Home / Panggung

Jumat, 9 Agustus 2024 - 17:36 WIB

Meriahnya Konser Gamelan YGF 29, dari Penampilan Grup Yogyakarta sampai Kolaborasi Seniman Kanada-Indonesia

Penampilan Gameltron 2.0, Gamelan Electric (Gayam16) di panggung konser Yogyakarta Gamelan Festival di Plaza Ngasem, Kamis (8/8/2024). Foto: Dok.YGF

Penampilan Gameltron 2.0, Gamelan Electric (Gayam16) di panggung konser Yogyakarta Gamelan Festival di Plaza Ngasem, Kamis (8/8/2024). Foto: Dok.YGF

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Penampilan memukau dari Gameltron 2.0 – Gamelan Electric (Gayam16) membuka rangkaian konser hari pertama di Yogyakarta Gamelan Festival ke-29 (YGF29) di Plaza Pasar Ngasem, Kamis (8/8/2024) malam.

YGF 2024 dipandu oleh dua MC ternama Jogja yakni Alit Jabang Bayi dan Donni Salah Paham. Setelah itu sambutan dari Program Director YGF-29 Ishari Sahida atau Ari Wulu, YGF ke-29 bertema Piweling.

“Melalui tema Piweling, kami ingin terhubung kembali dengan asal usul alami kita, menumbuhkan rasa syukur, kebersamaan, dan pertumbuhan,” kata Ari Wulu di Yogyakarta.

Penampilan Adhikarilaras di panggung konser Yogyakarta Gamelan Festival di Plaza Ngasem, Kamis (8/8/2024). Foto: Dok.YGF

Menurutnya, YGF ke-29 akan menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, S.S. MA. serta turut hadir juga beberapa tamu undangan dari mancanegara dari Dinas Penanaman Modal.

Penampilan kedua dari Adhikarilaras kelompok seni karawitan remaja yang bernaung di SMK Negeri 1 Pleret, AdhikariLaras sendiri bermakna “lagu dengan garapan yang indah, filosofi dari penamaan tersebut pendorong agar senantiasa berproses untuk menjaga nada-nada agar tetap indah.”
Kelompok Adhikalaras mengakhiri penampilan dengan mengajak para pengunjung bernyanyi lagu nasional berjudul “Hari Merdeka” yang diiringi dengan musik gamelan aksi penutup yang membuat konser menjadi bergemuruh karna semangat, menjelang hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.

Kemudian penampil berikutnya dengan jumlah anggota terbanyak pada hari pertama yakni KANASIA (Kolaborasi Rekanan Musisi dari Kanada dan Indonesia) dengan jumlah anggota pemain 25 orang yang menjadi kelompok ketiga yang tampil.

Bermula sejak pandemi Covid 19, banyak kegiatan seni budaya di seluruh penjuru dunia mengalami kemacetan. Tidak terkecuali di Kanada dan Amerika kegiatan belajar mengajar gamelan lumpuh total.

Tahun lalu ada beberapa musisi yang pernah pentas di Kanada sempat berkolaborasi dengan grup Gamelan Sawung Galing dan rupanya telah menjadi embrio tumbuhnya semangat untuk berkarya dan pentas bersama di YGF 2024.

Baca juga   Jadwal Bioskop di Yogya Hari Ini, Lengkap dengan Harga Tiketnya, Kamu Mau Nonton Dimana?

Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta Ibu Dian Lakshmi Pratiwi, S.S. MA saat membuka YGF 2024. (Foto: Dok.YGF)

Mrs Jody Diamond (Director American Gamelan Institute USA) menyambut baik kegiatan rekanan ini. Beliau juga mengapresiasi munculnya kegiatan gamelan kreasi disamping aktif mengedukasi penggemar gamelan di luar negeri.

Ternyata gamelan tidak saja sebagai objek seni tradisi, tapi sekaligus sebagai media perekat banyak bangsa di belahan dunia, salah satunya KANASIA.

Tim karawitan Sariswara Taman Kesenian Taman Siswa Yogyakarta menjadi penampil keempat YGF 29 hari pertama.

Tim Sariswara ini merupakan bagian dari Taman Kesenian Tamansiswa. Tim ini beranggotakan para remaja usia SMP dan SMA, yang memang berkecimpung di bidang seni tradisi termasuk gamelan.

Konser hari pertama YGF 29 ditutup dengan penampilan dari Kecubung Sakti yang dibentuk di Sewon, Bantul sewaktu para personilnya masih menjadi mahasiswa maupun siswa SMA di sekitar Kota Yogya.

Kecubung Sakti membawakan komposisi dengan instrumen Gambang Semarang bertemakan Kota Semarang. Ada lima judul komposisi yang dibawakan, yakni, Dugderan Semarang, Gambang Semarang, Semarangan, Jangkring Genggong, dan Lenggang Kangkung.

Program Director YGF-29 Ishari Sahida yang akrab disapa Ari Wulu dalam sambutannya. (Foto: Dok.YGF)

Di hari kedua konser gamelan akan ada beberapa penampil diantaranya adalah Sanggar Wijaya Kusuma, Swara Prana dan akan menampilkan hasil presentasi Lokakarya Metode Sariswara Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 5-7 Agustus 2024 di Pendopo Gayam 16 yang dimentori oleh Cak Lis (Lab. Sariswara) dan teman-teman Taman Kesenian. Selama 3 hari para peserta lokakarya dilibatkan penuh pada praktik dan diskusi mengenai Metode Sariswara.

Tembang, gamelan dan permainan dipilih sebagai media pengaplikasian Metode Sariswara yang akan ditampilkan. Metode pembelajaran Sariswara Ki Hadjar Dewantara sengaja dipilih karena merupakan metode yang telah lama dikembangkan dan efektif dalam proses pembelajaran seni, khususnya gamelan.

Baca juga   Buntut Aksi Menampar Chris Rock di Ajang Oscar 2022, Will Smith Mundur dari Komite Academy Award

Sariswara sendiri merupakan metode mendidik yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara melalui kesenian untuk membiasakan segala keindahan dan kehalusan dengan menggabungkan pengalaman semua indra yang ada, baik melalui pendengaran, penglihatan, gerakan fisik, dan juga perasaan ‘cipta-rasa-karsa’.

Penampilan Kecubung Sakti di Konser Gamelan YGF 2024. (Foto: Dok.YGF)

Selain itu akan ada juga penampilan dari Compagnie Kotekan yang berasal dari Prancis yang beranggotakan delapan belas seniman profesional berisikan para musisi, yang bisa memainkan beberapa waditra menambah keahlian seni yang banyak terdapat kekuatan suara gamelan.

Grup yang dipimpin dan sekaligus menjadi komposer adalah Jean-Pierre Goudard. Compagnie Kotekan akan menampilkan beberapa komposisi salah satu judulnya adalah ‘Saya Kamu Kita’ dan komposisi tradisi berjudul ‘Bulan Sapasi’.

Lalu pada hari ketiga yang merupakan konser hari terakhir di Plaza Pasar Ngasem akan menampilkan beberapa penampil diantaranya adalah Sanggar Kawindra, Sekar Seroja, Meruang Waktu, Rebanana dan Harry Roesli Music School yang merupakan institusi yang didirikan oleh Alm. Harry Roesli yang berawal dari kegelisahan beliau melihat tidak adanya ruang ekspresi untuk anak muda Bandung. Mereka akan menampilkan lima komposisi salah satunya berjudul ‘Kebo Jiro’.

Kanasia, Kolaborasi Rekanan Musisi Kanada dan Indonesia. (Foto: Dok.YGF)

Sebagai penutup rangkaian YGF 29, akan digelar Gaung Gamelan pada tanggal 11 Agustus di Stadion Kridosono. Gaung Gamelan akan menampilkan 14 kelompok karawitan Desa Budaya DIY, Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya, serta Gending Bahana UAD, Karawitan Putri Bantul, serta Kiai Kanjeng. Selain itu akan ada special performance dari Anteng Kitiran, Saron Groove, Drummer Guyub YK, serta Sanggar Sritanjung. (N1)

Share :

Baca Juga

Kolaborasi Ndarboy dan Dewa Budjana di tembang anyar berjudul 'Kudu Nangis'. Foto: Agib Tanjung

Panggung

Kolaborasi Ndarboy dan Dewa Budjana Lahirkan Tembang Dangdut Berkelas ‘Kudu Nangis’
Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi membuka gelaran ARTJOG MMXXI. (Foto:nyatanya.com/YouTube ARTJOG)

Panggung

ARTJOG MMXXI 2021 Resmi Dibuka Sandiaga Uno

Panggung

FKY 2021 “Mereka Rekam” Digelar Full Daring Mulai 16 September 2021
Munir Kahar (pakai rompi) usai pembukaan pamerannya di kompleks Studio Kalahan. Foto: Ist

Panggung

Munir Kahar, Perupa Kelahiran Malang yang Tinggal di AS Gelar Pameran Tunggal di Studio Kalahan
Denino (paling kiri) saat menikmati malam di Menoewa Kopi. Foto: Ist

Panggung

Momen Denino ‘Om Martin’ Ikatan Cinta Menikmati Kuliner di Minggir Sleman
Suasana pentas Kukuh Prasetya dan Kudamai Band di The Ratan, akhir pekan lalu. Foto: Ist

Panggung

Cerita Tour Konser ‘Mendung Tanpo Udan’, Ada Jeda Bertemu Keluarga dan Sowan Sesepuh Manajemen
Suasana workshop Sinematografi Sangkan Paraning Pakaryan. Foto: Ist

Panggung

IMM AR Fahkruddin Yogyakarta Gelar Workshop Sinematografi “Sangkan Paraning Pakaryan”
Bioskop di Yogyakarta. Foto: jadwalnonton.com

Panggung

Jadwal Bioskop di Yogya Hari Ini, Lengkap dengan Harga Tiketnya, Kamu Mau Nonton Dimana?