NYATANYA.COM, Magelang – Sepanjang libur lebaran, layanan Call Center 112 Kabupaten Magelang menerima hampir 300 panggilan kegawatdaruratan.
Sejak awal libur lebaran pada 29 Juli 2022 hingga berita ini diunggah, ada 278 panggilan kegawatdaruratan dari masyarakat.
Laporan didominasi soal situasi jalan seperti kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Salah satu operator atau call taker 112 Kabupaten Magelang, Angga menyebutkan selama libur lebaran, banyak juga laporan soal lampu penerangan jalan banyak yang mati, beberapa titik diantaranya di daerah Salaman.
“Setelah dikoordinasikan ke Dishub langsung dibenahi,” kata Angga.
Selain itu, ada juga laporan soal jalan berlubang di daerah Salam dan Srumbung. Hal itu langsung dikoordinasikan ke Polsek setempat. Di samping itu, kejadian kecelakaan di sejumlah titik juga dilaporkan.
“Kalau kemacetan, pelaporannya cuma di daerah Muntilan sama Mendut,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Angga mengungkapkan, prank call atau telepon iseng juga kadang masih ada. Ghost call malah lebih banyak.
“Kalau ghost call itu kan telepon masuk tapi nggak ada suaranya. Mungkin itu orang mencoba telepon ke 112 karena sekarang yang tahu 112 mulai banyak,” jelasnya.
Beroperasi selama 24 jam meski selama libur lebaran, petugas call taker bekerja secara sistem shift. Hal ini merupakan salah satu wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Magelang melayani masyarakat, dalam suasana libur Idul Fitri. Tak jarang, ada pengalaman unik yang mereka alami.
“Di saat regu piket jaga, kita stay (siaga) sampai pagi, nah pada saat pagi hari ada laporan masuk ular berbisa. Pelapornya panik karena ketakutan, langsung kita bantu ke tim recue Damkar, dan ular berhasil diamankan,” katanya terkekeh.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Endra E. Wacana, menambahkan, layanan komunikasi kegawatdaruratan ini bisa diakses secara gratis hanya dengan menghubungi nomor kontak 112 dari pesawat telepon ataupun ponsel pintar, bahkan dalam kondisi layar HP terkunci.
Sebelumnya, setiap laporan kedaruratan memiliki nomor kontak masing-masing, seperti 110 untuk Kepolisian, 113 Damkar, 118 Ambulans, 119 Kesehatan, dan 115 Basarnas. Sehingga tidak ada nomor tunggal yang mudah diingat.
“Dengan adanya satu nomor darurat, warga tidak perlu menghafal banyak nomor, tinggal menelepon 112, bisa dari telepon rumah maupun semua operator telepon selular dan bebas biaya,” kata Endra.
Layanan kedaruratan yang dilayani Call Center 112 Kabupaten Magelang meliputi: ambulans, kebakaran, kecelakaan, tindak kriminal, terorisme, kekerasan dalam rumah tangga, pohon tumbang yang mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat, hewan buas atau berbisa, bencana, kerusakan konstruksi yang menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat, dan kegawatdaruratan lainnya.
Dalam melayani masyarakat, sejak diluncurkan pada Maret 2020, Call Center 112 Kabupaten Magelang melibatkan OPD terkait seperti pemadam kebakaran, PSC Dinas Kesehatan, kepolisian, BPBD, dan masih banyak lagi.
Ketika ada laporan masuk dari masyarakat, call taker segera menindaklanjuti kepada OPD terkait.
“Meski layanan ini gratis, kami imbau masyarakat agar bisa memanfaatkan layanan ini dengan baik, jangan digunakan untuk iseng,” pesannya.
(*/N3)