Home / Panggung

Kamis, 14 Juli 2022 - 19:36 WIB

Maestro Wayang Beber Hadiahi Ganjar Pranowo ‘Cindelaras’ karena Alasan Ini

Ganjar Pranowo mengunjungi rumah sekaligus studio Mbah Tris dan Mbah Ning di Solo. Foto: Humas Jateng

Ganjar Pranowo mengunjungi rumah sekaligus studio Mbah Tris dan Mbah Ning di Solo. Foto: Humas Jateng

NYATANYA.COM, Surakarta – Mbah Tris (78), sapaan akrab Soetrisna, dan istrinya, Mbah Ning (Hermin Istrianingsih (68), begitu bahagia ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang ke rumahnya, Kamis (14/7/2022).

Keduanya adalah maestro wayang beber yang rumahnya dibantu perbaikan oleh Ganjar.

Wayang beber merupakan wayang yang terbuat dari kertas atau Daluwang (Kertas Jawa) yang dilukiskan per empat episode cerita, dan pementasanya berupa pertunjukan gambar yang digelar (dibeber).

Foto: Humas Jateng

Pasutri itu masih aktif berkarya di rumahnya yang berada di Kampung Wonosaren, Jagalan, Surakarta.

“Matur nuwun sanget pak, niki sampun sae (rumahnya sudah bagus),” kata Mbah Tris, dengan mata berkaca-kaca.

“Alhamdulillah, lha tapi kok kasure ngeten niki? Tak tumbaske sing empuk ya. Masak tidurnya di kursi begini,” ujar Ganjar, saat menengok kondisi rumah Mbah Tris pasca renovasi.

Baca juga   Motoran ke Karanganyar, Ganjar Sambangi Desa Wisata Kemuning yang Berkembang Pesat

Mbah Tris dan Mbah Ning mendapat bantuan perbaikan rumah saat Ganjar berkunjung pada 2018. Saat itu, rumah mereka kondisinya memprihatinkan. Ganjar pun berjanji membantu perbaikan dan menyulap rumahnya sekaligus jadi studio.

Foto: Humas Jateng

“Beliau ini termasuk seniman yang langka. Dulu saya datang ke sini, mohon maaf, karena rumahnya juga tidak layak terus kemudian dibantu oleh teman-teman, Bank Jateng bantu untuk renovasi,” ungkapnya.

Ganjar juga berterima kasih pada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, yang terus memperhatikan keberadaan pasangan seniman Wayang Beber.
Dia berharap dengan rumah yang lebih baik, Mbah Tris dan Mbah Ning bisa terus berkarya. Selain itu, rumah yang jadi studio juga bisa menjadi tempat membagi ilmunya untuk generasi saat ini.

“Tentu saja kita kepingin beliau selalu melukis terus. Melukis wayang beber, ilmunya diteruskan kepada yang lain gitu kan, yang anak-anak muda, sehingga keterampilan ini, seni ini akan terus saja hidup dan kemudian ngrembaka,” tutur Ganjar.

Baca juga   Ini Daftar Lengkap UMK Jateng 2023, Kota Semarang Tertinggi Sebesar Rp3.060.348,78
Foto: Humas Jateng

Di momen pertemuan mereka, Mbah Tris memberikan Ganjar sebuah lukisan terinspirasi dari kisah Cindelaras. Menurut Mbah Tris, Ganjar diibaratkan seperti Cindelaras yang bisa menjadi raja tanpa senjata.

“Tadi lukisannya Cindelaras. Artinya kukuruyuk. Jagone Cindelaras, omahe tengah alas, payone godhong klaras (Jagonya Cindelaras, rumahnya tengah hutan, peneduhnya daun pisang), dia nuwun sewu (maaf) ini cerita menjadi raja linuwih, tidak bawa senjata,” ungkap Mbah Tris.

“Mulane aku nganggo pakaian adat ki ora nggawa keris (Makanya saya pakai pakaian adat tidak membawa keris),” seloroh Ganjar membuat Mbah Tris tertawa.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Ganjar Pranowo menikmati musik pengamen Boyolali. Foto: Humas Jateng

Panggung

Momen Ganjar Request Lagu ‘Bojo Galak’ pada Pengamen Boyolali
Acara pengenalan NFT Maitribala saat Car Free Night Borobudur akhir pekan lalu. Foto: Ist

Panggung

Karya Seni Digital NFT Maitribala Mulai Dikenalkan kepada Masyarakat
Maria Ozawa alias Miyabi. Foto:Ist

Panggung

Banyak yang Kecewa Nih, Gala Dinner dengan Miyabi Batal Digelar
Peserta OTS Hari Lahir Kartini foto bersama karya mereka. (Foto: Istimewa)

Panggung

21 Perupa Perempuan Rayakan Hari Kartini dengan Melukis OTS
Potret kemeriahan Syawalan Classic Rock Yogyakarta yang digelar di Warung Tik Tok, Minggu (14/5/2023). (Foto: Istimewa)

Panggung

Syawalan Classic Rock Yogyakarta Sukses Digelar, Ini Potret Kemeriahannya
Typefest 2022, International Typography Biennale digelar di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta pada 10 - 13 Mei 2022. (Foto: Dok.ISI Surakarta)

Panggung

Ragam Karya Huruf Dipamerkan dalam Typefest 2022, International Typography Biennale
PENANTIAN, akrilik di kanvas, 136x146 cm, tahun 2020/2021. Foto: Ist/Gatote

Panggung

Pameran Tunggal Chryshnanda ke-10 “Memento Mori”, Optimisme di Masa Pandemi
Halimun 'Tanpamu'. (Foto: Dokumentasi Halimun)

Panggung

Band Pop Asal Yogya, Halimun Rilis Single Anyar ‘Tanpamu’