Home / Plus

Sabtu, 26 Februari 2022 - 09:44 WIB

Mantul, ‘Shuttlecock’ Produksi Rumahan Batang Tembus Pasar Mancanegara

Bupati Batang, Wihaji, saat mengunjungi industri rumahan shuttlecock di Pasekaran, Kecamatan Batang, baru-baru ini. (Foto: MC Batang)

Bupati Batang, Wihaji, saat mengunjungi industri rumahan shuttlecock di Pasekaran, Kecamatan Batang, baru-baru ini. (Foto: MC Batang)

NYATANYA.COM, Batang – Industri rumahan produsen kok bulutangkis (shuttlecock) telah mampu menembus pasar mancanegara. Bahkan, kok buatan Batang tersebut telah lulus sertifikasi dari Badminton World Federation (BWF) dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Informasi tersebut disampaikan Bupati Batang, Wihaji, saat mengunjungi industri rumahan shuttlecock di Pasekaran, Kecamatan Batang, baru-baru ini.

“Ini sangat luar biasa walaupun diproduksi secara tradisional. Shuttlecock sudah dipasarkan 30 provinsi di Indonesia dan lima negara,” kata Bupati Wihaji saat mengunjungi home industri shutterlecock di Pasekaran, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.

Wihaji menyebutkan, UMKM bernama IND Shuttlecock tersebut telah meraih omzet sebesar Rp500 juta per bulan.

Baca juga   Inovasi Petani Ngadirejo Temanggung, Kembangkan Jamur untuk Pupuk Cair

“Ini luar biasa, perputaran uangnya bisa mencapai Rp400 hingga Rp500 juta. Ini tergantung produksi tenaga kerjanya semakin banyak produksi omzetnya semakin banyak,” ungkapnya.

Bupati pun menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pembinaan kepada UMKM produsen shuttlecock tersebut. Salah satunya lewat pelatihan SDM, demi memenuhi kebutuhan tenaga kerja pembuat kok bulutangkis.

“Saya sudah perintahkan Disperindaskop membuat pelatihan khusus pembuatan shuttlecock. Usai pelatihan bisa langsung dipekerjakan,” tegasnya.

Pemilik IND Shuttlecock, Ahda Al Faizu, menyatakan, kepiawaiannya membuat kok bulutangkis berawal dari pengalamannya bekerja di salah satu UMKM sejenis di Malang.

“Saya punya tekad dan cita-cita, akhirnya saya pulang ke Batang dan memproduksi kecil-kecilan. Alhamdulillah, shuttlecock (produksi saya) diterima di pasaran,” jelasnya.

Baca juga   Bidik Pasar Data Center, Strategi Telkom Perkaya Ekonomi Digital di Indonesia

Kini, dengan 10 orang tenaga kerja, UMKM nya mampu memproduksi 1.200 buah kok per hari. Kebutuhan bahan baku dipenuhi dari pasokan luar negeri karena ketersediaan bahan baku lokal belum bisa mencukupi.

Menurutnya, produk IND Shuttlecock versi internasional sudah sesuai dengan regulasi WBF, yaitu seberat 5,0-5,2 gram. Sedangkan, untuk pasar Indonesia, Produk IND Shuttlecock memiliki berat 4,9 gram, sesuai standar PBSI.

“Shuttlecock pruduk saya kita jual satu slof, dari mulai Rp35 ribu hingga Rp80 ribu,” imbuhnya.

(Edo/N1)

Share :

Baca Juga

Ilustrasi frozen food. (Foto:istimewa/productnation)

Plus

Anda Punya Rencana Bisnis Frozen Food? Ini Izin yang Harus Dipenuhi
Romo Paulus Erwin Sasmita, PR menyampaikan materi Be an Influencer for God. (Foto: Istimewa)

Plus

Kemenag Sleman Gelar Pembinaan Siswa Katolik Tingkat Menengah Atas untuk Peningkatan Moderasi Beragama
Sedekah Sepatu berbagi di Cilacap. Foto: Ist

Plus

Tahun Ajaran Baru, Anak Paud di Cilacap Pakai Sepatu Baru dari Sedekah Sepatu
Gezeh Touring Community menggelar upacara bendera di Monumen Pangsar Jenderal Sudirman, Desa Gelaran, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gununkidul, Rabu (17/8/2022). Foto: Ist

Plus

Gezeh Touring Community Gelar Upacara HUT RI di Monumen Perjuangan Pangsar Jenderal Sudirman
Maxim Yogyakarta menggelar kampanye amal di bulan Ramadan 1445 Hijriah. (Dok.Maxim)

Plus

Maxim Yogyakarta Beri Bantuan Pengganti THR untuk Mitra Driver dan Santuni Panti Asuhan
Kursi gratis untuk dari Maxim diberikan dalam rangka menciptakan ruang publik yang nyaman bagi para pengunjung. (Istimewa)

Plus

Dukung Ruang Publik yang Nyaman, Maxim Bagikan Kursi Tunggu Gratis di Sejumlah Kota di Indonesia
Demplot budidaya bunga Bougenville di Desa Paten. Foto: beritamagelang

Plus

Di Tangan Petani Milenial Desa Paten, Satu Batang Bunga Bougenville Bisa Lahirkan Puluhan Warna Cantik
Event pergelaran busana tahunan AIRA Fashion On The Spot (AFOTS) akan digelar di Jogja City Mall Yogyakarta, 17-20 November 2022. Foto: Ist

Plus

AIRA Fashion on The Spot Digelar di JCM, 17 – 20 November 2022