Home / News

Jumat, 12 November 2021 - 19:35 WIB

Longsor di Dusun Dadapan Ketep, Warga Diimbau Hati-Hati

Petugas memasang garis polisi di lokasi longsor. Warga diimbau hati-hati saat melintas di jalan ini. Terlebih saat hujan atau pun malam hari. (Foto: MC Kab Magelang)

Petugas memasang garis polisi di lokasi longsor. Warga diimbau hati-hati saat melintas di jalan ini. Terlebih saat hujan atau pun malam hari. (Foto: MC Kab Magelang)

NYATANYA.COM, Magelang – Hujan terus-menerus dengan intensitas ringan sampai sedang yang terjadi sejak Rabu (10/11/2021) hingga Kamis (11/11/2021) pagi mengguyur wilayah Desa Ketep.

Durasi curah hujan yang cukup lama itu mengakibatkan talud jalan longsor di Dusun Dadapan, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Warga diimbau hati-hati saat melintas di jalan ini. Terlebih saat hujan atau pun malam hari.

Talud setinggi 9 meter dan panjang 20 meter tersebut longsor hampir separuh badan jalan sekitar 5 meter. Longsoran tebing menimpa area pertanian milik Sukir (60). Musibah itu segera dilaporkan oleh Kadus Dadapan Budi Prasetyo ke Polsek Sawangan.

Mendapat laporan tersebut, petugas Polsek Sawangan langsung mendatangi lokasi kejadian. Tiga anggota Polsek Sawangan langsung mengamankan tempat kejadian dengan memasang garis polisi.

Baca juga   Meroket Lagi, Hari Ini 638 Positif Covid-19 di DIY

“Kami segera memasang garis polisi dan rambu-rambu petunjuk di lokasi longsor mengingat jalan tersebut menjadi akses penghubung antar dusun dan dilalui kendaraan baik roda dua dan roda empat,” terang Kapolsek Sawangan AKP Tugimin, Kamis(11/11/2021).

Dikatakan Kapolsek Tugimin dalam peristiwa bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa, sementara kerugian materi sekitar Rp50 juta.

Selain di Desa Ketep, longsor juga terjadi di Dusun Ngrandu, Desa Jati, Kecamatan Sawangan. Tebing sepanjang 8 meter dan tinggi 6 meter longsor menimpa pekarangan Sardi, terjadi sekira pukul 10.00 WIB, Kamis (11/11/2021).

Baca juga   Hujan Lebat Landa Kota Yogya, Puting Beliung Robohkan Rumah Warga Umbulharjo

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, sementara kerugian materi sedang didata,” ujarnya.

Kapolsek Tugimin mengungkapkan sebelumya, pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB, petugas juga telah melakukan patroli dan pengecekan atau pemantauan debit air di alur sungai Pabelan. Tepatnya di jembatan Dusun Surodadi, Desa Gondowangi dan di jembatan Tlatar Desa Krogowanan.

“Dari hasil pemantauan dari semua alur sungai yang melintas di wilayah Kecamatan Sawangan mengalami peningkatan debit air tetapi masih dalam batas aman. Meningkatnya debit air dikarenakan di wilayah hulu sungai diperkirakan hujan dengan durasi cukup lama,” jelas Kapolsek.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Foto: Ist

News

Gagal Ginjal Akut pada Anak, Total 255 Kasus Tersebar di 26 Provinsi, Meninggal 143 Orang
Presiden Joko Widodo. (Foto: BPMI/SekPres)

News

Bahan Baku Melimpah, Indonesia Bisa Jadi Pemain Kunci Kendaraan Listrik
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyiapkan uang tunai Rp15,3 triliun per minggu guna memenuhi kebutuhan pelayanan selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. (Foto: Istimewa/InfoPublik)

News

Sambut Nataru, BNI Siapkan Uang Tunai Rp15,3 Triliun per Minggu
Ketua PSI Kaesang Pangarep bersama jajaran pengurus DPW dan DPD PSI Daerah Istimewa Yogyakarta. (Istimewa)

News

Ketua Umum PSI Beri Arahan Dukungan pada Pilkada 2024 di Kota Jogja dan DIY
Presiden Joko Widodo mengunjungi tenda pengungsian masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candi Puro, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Selasa (7/12/2021). (Foto: Yongki/Amiriyandi/Infopublik)

News

Pemerintah Segera Putuskan Relokasi Hunian Terdampak Erupsi Semeru
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Fenomena Sirkulasi Eddy, Yogya Masih Akan Hujan
Petugas BNPB sedang mempersiapkan bantuan logistik yang akan dikirimkan menuju lokasi terdampak gempa M5,6 Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022). Foto: Istimewa

News

Percepat Penanganan Bencana, BNPB Kirimkan Bantuan ke Cianjur
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/rwa

News

Foto: Kedatangan Pemudik Awal di Aceh