NYATANYA.COM, Yogyakarta – Belum lama ini, Tehbotol Sosro menyelenggarakan webinar ‘Kreasi Kolaborasi Kuliner Asli Daerah Bersama Tehbotol Sosro’ melalui gerakan Locals Unite bersama Angkringan Jogja Citymewah. Acara yang digelar virtual ini bertujuan untuk mengangkat potensi kuliner asli khas lokal melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari aspek ilmu bisnis, pemasaran, branding, dan komunikasi. Tehbotol Sosro berkolaborasi dengan kurang lebih 100 pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di bidang kuliner se-DIY.
Chief Marketing Officer PT Sinar Sosro Sabrina Kharisanti mengungkapkan, gerakan Locals Unite ini diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 2020, sebagai sebuah platform untuk menggali potensi, memamerkan produk hasil kolaborasi, dan membangun ekosistem bagi brand-brand lokal Indonesia.
“Locals Unite bisa menjadi ekosistem kolaborasi yang tepat untuk memberdayakan usaha-usaha lokal agar tetap terus berinovasi dan berkreasi demi memajukan kuliner asli khas Indonesia. Sehingga terus memiliki daya saing kualitas cita rasa,” harap Sabrina Kharisanti.
Sabrina Kharisanti, menyebutkan, kegiatan webinar, workshop dan kompetisi ini, juga akan hadir di daerah lainnya seperti Solo, Majalengka, Malang, Palembang, dan Pontianak. Kemudian pada 27 Juni 2021 juga akan diadakan workshop, dan kompetisi secara virtual.
Webinar menghadirkan praktisi bisnis kuliner, Chief Marketing Officer PT Sinar Sosro, Sabrina Kharisanti, Chef Ari Galih yang dikenal sebagai presenter acara masak di TV nasional, pengusaha franchise ternama Jordi Onsu serta Purwo Harsono selaku Ketua Koperasi Noto Wono.
Dalam kesempatan tersebut, para guest speaker dan chef akan memberikan edukasi sekaligus pembinaan agar para pelaku UMKM bisa mengembangkan skill-nya baik di bidang bisnis, pemasaran maupun dari sisi kreasi kuliner.
Purwo Harsono memaparkan, banyak potensi bisnis kuliner khas lokal Yogyakarta yang bisa dikembangkan. Yogyakarta itu sebenarnya sangat kaya keberagaman kuliner. Beberapa diantaranya seperti Gudeg, Soto Kadipiro, Oseng Mercon, dan banyak lagi.

“Ini potensi kuliner khas Yogya bisa dikreasikan atau diinovasikan bagi para UMKM,” imbuh Purwo.
Yogyakarta lanjut Purwo, lekat dengan wisata kuliner angkringan. Kegiatan jual beli makanan di gerobak atau disebut pedagang kaki lima telah menjadi budaya khas masyarakat Indonesia. Konsep unik tersebut teraplikasi pada angkringan, yang sudah menjadi ciri khas Yogya.
Sebagai pengusaha, kita harus mengenal produk usaha kita 100%. Ketika sebuah produk sudah bagus dari segi kualitas dan standarisasi, selanjutnya penting untuk memperkuat branding produk. “Sehingga produk bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki keunikan tersendiri dari kompetitor,” sambung Jordi Onsu.
Kegiatan webinar tersebut akan berlanjut dengan kompetisi yang akan diikuti oleh para pelaku UMKM. Kompetisi tersebut mengajak para pelaku UMKM kuliner untuk mengembangkan dan menciptakan kreasi kuliner asli/khas lokal menggunakan produk Tehbotol Sosro dengan memperebutkan hadiah uang pembinaan modal total senilai 150 juta. (*)