Home / Panggung

Rabu, 1 Desember 2021 - 11:25 WIB

Mengunggah Pitutur Relief Candi Sojiwan Lewat Pentas Babad Sojiwana

Cerita fabel yang tersirat di relief Candi Sojiwan dipentaskan apik dalam lakon Babad Sojiwana bertempat di komplek Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten pada Sabtu (27/11/21) malam. (Foto: Diskominfo Klaten)

Cerita fabel yang tersirat di relief Candi Sojiwan dipentaskan apik dalam lakon Babad Sojiwana bertempat di komplek Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten pada Sabtu (27/11/21) malam. (Foto: Diskominfo Klaten)

NYATANYA.COM, Klaten – Cerita demi cerita yang terpahat indah sebagai relief di Candi Sojiwan masih banyak menyimpan misteri. Konon relief itu berkisah kehidupan penuh makna yang dilakonkan melalui cerita fabel.

Melalui seniman muda Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, cerita fabel itu dipentaskan apik dalam lakon Babad Sojiwana bertempat di komplek Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten pada Sabtu (27/11/21) malam.

Pendamping budaya desa, Titik Susana Ristyawati saat dikonfirmasi, Senin (29//11/2021) mengatakan, Candi Sojiwan merupakan salah satu destinasi wisata yang belum dimanfaatkan keberadaannya. Khususnya relief candi banyak menyimpan cerita yang kaya atas pelajaran hidup.

“Keunikan Candi Sojiwan adalah adanya panel–panel relief cerita fabel 16 diantaranya dari 20 panel bersumber cerita Jataka yang berasal dari India yang tidak dimiliki candi lain. Dari 16 kisah Jataka, baru 1 cerita yang telah diimplementasikan kedalam tari kolosal, yaitu relief ke 10. Masih ada 15 kisah Jataka yang belum tergarap,” tuturnya.

Baca juga   At Takwa Tajen Juara Godean Bertakbir#8

Kebondalem Kidul tambah Titik dikenal sebagi kampung dolanan. Selain itu desa juga kaya akan kesenian seperti karawitan, tari maupun dolanan tradisional.

“Mini Sendratari Babad Sanjiwana dengan mengambil cerita salah satu relief fabel Candi Sojiwan fabel nomor 3 oleh Sanggar Gita Nerta Sasana (GANESA). Juga ditampilkan stand pameran dolanan tradisional egrang batok, egrang bambu, bakiak, dakon, batik, dan kuliner khas Kebondalem Kidul. Babad Sanjiwana bercerita kecongkakan burung garuda yang dikalahkan kerendahan hati kura-kura. Di situlah nilai maknanya,” tambahnya.

Baca juga   Jelang Penghentian Siaran Analog, Pemkab Klaten Verifikasi Calon Penerima Bantuan STB

Camat Prambanan Puspa Enggar Hastuti yang hadir di acara pentas Babad Sanjiwana berharap masyarakat suatau saat bisa menonton langsung di Candi Sojiwan.

“Kalau Candi Prambanan cerita epos Ramayana dengan sendratari Rama Shinta, warga Kebondalem Kidul mempunyai sendratari Babad Sanjiwana di komplek Candi Sojiwan. Malam minggu (27/11/2021) para seniman Prambanan tampil menarik dengan iringan dan tampilan yang memikat. Babad Sanjiwana bisa menjadi alternatif tontonan bagi masyarakat dan wisatawan,” pungkasnya.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Pegawai lokananta melakukan perawatan pita kaset di Lokananta, Solo, Jawa Tengah. ANTARA FOTO

Panggung

Lokananta, Lorong Waktu dan Saksi Hidup Perjalanan Musik Indonesia
Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi membuka gelaran ARTJOG MMXXI. (Foto:nyatanya.com/YouTube ARTJOG)

Panggung

ARTJOG MMXXI 2021 Resmi Dibuka Sandiaga Uno
Ndarboy dan album "Cidro Asmoro" yang dikemas spesial berbentuk boxset album fisik. (Foto: Agoes Jumianto)

Panggung

Ndarboy Rilis Album Penuh Kedua “Cidro Asmoro”
Mahasiswa semester III DKV FRSD ISI Surakarta menggelar pameran dengan memajang karya tugas mata kuliah Tipografi Nusantara. Foto: Dok.ISI Surakarta

Panggung

Mahasiswa DKV ISI Surakarta Unjuk Karya Pop Up Konten Sejarah Tipografi
Watie Respati bersama Andereas Prasetyo, Yusman S,Sn dan pelukis Ratih Alsaira. Foto: Ist

Panggung

Baru Dua Jam Dibuka, 10 Lukisan Terjual di Pameran Taman Bunga Gelitik Kecil #2
Malam Apresiasi, menutup seluruh rangkaian acara HUT ke-266 Kota Yogyakarta. Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Malam Apresiasi, Menutup Rangkaian Acara HUT ke-266 Kota Yogyakarta
Gus Pur, saat Pementasan Wayang Godhong di Pencanangan Kampung Pancasila Pringapus, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang 2022. Foto: beritamagelang

Panggung

Gus Pur, Dalang Wayang Godhong Asal Salaman Magelang yang Juga Pelukis dan Dosen Seni
Station Blood. Foto: Ist

Panggung

Merayakan “Ghosting” bersama Station Blood Lewat Single “Say It’s Done”