NYATANYA.COM, Jakarta – Digitalisasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam penanganan pandemi Covid-19. Di antaranya diimplementasikan melalui integrasi aplikasi PCare, PeduliLindungi, SMILE, dan SMDV guna mencatat hasil tes, rekam medis, status vaksinasi hingga rantai suplai logistik untuk penanganan pandemi.
Penggunaan teknologi digital tersebut dinilai sangat membantu pemerintah pusat dan daerah dalam memantau dan mengambil keputusan berdasarkan data riil yang diperbaharui setiap saat.
“Kunci keberhasilan dalam menangani pandemi adalah digitalisasi, respon cepat, dan peran aktif seluruh pihak dari berbagai sektor,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (16/4/2022).
Airlangga memaparkan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya terkait dengan penanganan pandemi dan hingga saat ini keberhasilannya dapat terlihat dari terkendalinya kasus pandemi dan sektor perekonomian yang kembali tumbuh positif.
Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 merupakan permasalahan global yang tak hanya menyasar sektor kesehatan saja, namun juga menjadi permasalahan multidimensi yang berdampak pada multisektor.
Respon cepat yang telah dilakukan Pemerintah dalam penanganan pandemi yakni dengan menetapkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KP-CPEN) yang memungkinkan Pemerintah untuk mengendalikan aspek kesehatan dan ekonomi serta memudahkan adaptasi kebijakan di tengah pandemi.
Selain itu, respon cepat lainnya di aspek kesehatan yakni pembatasan mobilitas, kampanye memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta penyediaan pengobatan dan vaksinasi.
Menurut Airlangga, Pemerintah juga telah melakukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak dari berbagai sektor mulai dari Pemerintah Daerah hingga Lembaga Internasional.
Koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secara rutin dilaksanakan setiap minggu guna menjadi katalis dalam percepatan pembuatan kebijakan terkait penanganan pandemi terlebih pada sektor ekonomi.
Kolaborasi global juga dilakukan Pemerintah dengan berbagai Lembaga Internasional seperti WHO, IFRC, UNDP, dan UNICEF yang telah membantu Indonesia dalam penyusunan pedoman teknis dan pendampingan pelaksana teknis pendistribusian vaksin secara cepat dan tepat sasaran.
Selain kolaborasi global dengan Lembaga Internasional, Pemerintah juga melakukan sinergi dengan beberapa negara lain seperti halnya Australia, Jepang, Amerika Serikat, Eropa, dan Uni Emirat Arab guna memperoleh kebutuhan logistik seperti vaksin, oksigenator, dan obat-obatan secara cepat sehingga mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Lebih lanjut, Pemerintah juga telah mendorong pertimbangan diperlukannya tindakan pencegahan melalui Presidensi G20 Indonesia. Dengan dibantu oleh World Bank dan WHO, Forum G20 menyusun Global Health Fund yang merupakan kerjasama penghimpunan dana untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global.
“Disamping itu, Saya berharap agar Forum G20 juga dapat menjadi fasilitator untuk koordinasi pencegahan dan penanggulangan berbagai persoalan pandemi,” tutup Menko Airlangga.
(N1)