NYATANYA.COM, Klaten – Cerita demi cerita yang terpahat indah sebagai relief di Candi Sojiwan masih banyak menyimpan misteri. Konon relief itu berkisah kehidupan penuh makna yang dilakonkan melalui cerita fabel.
Melalui seniman muda Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, cerita fabel itu dipentaskan apik dalam lakon Babad Sojiwana bertempat di komplek Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten pada Sabtu (27/11/21) malam.
Pendamping budaya desa, Titik Susana Ristyawati saat dikonfirmasi, Senin (29//11/2021) mengatakan, Candi Sojiwan merupakan salah satu destinasi wisata yang belum dimanfaatkan keberadaannya. Khususnya relief candi banyak menyimpan cerita yang kaya atas pelajaran hidup.
“Keunikan Candi Sojiwan adalah adanya panel–panel relief cerita fabel 16 diantaranya dari 20 panel bersumber cerita Jataka yang berasal dari India yang tidak dimiliki candi lain. Dari 16 kisah Jataka, baru 1 cerita yang telah diimplementasikan kedalam tari kolosal, yaitu relief ke 10. Masih ada 15 kisah Jataka yang belum tergarap,” tuturnya.
Kebondalem Kidul tambah Titik dikenal sebagi kampung dolanan. Selain itu desa juga kaya akan kesenian seperti karawitan, tari maupun dolanan tradisional.
“Mini Sendratari Babad Sanjiwana dengan mengambil cerita salah satu relief fabel Candi Sojiwan fabel nomor 3 oleh Sanggar Gita Nerta Sasana (GANESA). Juga ditampilkan stand pameran dolanan tradisional egrang batok, egrang bambu, bakiak, dakon, batik, dan kuliner khas Kebondalem Kidul. Babad Sanjiwana bercerita kecongkakan burung garuda yang dikalahkan kerendahan hati kura-kura. Di situlah nilai maknanya,” tambahnya.
Camat Prambanan Puspa Enggar Hastuti yang hadir di acara pentas Babad Sanjiwana berharap masyarakat suatau saat bisa menonton langsung di Candi Sojiwan.
“Kalau Candi Prambanan cerita epos Ramayana dengan sendratari Rama Shinta, warga Kebondalem Kidul mempunyai sendratari Babad Sanjiwana di komplek Candi Sojiwan. Malam minggu (27/11/2021) para seniman Prambanan tampil menarik dengan iringan dan tampilan yang memikat. Babad Sanjiwana bisa menjadi alternatif tontonan bagi masyarakat dan wisatawan,” pungkasnya.
(*/N1)