Home / Plus

Kamis, 20 Januari 2022 - 22:15 WIB

Manfaatkan Medsos, Pemuda Ini Sukses Kembangkan Makanan Olahan Berbahan Jagung

Adi Surya Ismi Isnandari sukses mengolah biji biji jagung menjadi keripik aneka rasa yang laris di pasaran. (Foto: humas/beritamagelang)

Adi Surya Ismi Isnandari sukses mengolah biji biji jagung menjadi keripik aneka rasa yang laris di pasaran. (Foto: humas/beritamagelang)

NYATANYA.COM, Magelang – Inovasi makanan olahan berbahan jagung dilakukan seorang pemuda di Dusun Ngentak RT 3/3 Kelurahan Sawitan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang agar lebih memiliki nilai jual.

Bahkan di saat harga minyak goreng melambung usaha ini tetap bertahan dengan menjual keripik jagung matang aneka rasa.

Adalah Adi Surya Ismi Isnandari, pemuda kreatif yang sukses mengolah biji biji jagung menjadi keripik aneka rasa yang laris di pasaran.

“Kita melihat juga kalau dari petani jagung harga jualnya kurang tinggi. Jadi inovasi jadi makanan emping sehingga harga jual lebih tinggi,” ucap Adi.

Pemuda berusia 25 tahun ini bukan tanpa alasan memilih jagung sebagai bahan dasar usaha makanan yang kini ditekuninya. Hasil panen sektor pertanian tersebut di wilayah Kabupaten Magelang sangat melimpah namun masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

Baca juga   PWI DIY Audiensi dengan Pemkot Yogyakarta Terkait Peringatan HPN 2024

Berbekal sedikit pengetahuan dan modal sekitar tahun 2019 silam Ia memulai usahanya. Saat itu, semua produksi dilakukan di dapur rumah orang tuanya. Seiring berjalannya waktu usaha kripik emping jagung terus berkembang dan memberi peluang kerja kepada warga sekitar rumah.

Dibantu delapan pekerja emping jagung yang diberi nama Progo ini mampu memproduksi sekitar 1-3 kwintal per hari.

Untuk omsetnya relatif tergantung cuaca dan alatnya. Tapi jika ada alat yang memungkinkan produksi emping jagung ini bisa mengejar sampai 1 ton lebih.

Ia menceritakan, bahan baku jagung mentah itu didapat dari para petani. Kemudian setelah dipilih semua biji jagung diolah melalui proses pengukusan, penggilingan dan terakhir proses pengeringan dengan cara dijemur.

“Saat ini kita kewalahan melayani pesanan karena selain belum memiliki mesin pengering dan cuaca hujan,” jelas Adi.

Baca juga   Kasus Aktif Covid-19 di Magelang Mencapai 2.012 Orang, Tersebar di 21 Kecamatan

Harga eceran emping jagung yang diproduksi Adi juga masih relatif murah yakni Rp15.000/kg untuk yang mentah dan untuk yang matang harga jualnya Rp25.000/kg.

Terkait sistem penjualan, pemuda ini juga memanfaatkan platform media sosial sehingga keripik jagung matang maupun kering selalu ludes terjual ke berbagai daerah di pulau Jawa dan Sumatera.

Guna memudahkan pengiriman dan penjualan keripik jagung Progo dikemas plastik ukuran 5 kg. Bahkan sejak masa pandemi Covid-19 camilan renyah ini bertambah laris.

“Selain keripik kita juga membuat brondong popcorn aneka rasa. Dikemas untuk diecer ke warung dan minimarket,” ungkap Adi seraya menambahkan jika dirinya masih bermimpi memiliki alat pengering berkapasitas besar agar lebih banyak tenaga kerja terserap.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Para pemenang Lomba Lerdas Cermat Sejarah Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Historical Trail Konsep Baru LCC Sejarah Kota Yogya, SMA Teladan Juara 1
Yoga dan Therapeutic Journaling Workshop serta Floating Frame dalam anniversary ke-6 bertajuk "Hari Untuk Diri" di Artotel Suites Bianti Yogyakarta, Sabtu (11/2/2023). Foto: Ist

Plus

Anniversary ke 6 DS Ajak Perempuan Bersenang-senang di ‘Hari untuk Diri’
Kantor perusahaan PT Rapindo Plastama yang berlokasi di Jalan Raya Trawas Km. 7, Pungging, Beringin, Mojokerto. (Foto: istimewa)

Plus

Industri Plastik yang Juga Berkomitmen Menjaga Lingkungan Alam
Kolonel Fahmi. (Foto: istimewa

Plus

Kolonel Fahmi: Bukti Kesembuhan Buta Warna dari Pasien yang Diterima Jadi Tentara
Foto: Kominfo Rembang

Plus

Unika Soegijapranata Bantu Perajin Batik Tulis Lasem Jual Melalui Showroom Virtual 3 Dimensi
Foto: MC Kab. Blora

Plus

Kesenian Barongan Blora, Media Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai Tembakau
Ilustrasi. Pemberian makanan lain tidak boleh dilakukan ke bayi hingga usia enam bulan. (Kemenkes)

Plus

Ingat Bund, Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Diberi Makanan Lain Selain ASI
Suasana kantin yang berada di komplek PTQY Nurani Insani saat petang hari. (Foto: Istimewa)

Plus

Kantin Pondok Nurani Insani Layani Santri Petang Hingga Malam