NYATANYA.COM, Gunungkidul – Seseorang yang memiliki buta warna tidak bisa masuk TNI karena akan dapat membuat salah sasaran saat latihan menembak. Selain itu, ada beberapa penyakit juga tidak dapat masuk menjadi TNI, diantaranya memiliki tensi darah rendah atau tinggi, rabun jauh, gigi berkarat, bocor telinga bagian dalam, amandel, radang tenggorokan hingga penyakit kulit.
Dengan memiliki gangguan kesehatan tersebut, maka sudah dipastikan menjadi penyebab gagalnya dan tidak bisa masuknya seseorang menjadi anggota TNI. Untuk itu, kesehatan merupakan hal yang harus dipersiapkan secara matang oleh seseorang yang hendak menjalani test atau seleksi menjadi tentara.
Namun dibalik semua jenis gangguan kesehatan yang tercantum diatas, ada salah satu gangguan yang menjadi momok bagi calon peserta tes atau seleksi masuk tentara, yaitu buta warna. Hal ini mengingat tidak buta warna menjadi syarat mutlak seorang prajurit TNI. Tak ayal banyak peserta yang sudah menjalani seleksi dengan lancar hingga akhir, namun kemudian dinyatakan gugur atau tidak lulus akibat mengaami buta warna.
Berkaitan hal itu, kini kekhawtiran akan buta warna yang tak bisa disembuhkan mulai memudar seiring hadirnya pengobatan herbal yang telah mampu memulihkan, menyembuhkan 100 persen buta warna. Adalah Klinik Teraphy Banyu Urip yang berlokasi di Jalan Selokan Mataram, Karanganyar, Sinduadi, Mlati, Sleman. Klinik itu sejak 2021 telah menghebohkan jagat pengobatan alternatif setelah puluhan pasien buta warna, yang sebelumnya dinyatakan gagal test dan seleksi masuk TNI-Polri berhasil sembuh usai menjalani terapi di klinik itu. Bahkan dianatarnay kini sudah banyak yang menjadi tentara dan polisi aktif begitu mengiktui seleksi usai terapi.
Viralnya pengobatan buta warna di klinik Banyu Urip sudah bukan isapan jempol. Sang terapis yang merupakan pensiunan tentara bernama M Syamsul Arifin sudah dikendal sebagai terapi sejak masa aktif sebagai prajurit. Namun namanya melambung ketika banyak penderita berbagai sakit akut berhasil sembuh dari penanganan terapinya.
Hal ini diakui oleh Mayor Inf Sanyoto. Dirinya memberikan acungan jempol dan ungkapan salut atas dedikasi sang terapis yang hingga kini terus eksis memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui klinik Banyu Urip yang dibangunnya.
“Ungkapan pertama adalah salut. Dedikasinya berikan pengabdian kepada masyarakat cukup tinggi. Usai mampu tangani beragam sakit, kini ilmu pengobatannya makin meningkat dengan kemampuannya sembuhkan buta warna. Harapan saya kemampuan tersebut mampu menjadi solusi dan motivasi bagi anak muda dan seseorang yang mengalami buta warna, agar tetap memiliki asa meraih cita-citanya, utamanya yang ingin jadi TNI-Polri,” kata Mayor Sanyoto. (N2)