NYATANYA.COM, Surakarta – Sebanyak 70 mahasiswa semester 4 Prodi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta, memamerkan karya rebranding 20 start up di Jawa Tengah.
Pameran ini sekaligus menjadi penutup serangkaian acara dalam program Hetero Brand Development yang ditutup resmi oleh Hatta Hatnansya Yunus selaku KaBalatkop UKM Provinsi Jawa Tengah, pada Minggu (31/7/2022).
Yang turut dihadiri Rini Kusumandari (Dinas Koperasi UKM Kota Surakarta), Ipung Kurniawan (dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta), dan Marcel Edward (CV Sure Group).
Dalam sambutannya, Hatta menyampaikan, terlihat jelas bahwa teman-teman UMKM memiliki branding yang sangat berbeda, menjadi lebih fresh, eye catching, dan terlihat mewah serta ekslusif.
“Ditambah juga dengan storytelling serta pemilihan warna yang memiliki pengaruh kuat dalam branding, menunjukan adanya sisi cerita dan filosofis,” beber Hatta.
Program Hetero Brand Development dibagi menjadi dua program, yaitu Start-Up Brand Development dan UKM Brand Development.
Start-Up Brand Development merupakan program rintisan yang di inisiasi oleh Hetero Brand Development bekerjasama dengan Program Studi DKV, FSRD ISI Surakarta dalam kolaborasi kreatif melakukan rebranding kepada 20 start up yang ada di Jawa Tengah.
Program ini menghasilkan luaran yaitu setiap start up memiliki logo baru, desain maskot, desain booth, serta desain perwajahan dan struktur packaging.
Sedangkan UKM Brand Development menjadi program kedua dari Hetero Brand Development untuk re-packaging 15 UMKM yang ada di Solo Raya.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 21 sampai 31 Juli 2022 di Hetero Space Solo.
Dalam program ini peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti kelas seputar branding, dan diakhir adanya peran hasil produk dari program UKM Brand Development serta Startup Development.
Menurut Ipung Kurniawan, Start-Up Brand Development ini sebagai implementasi pembelajaran berbasis case method dan project base learning dalam bentuk Link & Match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), yaitu model Pembelajaran berbasis project rill.
“Program ini juga merupakan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), yaitu salah satu program Kampus Merdeka yang dirancang untuk memastikan para mahasiswa mendapatkan kompetensi terbaik, kompetensi terkini, dan kompetensi terdepan untuk menghadapi dunia masa depan,” jelas Ipung.
Program MSIB Kampus Merdeka ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengasah skill dengan belajar dan bekerja secara langsung di dunia industri.
Program ini berlangsung selama 16-24 minggu, dan kegiatannya dapat dikonversikan menjadi nilai sks pada matakuliah terkait.
Tujuan utama dari progam yang dijalankan ini adalah melatih mahasiswa untuk berpikir sistem dan berpikir desain dalam rangka menumbuhkan high order thinking skills sebagaimana tuntutan abad 21 (berpikir kritis, berpikir sistem/komputasional, berpikir desain) sehingga bermuara pada level taksonomi Bloomnya adalah kreasi (solusi).
(*/N1)