NYATANYA.COM, Yogyakarta – Banyak pelukis batik bercokol dan tumbuh kembang di Yogyakarta, dari sekian banyak itu ada nama Indarin yang cukup lama bergelut di dunia seni batik.
Nama Indarin cukup lama meramaikan dunia batik di Yogyakarta bersama pelukis batik yang lain seperti Wahyu Mahyar, Sumarjo, Rismaryono, Syam Ikun, dan Ajat menjadi warga Pasar Seni Jaya Ancol Jakarta.
Batiknya laris manis dan banyak diminati oleh para turis manca negara Asia, Eropa maupun Amerika.
Mulailah ditahun 90an setelah pasar seni surut Indarin mulai coret coret dikertas dengan obyek tentang kesibukan keseharian mulai orang berada di pasar dengan pasar burung, pasar batik, pasar kembang, pasar buah dan hiruk pikuknya.
Potret pedagang pergi kepasar dengan mengedari sepeda angin dan kronjotnya, andong, kuli gendong maupun becak menjadi obyek yang dibidik Indarin.
Dan kali ini Indarin turut serta dalam pameran reunion pendopo kang Tejo yang digelar di Kopi Macan, Bugisan Yogyakarta bersama teman-teman seniornya seperti Subroto SM, Subandi Gianto, Ansori, Arfial arsyad, Kawit Tristanto, R Abbas Jasa, Watie Respati, Godod Sutejo dan lain-lain.
“Sandyakala ning Nagari merupakan kolegial para seniman yang mengharapkan perubahan masa tetap memberikan harapan psikologis dan ekonomis yang dapat dimanfaatkan mengekspresikan kembali ide dan gagasan” demikian dikatakan Dr.Drs.Hadjar Pamadhi, MA.Hons, penulis pameran ini.
Indarin pernah menjadi guru gambar di SD Pujokusuman dan TK Batik PPBI Mangkuyudan.
Bahkan sekarang ia masih mengajar di TK Yasmin di Jalan Kebon Raya Gembiraloka Yogyakarta.
Di usianya kini, Indarin tak lelah untuk tetap berkarya, seperti pada Senin 13 Februari 2023 saat mendapat giliran jaga pameran bersama Godod Sutejo.
Indarin mengisi waktu dengan mencoret-coret di atas kertas bersama Godod yang juga sibuk nyoret desain varian baru keris nusantara. Di pamerannya kali ini juga menjadi berkah tersendiri bagi seorang Indarin.
Pasalnya lukisan karyanya yang dipamerkan berjudul ‘Malioboro’ pecah telor karena dikoleksi seseorang yang tidak mau disebut namanya.
“Suasana pemilihan lukisannya betul-betul syahdu begitu melihat Indarin coret coret dikertas dengan obyek obyek di pasar sembari menjaga pameran orang itu tertarik dengan lukisannya,” tutur Godod Sutejo yang menceritakan kisah sahabatnya itu.
Sementara Rahmat Supriyono, mantan kepala sekolah SMSR yang sekarang banyak kecimpung di penyelenggaraan pameran seni rupa punya catatan tersendiri tentang pelukis Indarin.
“Indarin punya kepekaan yang kuat untuk menangkap obyek-obyek humanistis lokal, khususnya Yogyakarta. Dia juga memiliki skill yang memadai untuk melukis secara realis; patuh pada proporsi, perspektif, dan hukum gelap-terang, ungkap Rahmat Supriyono yang Januari kemarin menyelenggarakan pameran Godod Sutejo.
Kepada nyatanya.com, Indarin bercerita saat ini sedang mempersiapkan Pameran tunggal ulang tahunnya yang ke-77 pada Juli 2023 mendatang di Posnya Seni Godod. (N1)