NYATANYA.COM, Bantul – Kelompok mahasiswa Tata Kelola Seni (TKS) Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan Tahun 2022, bekerja sama dengan Pendhapa Art Space (PAS) menggelar pameran seni rupa ‘Le-la-kon’.
Pameran dengan penulis Yoman Making ini digelar di PAS Jalan Prof Dr Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan) Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon Bantul berlangsung dari Senin 1 Mei 2023 hingga berakhir Minggu 7 Mei 2023.
Pameran dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 10.00 – 17.00 WIB.
Direktur PAS Ganes Satya Aji menjelaskan, puluhan karya seni rupa yang dipajang merupakan hasil kreasi perupa Anagard, Homepippa, Caraka Paksi, Dadi Setiyadi, Fasmaqullah, Fauzan Muhammad, Ismu Ismoyo, Rizal Kuzma dan Saftar.
Ditambahkan Ganes, bahwa PAS sebagai salah satu satu ruang publik seni di Yogyakarta, terbuka bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, insntansi, komunitas dan sanggar seni dan budaya.
Termasuk PAS berkerja sama dengan mahasiswa TKS ISI Yogyakarta angkatan 2022, praktik langsung menggelar pameran seni rupa bertajuk ‘Le-La-Kon’ ini.
“Intinya, PAS merupakan ruang publik yang didirikan oleh seniman pematung Dunadi menyediakan fasilitas untuk penyelenggaraan seni dan budaya,” tandasnya.
Selain memiliki ruang galeri pameran seni dan ruang pertunjukan, PAS memiliki ruang latihan, alat musik gamelan, fasilitas panggung terbuka, dan taman patung untuk pesta kebun.
PAS juga dilengkapi fasilitas PAS Podjok Coffee & Eatery dan PAS Limasan Homestay (Rumah Tradisional Jawa) untuk mendukung seluruh kegiatan. PAS merupakan destinasi wisata seni yang lengkap.
“Pengunjung bisa menginap, sekaligus berkarya membuat karya seni, melihat pertunjukan seni, menikmati pameran lukisan dan patung, bahkan berdiskusi dengan para seniman,” tutur Ganes Satya.
Penulis pameran Yoman Making menungkapkan, pameran Seni Rupa ‘Le-La-Kon’ ini, selain menjadi apreseasi terhadap karya seni, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi melawan problem di dalam dinamika seni rupa yaitu karya seni yang dipamerkan hanya menjadi sebuah pajangan.
Pameran ini mengadopsi pendekatan berbasis psikologi seni yang inovatif sebagai titik masuk bagi upaya memajukan ekosistem seni khususnya seni rupa di Indonesia.
Tujuan dari pameran seni rupa ‘Le-la-kon’ ini pertama, memperlihatkan wacana realism yang ditandai dengan kekuatan, keindahan, jiwa antara seniman dan karyanya.
“Kedua, menyajikan pengaman hidup seniman di dalam sebuah karya seni. Sehingga, memantik kesan reflektif bagi masyarakat terhadap seni rupa,” ungkap Yoman Making. (N1)