NYATANYA.COM, Bantul – Jejak perjalanan tokoh teater Yagyakarta Brisman HS (alm) bakal mengisi pembahasan pada agenda selapanan “Malam Minggu Legen” besutan Dr. KRT Akhir Lusono dengan tajuk Layang Kangen Mengenang Laku dan Karya Karya Brisman HS.
Brisman HS merupakan salah seorang seniman dan pegiat teater yang memiliki banyak karya dan itu patut untuk selalu dikenang kiprahnya.
Menurut Akhir Lusono, Brisman HS pernah mengungkapkan sesuatu yang sangat berani dan itu adalah fenonal kehidupannya yang luar biasa, kalau para kiai berdakwah maka saya ingin berbuat seperti itu melalui seni.
Dalam cermatan Akhir Lusono, ini menjadi sangat luar biasa. Sepertinya Brisman HS, sudah benar benar mantap untuk berkiprah dan hidup sebagai seniman teater.
“Semangat ini yang kemudian menjadi nyali kuat Brisman berkelana dalam kehidupan berkesenian dari mulai kelompok Teater Alam, Teater Muslin dan menetap di Teater Ramadha,” beber Akhir kepada wartawan, Jumat (17/6/2022) di Sanggar Srengenge Emas, Cegongan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.
Acara Malam Minggu Legen edisi kedua, Sabtu (18/6/2022), menurut Akhir didedikasikan untuk mengenang 100 hari meninggalnya Brisman HS.
Perhelatan climen (sederhana) ini akan menampilkan sejumlah pembicara orang orang terdekat Brisman, seperti Dian Tina (istri Brisman HS), Mustofa W. Hasyim (sastrawan dan Budayawan), Erwinto Wibowo (pelaku dan pegiat seni budaya), Dra. Siti Nikandaru (praktisi Fim dan seni teater)
Sejumlah seniman juka akan hadir dengan pembacaan puisi seperti Khocil Birawa, Dr. Arif Budi Raharjo dan Syeh Puji yang akan bermonolog Jawa.
Brisman HS lahir di Suronatan Yogyakarta dan sejak muda sudah menekuni dunia teater sebagai bagian dari kehidupan pergaulannya.
Pada tahun 1982 Brisman HS. menjadi cantrik pada Mr. Katri di Akademi Teater dan Film Indonesia (ATFI) Yogyakarta hingga paripurna.
Perjalanan Brisman HS dalam menimba ilmu teater pernah juga belajar pada Azwar AN di Teater Alam kemudian bergabung dengan Pedro Sujono di Teater Muslim dan berhikmah di Teater Ramadha.
Sementara itu Dian Tina, istri Almarhum Brisman HS ketika dihubungi mengungkapkan kegembiraannya masih ada yang mengenang almarhum.
Menurut Dian, Brisman HS banyak menyutradarai pementasan teater sejak tahun 80-an diantaranya seperti Tuan Besar (tahun 1990-an) yang kemuian juga dipentas ulang pada tahun 2000.
Selain itu ada Cermin, KTP, dan sandiwara berbahasa Jawa Jumedhuling Suryo Ora Tau Owah dan Ketoprak Milenial “Mimis Kencono” kisah perjalanan Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo.
“Ternyata ada yang masih mengenang dan mengenal kiprah Mas Brisman dan itu sangat berarti buat kami untuk selalu mengenang semua perjuangannya,” pungkas Dian Tina.
(N3)