Home / Wisata

Selasa, 28 September 2021 - 12:17 WIB

”Menoleh ke Menoreh” Tandai Peringatan Hari Pariwisata Sedunia

“Menoleh ke Menoreh” menjadi judul yang diangkat dari kegiatan pengembangan kearifan lokal dan potensi daerah untuk mendukung karya ekonomi kreatif di Kulonprogo. (Foto:MC Kab.Kulon Progo)

“Menoleh ke Menoreh” menjadi judul yang diangkat dari kegiatan pengembangan kearifan lokal dan potensi daerah untuk mendukung karya ekonomi kreatif di Kulonprogo. (Foto:MC Kab.Kulon Progo)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Sedunia, Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Kulonprogo menyelenggarakan rangkaian kegiatan Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Daerah yang dinamakan dengan ”Menoleh ke Menoreh”, di Hotel Sare Yogyakarta, Senin (27/09/2021).

Tujuan atas peringatan Hari Pariwisata Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan peran pariwisata di seluruh dunia dan untuk menunjukkan dampak pariwisata terhadap nilai sosial, budaya, politik dan ekonomi dunia.

“Menoleh ke Menoreh” merupakan judul yang diangkat dari kegiatan pengembangan kearifan lokal dan potensi daerah untuk mendukung karya ekonomi kreatif di Kulonprogo.

Hal ini dilaksanakan dengan tujuan agar dunia luar bisa melihat bahwa hasil karya insan ekonomi kreatif Kulonprogo berkualitas dan berdaya saing, sehingga layak untuk dilihat (bukan hanya dilirik) dan dipasarkan. Oleh karena itu, dunia harus melihat ke Kulonprogo atau “Menoleh ke Menoreh”.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam acara “Menoleh ke Menoreh” antara lain meliputi Pameran Ekonomi Kreatif (Ekraf) oleh Desa Wisata dan Pelaku Ekraf Kulonprogo, Launching Gending Nusabrata dan Sambanggo, Opera Wisata dengan melibatkan pelaku wisata di Kulonprogo, dan pengumuman pemenang Lomba Desain Souvenir Khas Kulonprogo.

Baca juga   Operator Seluler Diajak Dukung Wajah Baru Kawasan Borobudur

Untuk Lomba Desain Souvenir Khas Kulonprogo diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kulonprogo bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo, Dinas Pariwisata Kulonprogo, dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kulonprogo.

Juri lomba ini yaitu Drs. Samsuri Nugroho, Andi Purnawan Putra, dan Andre Suryaman. Terdapat 39 kandidat untuk diambil 5 besar karya terbaik, diantaranya adalah juara I diraih Dicky Panji Ismaya, juara II diraih Hajar Hanifah, juara III Kriswantoro, juara IV diraih Eko Purwanto, dan juara V diraih Ageng Nugrahadi.

Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, mengatakan bahwa beberapa kegiatan sudah dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kulonprogo, salah satunya Sambanggo.

“Sambanggo adalah gerakan padat karya untuk membersamai masyarakat, membersamai pelaku wisata dimana mereka sedang berada dalam kondisi yang sangat sulit tetapi mereka tetap bangkit dan tidak menyerah,” ujar Joko.

Selain Sambanggo, Dinas Pariwisata Kulonprogo juga mengadakan Lomba Gelar Potensi Desa Wisata yang dibuat sub-judulnya menjadi Lomba Simulasi Penerapan Protokol Kesehatan di Desa Wisata.

Kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Dinpar Kulonprogo adalah tentang karya cipta dan karya seni untuk mengapresiasi, memotivasi, dan membersamai masyarakat agar tetap percaya diri dan bangkit di masa sulit ini.

Baca juga   Ketoprak Humor Andhe-Andhe Lumut Sukses Hibur Penonton

Dalam sambutannya, Bupati Kulonprogo, Sutedjo mengatakan bahwa jargon yang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata sangat tepat, yaitu untuk “sambanggo” mengunjungi, melihat, menoleh isi dari pegunungan Menoreh.

“Kalau dari sisi latar Menorehnya saja memang itu nama pegunungan yang menjadi batas antara Kulon Progo dengan Purworejo dan Magelang, tetapi kalau dimaknai sebagai Bumi Menoreh, wilayah Kabupaten Kulonprogo secara keseluruhan tidak hanya di pegunungannya saja, tetapi juga terdapat banyak kekayaan didalamnya, ujar bupati.

Pernyataan lain terkait acara ini adalah pemilihan judul “Menoleh ke Menoreh”, menurutnya, judul ini mempunyai makna untuk mengajak kita melihat ke Menoreh. Hal ini yang berarti Menoreh itu sebenarnya punya potensi sehingga perlu untuk dilihat dalam arti dikunjungi, atau bahkan mungkin juga ikut mengexplore potensi-potensi di Menoreh itu dalam rangka membangun sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi kami memaknai “Menoleh ke Menoreh” ini mengajak siapapun untuk melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh Kulonprogo, sehingga nanti semuanya itu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kulonprogo”, ujar Sutedjo. (*)

Share :

Baca Juga

Lurah Suryatmajan, Weda Satiya Negara mengatakan konsep pembangunan di Kelurahan Suryatmajan adalah mengintegrasikan potensi-potensi seluruh kampung menjadi satu jalur pariwisata dengan keunggulan masing-masing. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Suryatmajan Bakal Bangun Tempat Wisata dengan Konsep Seni dan Budaya
Destinasi wisata baru bernama Talang Londo mengusung tema air dengan wahana perahu dan kano yang melintas memanfaatkan aliran Sungai Manggis tersebut semakin diminati pengunjung. (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Talang Londo, Destinasi Wisata Air Baru di Kabupaten Magelang
Alek Nagari Pacu Jawi merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang menjadi kebanggaan masyarakat Tanah Datar Luhak Nan Tuo. (Foto: InfoPublik)

Wisata

Alek Nagari Pacu Jawi, Balapan Sapi yang Jadi Kebanggaan Masyarakat Tanah Datar Luhak Nan Tuo
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meresmikan Taman Selo Kendel, Sardonoharjo, Ngaglik, Minggu (13/03/2022). Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Bupati dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti. (Foto: Humas Sleman)

Wisata

Bupati Kustini Harap Taman Selo Kendel Bermanfaat bagi Masyarakat Lokal
Rawon satu ini namanya unik, yakni Rawon Isor Uwit. (Foto: MC Kota Malang)

Wisata

Nikmatnya Rawon Isor Uwit di Kota Malang yang Bikin Lidah Terangsang
Ketjeh Resto, destinasi wisata baru di Klaten yang mengusung isu peduli sungai. (Foto: Diskominfo Klaten)

Wisata

Ketjeh Resto, Wisata Kuliner Anyar yang Lagi Viral di Klaten
Mobil listrik wisata itu disediakan oleh Pemkot ditempatkan di kawasan Stadion Manahan Solo untuk transportasi atlet dari pintu timur sampai ke pintu VVIP dan sebaliknya. Foto: Wahyu/InfoPublik

Wisata

Mobil Listrik Wisata Layani Atlet dan Ofisial ASEAN Paragames di Stadion Manahan Solo
Perusahaan Umum Daerah Objek Wisata (PDOW) Taman Kyai Langgeng Kota Magelang resmi menjadi Taman Kyai Langgeng Ecopark (TKL Ecopark) mulai 2 Februari 2022. (Foto: MC Magelangkota)

Wisata

Siap Jadi Obwis Unggulan, Taman Kyai Langgeng Punya Nama Baru TKL Ecopark