NYATANYA.COM, Yogyakarta – Berdasarkan data Kemenkes, di wilayah Jawa-Bali tren kasus konfirmasi, kematian, dan rawat inap di rumah sakit terus mengalami penurunan.
Jumlah spesimen yang diperiksa juga terus meningkat. Beberapa daerah di DIY (Bantul, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta) perlu menjadi perhatian karena masih menunjukkan angka yang stagnan atau meningkat.
Dengan target harian testing sebesar 50%, capaian testing harian di wilayah DIY sudah mencapai angka 36,83%. Tingkat BOR (Bed Occupancy Rate) di seluruh wilayah Indonesia juga sudah berkurang hingga di bawah 80%, dengan DIY turun hingga mencapai tingkat 70%.
Percepatan dan perluasan vaksinasi menjadi poin utama dalam menangani pandemi Covid-19. Sebanyak 24,52% atau lebih dari 51 juta penduduk Indonesia telah memperoleh vaksin dosis pertama.
Penduduk yang telah memperoleh vaksin dosis kedua yaitu sebesar 11,66% atau 24 juta dan yang telah memperoleh dosis ketiga sebanyak 3,04% atau 60 ribu orang.
Kemenkes mentargetkan dapat memberikan vaksinasi hingga sebanyak 2,5 juta suntikan per hari. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyatakan, “Kalau kita ingin melakukan target vaksinasi hingga 2,5 juta per hari, maka ada beberapa daerah yang harus melakukan percepatan.”
Selanjutnya, Dante juga menyebutkan harapannya agar target vaksinasi dapat segera tercapai dengan adanya jumlah vaksin yang sudah mencukupi.
“Kita mempunyai ketersediaan vaksin yang cukup saat ini. Mudah-mudahan target 100 juta vaksinasi bisa tercapai pada akhir Agustus ini,” ungkapnya dalam rapat koordinasi Evaluasi PPKM Jawa-Bali yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Minggu (8/8/2021) malam.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, yang juga mengikuti rakor menjelaskan, Pemda DIY terus berupaya untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan pola yang sudah ada dalam menangani pandemi Covid-19.
“Kita mencoba untuk meningkatkan kinerja yang sudah ada, pola-pola yang sudah ada itu kita tingkatkan. Kemudian yang terakhir itu adalah meningkatkan koordinasi sekaligus verivali, verifikasi dan validasi terkait dengan data dan juga terkait dengan vaksinasi,” ungkap Sri Paduka dalam laporannya.
Sri Paduka juga menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan verifikasi dan validasi data tersebut, Pemda DIY turut melibatkan pemerintah Kabupaten/Kota.
Selama masa PPKM yang dimulai dari tanggal 3 Juli, tren kasus dan perawatan di rumah sakit di seluruh Jawa-Bali sudah mengalami penurunan hingga 59,6% dari titik puncak kasus pada 15 Juli.
Di DIY, tren kasus dan perawatan di rumah sakit juga sudah menunjukkan penurunan. Sedangkan dalam hal mobilitas, jumlah daerah dengan penurunan mobilitas 20% hingga 30% menurun dan penurunan mobilitas <10% justru bertambah. Sementara penurunan mobilitas di DIY yang awalnya sudah mencapai 20%-30%, kini menurun di angka 10%-20%.
Sementara itu, Luhut mengingatkan untuk tidak lengah meskipun tren kasus Covid-19 mulai menunjukkan penurunan.
“Saya pikir cukup bagus hal ini. Tapi tidak boleh kita cepat gembira, karena ini bisa terjadi lagi kenaikan kalau kita tidak disiplin,” ungkapnya.
Luhut juga menyampaikan rencana pembukaan pusat perbelanjaan dengan pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 25% dan protokol kesehatan yang ketat. Anak berusia di bawah 12 tahun tidak diperkenankan masuk.
Selain itu, terdapat protokol yang harus dipatuhi saat memasuki pusat perbelanjaan, yaitu pemeriksaan hasil scan QR Code Peduli Lindungi bagi pengunjung. Pengunjung minimal sudah memperoleh vaksin dosis pertama.
Jika belum divaksin, maka pengunjung wajib menunjukkan hasil tes PCR atau antigen negatif yang dapat discan melalui aplikasi yang ditetapkan. (*)