NYATANYA.COM, Batang – Industri rumahan produsen kok bulutangkis (shuttlecock) telah mampu menembus pasar mancanegara. Bahkan, kok buatan Batang tersebut telah lulus sertifikasi dari Badminton World Federation (BWF) dan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Informasi tersebut disampaikan Bupati Batang, Wihaji, saat mengunjungi industri rumahan shuttlecock di Pasekaran, Kecamatan Batang, baru-baru ini.
“Ini sangat luar biasa walaupun diproduksi secara tradisional. Shuttlecock sudah dipasarkan 30 provinsi di Indonesia dan lima negara,” kata Bupati Wihaji saat mengunjungi home industri shutterlecock di Pasekaran, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.
Wihaji menyebutkan, UMKM bernama IND Shuttlecock tersebut telah meraih omzet sebesar Rp500 juta per bulan.
“Ini luar biasa, perputaran uangnya bisa mencapai Rp400 hingga Rp500 juta. Ini tergantung produksi tenaga kerjanya semakin banyak produksi omzetnya semakin banyak,” ungkapnya.
Bupati pun menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pembinaan kepada UMKM produsen shuttlecock tersebut. Salah satunya lewat pelatihan SDM, demi memenuhi kebutuhan tenaga kerja pembuat kok bulutangkis.
“Saya sudah perintahkan Disperindaskop membuat pelatihan khusus pembuatan shuttlecock. Usai pelatihan bisa langsung dipekerjakan,” tegasnya.
Pemilik IND Shuttlecock, Ahda Al Faizu, menyatakan, kepiawaiannya membuat kok bulutangkis berawal dari pengalamannya bekerja di salah satu UMKM sejenis di Malang.
“Saya punya tekad dan cita-cita, akhirnya saya pulang ke Batang dan memproduksi kecil-kecilan. Alhamdulillah, shuttlecock (produksi saya) diterima di pasaran,” jelasnya.
Kini, dengan 10 orang tenaga kerja, UMKM nya mampu memproduksi 1.200 buah kok per hari. Kebutuhan bahan baku dipenuhi dari pasokan luar negeri karena ketersediaan bahan baku lokal belum bisa mencukupi.
Menurutnya, produk IND Shuttlecock versi internasional sudah sesuai dengan regulasi WBF, yaitu seberat 5,0-5,2 gram. Sedangkan, untuk pasar Indonesia, Produk IND Shuttlecock memiliki berat 4,9 gram, sesuai standar PBSI.
“Shuttlecock pruduk saya kita jual satu slof, dari mulai Rp35 ribu hingga Rp80 ribu,” imbuhnya.
(Edo/N1)