NYATANYA.COM, Yogyakarta – Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, Selasa (6/7/2021) secara daring, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkap poin penting terkait penanganan Covid-19 di daerah.
“Sekarang bagaimana caranya bahwa tidak semua orang yang terindikasi positif langsung dirawat di Rumah Sakit. Ada tiga kriteria pasien dengan diagnosa positif yang bisa langsung dirujuk ke Rumah Sakit yakni saturasi oksigen dibawah 95, ada gejala sesak napas, dan memiliki komorbid,” jelasnya.
Atas dasar tersebut, Menteri Budi mengutarakan pasien yang tidak memiliki tiga kriteria di atas, bukan menjadi prioritas untuk dirawat di RS.
“Mereka bisa menjalani isolasi mandiri di rumah ataupun di fasilitas/shelter yang disediakan. Untuk memudahkan operasional selama isolasi mandiri, kami telah bekerjasama dengan penyedia layanan kesehatan secara daring dengan meluncurkan telemedicine,” jelasnya.
Menurut Budi, telemedicine ini dapat digunakan pasien positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri sehingga dapat berkonsultasi secara gratis dengan tenaga kesehatan terkait keluhan ataupun tindak lanjut.
“Selanjutnya, tenaga medis akan mengirimkan obat yang sesuai dengan keluhan pasien ke alamat pasien bersangkutan,” tukas Menteri Budi.
Selain yang disampaikan Menteri Budi, Menteri Luhut menambahkan pesan terkait dengan ketersediaan oksigen di Jawa-bali selama pelaksanaan PPKM. Secara khusus, Menteri Luhut berpesan kepada seluruh Provinsi dan Kabupaten, untuk selalu memantau ketersediaan oksigen melalui Satgas Oksigen yang dibentuk masing-masing wilayah.
Berdasarkan perhitungan pusat, lanjut Menteri Luhut, pihaknya telah melakukan perhitungan soal kemungkinan terburuk semakin melonjaknya jumlah pasien positif Covid-19.
“Saat ini perhitungan kami soal oksigen itu untuk penambahan 40.000 pasien per hari. Namun sebenarnya, kita juga sudah pikirkan kemungkinan terburuk, yaitu untuk 60.000 penambahan per hari sebagai antisipasi,” terangnya.(*)