangka menambah jumlah vegetasi terutama tanaman-tanaman yang pintar menyimpan air,” ajaknya.
Ketua Komunitas Jogo Tuk Desa Kalibening Kecamatan Dukun, Witono menyebutkan kegiatan itu diikuti anggota Komunitas Jogo Tuk, Pemdes Kalibening, OPRB Kalibening, DLH Kabupaten Magelang, serta masyarakat.
“Kami menanam pohon di seputaran mata air yang ada di Kalibening. Diantaranya bibit pohon aren 200 batang, alpukat 15 batang, durian 65 batang, dan sengon 500 batang,” sebutnya.
Kades Kalibening, Nurbiyanto berharap kegiatan ini dapat melestarikan mata air sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh generasi mendatang.
“Kami harap nantinya mata air ini bisa diwariskan hingga anak cucu,” harapnya.
Nurbiyanto menyebutkan kegiatan ini mendapat animo yang baik dari masyarakat karena mereka mengharapkan kegiatan ini bisa berkelanjutan sehingga mata air bisa terus letari, dan kebutuhan air bisa tercukupi sepanjang masa. (*)