Home / Panggung

Jumat, 5 November 2021 - 22:05 WIB

Masih Pandemi, Jogja Cross Culture Digelar Daring 10 November 2021

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat jumpa pers Jogja Cross Culture di Balai Kota Jumat (5/11/2021). (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat jumpa pers Jogja Cross Culture di Balai Kota Jumat (5/11/2021). (Foto: Humas Pemkot Yogya)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pemkot Yogyakarta kembali menggelar ajang seni Jogja Cross Culture (JCC) secara daring pada 10 November 2021, dengan mengusung cerita Story of Jogja yang menampilkan kolaborasi para seniman terkait penggambaran peristiwa sejarah peradaban di Yogyakarta.

“Dalam Jogja Cross Culture tahun ketiga kami selalu mengajak berbagai macam seniman. Pada tahun 2021 Jogja Cross Culture seperti tahun lalu harus beradaptasi dengan situasi pandemi,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat jumpa pers JCC di Balai Kota, Jumat (5/11/2021).

Menurut Heroe JCC sejak awal dikonsep sebagai ajang seni. Terutama bagaimana membangun karya dan proses berkarya seni sehingga menguatkan Yogya sebagai kota seni. Apalagi sejak awal pertumbuhan Yogya dalam membangun seni dan budaya selalu lintas terhadap kultur- kultur lain.

“Kegiatan ini melibatkan seluruh warga Kota Yogya dalam hal ini kemantren dan seniman-seniman dari luar kota bahkan dari luar negeri,” ujarnya.

Baca juga   Waspadai Potensi Kebakaran, Sampai Juli 2022 Sudah 37 Kasus Kebakaran Terjadi di Kota Yogya

Heroe menyatakan proses seni dalam JCC adalah membuat berbagai macam karya melibatkan warga Kota Yogya dan para seniman untuk berinteraksi. Tidak hanya tampil tapi berbaur dengan masyarakat, berproses membuat karya seni dengan masyarakat lalu ditampilkan.

“Jadi ini untuk memperkuat Yogya sebagai kota seni. Kami ingin Jogja Cross Culture menjadi bagian dari bagaimana melahirkan karya-karya terbaik yang harus ditampilkan sehingga nanti menjadi sebuah kebanggaan para seniman. Menjadikan Jogja Cross Culture barometer puncak karya,” tutur Heroe.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menambahkan, Dinas kebudayaan Kota Yogyakarta melibatkan komunitas seniman-seniman untuk menyusun program JCC. Titik tekan program JCC adalah bagaimana kebudayaan ini hidup dan menghidupi.

“Gerakan pembinaan dan penguatan budaya di kelompok-kelompok inilah yang sebenarnya menjadi vocal point,” imbuh Yetti.

Sementara itu Program Director JCC RM Altiyanto menjelaskan JCC tahun 2021 adalah kolaborasi potensi seni wilayah di 14 kemantren dengan 14 koreografer muda Kota Yogyakarta.

Baca juga   Melihat Relasi Cahaya Hari Ini Melalui “Spectrum Optica” di Sumonar 2021

Hasil karya seni yang ditampilkan terangkai dalam satu bingkai Story of Jogja yang menggambarkan peristiwa sejarah di Yogyakarta dari masa lalu hingga kini. Sajian JCC terbagi dalam tiga segmen pertunjukan yaitu Jawa Semesta, Kertaning Jogja dan Yogya Tuwuh.

“Kekuatan Jogja Cross Culture adalah produk seni yang disajikan adalah hasil kolaborasi. Jogja Cross Culture menjadi laboratorium bersama antar seniman pelaku seni di wilayah membangun jaringan dan transformasi kemampuan seni,” papar Alti.

Dia menyampaikan beberapa seniman dari luar negeri berpartisipasi dengan mengirimkan video karya lalu diolah menjadi kompilasi video tari. Pengambilan gambar kegiatan Jogja Cross Culture telah dilakukan.

Masyarakat dapat menyaksikan Jogja Cross Culture pada kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta 10 November 2021 pukul 19.45 WIB.

(*/Aja)

Share :

Baca Juga

Situasi bentrok penonton musik bertajuk Malam Ambyar Guest Star Strada di Seven Sky Lippo Plaza Yogya, Minggu (12/6/2022) malam. Foto: Tangkapan layar video WA

Panggung

Bentrok Antar Penonton Warnai Pentas Musik Strada di Seven Sky Lippo Plaza Yogya
Minorways rilis single Pulau Bintan. (Istimewa)

Panggung

Band Punk Asal Bantul Minorways Rilis Ulang ‘Pulau Bintan’ Karya Seniman Melayu Almarhum Mohd Daud Kadir
Gelar Macapat bertajuk bertajuk “Mekaring Seni Macapat Ginelar ing Jagad Anyar”. Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Disbud Ajak Kemantren se-Yogyakarta Lestarikan Seni Macapat di Era Kekinian
Jason Ranti (kanan) merilis single baru berjudul Hari-Hari Musik. (Dok. Reallist Management)

Panggung

Jason Ranti Rilis Single Baru Berjudul Hari-Hari Musik
Pagelaran Wayang Kulit Virtual berbahasa Jepang dengan lakon “Bimo Bumbu” dibawakan oleh Ki Dalang Rofit Ibrahim bersama Grup Hannajoss. (Foto: Kemendikbudristek)

Panggung

Wayang Kulit Berbahasa Jepang Tampil di Indonesia Friendship Day 2022 Osaka
FK Metra Kabupaten Karanganyar menyabet juara pertama Petunra dengan mengangkat judul “Tratap Jingkat”. Sementara, film pendek milik KIM Sendang Kuncara Kabupaten Wonogiri meraih titel juara dengan judul “Isoman”. (Foto: Diskominfo Jateng)

Panggung

Karanganyar Juarai Pertunra, Wonogiri Menangi Film Pendek
Fanjar Pranowo main ketoprak. Foto: Diskominfo Jateng

Panggung

Ganjar Hebohkan Panggung Ketoprak Sumpah Amukti Palapa dan Dinobatkan sebagai Anak Adat Suku Asmat
Ivan Gunawan. (Foto: Instagram @ivan_gunawan)

Panggung

Setelah Ivan Gunawan, Ini Sederet Artis yang Bakal Dipanggil Polisi Terkait Investasi Bodong Robot Trading DNA Pro