Home / News

Rabu, 9 Februari 2022 - 22:46 WIB

Meski Ringan, Pemerintah Minta Jangan Remehkan Omicron

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

NYATANYA.COM, Jakarta – Covid-19 varian Omicron jauh lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya termasuk dengan varian Delta. Meski demikian, dari gejala yang muncul pada pasien saat ini cenderung mengalami gejala yang lebih ringan.

Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro, saat konferensi pers terkait Perkembangan Pandemi Covid-19 di Indonesia pada Rabu (9/2/2022) secara virtual.

“Namun, kita tidak boleh terlalu cepat meremehkan virus ini. Bahkan sangat penting bagi kita untuk bisa menurunkan transmisi penularan Covid-19,” kata Reisa.

Ia melanjutkan, perlu diketahui infeksi yang disebabkan varian Omicron itu lebih banyak menyerang saluran pernapasan atas dibandingkan varian Delta yang lebih banyak menyerang saluran pernapasan bagian bawah.

Baca juga   Kemenkes: Kasus Covid-19 Meningkat, Perketat Prokes dan Vaksinasi Booster

Reisa mengungkapkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) ada beberapa alasan penting terkait kenapa kita sebaiknya jangan sampai terinfeksi.

Pertama, karena selalu ada resiko penyakit yang diderita menjadi penyakit berat, terutama yang memiliki penyakit komorbiditas, lanjut usia atau yang belum mendapatkan vaksinasi.

“Meski lebih banyak ditemukan kasus berat pada kriteria tersebut, ada yang tidak termasuk kriteria ternyata tetap memiliki resiko penyakit berat meski kemungkinannya kecil,” kata Reisa.

Kedua, penduduk duniapun tidak sepenuhnya mengetahui dampak terkait kondisi tersebut. Orang yang pernah terinfeksi memiliki resiko mengalami gangguan kesehatan dan lainnya.

Baca juga   Per Jumat 21 Januari 2022, Kasus Omicron di Indonesia 1.078, Mayoritas Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Reisa menjelaskan, bahwa penyakit itu tentunya bisa membebani fasilitas kesehatan dan fasilitas publik lainnya. Juga dapat mengganggu kegiatan dan produksi masyarakat.

Semakin tinggi laju penularan, yang artinya semakin banyak virus bermutasi dan semakin besar pula kemungkinan ini dapat berkembang kembali menjadi varian baru lagi. Reisa berharap Indonesia bisa menekan laju penularan.

“Kita berharap tentu Omicron menjadi varian terakhir dan pandemi segera berakhir. Maka kita harus dapat menurunkan resiko terbentuknya varian yang lebih berbahaya dengan cara menurunkan laju penularan,” kata Reisa.

(N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

News

Covid-19 Omicron di Indonesia Menjadi 572 Kasus, Hampir Setengahnya Selesai Isolasi
Presiden Joko Widodo. (Foto: BPMI Setpres)

News

Breaking News! Pemerintah Bolehkan Masyarakat Tidak Memakai Masker, Begini Penjelasannya
Foto: ANTARA

News

Ekonomi Perlahan Pulih, Pameran KKI 2022 Catat Komitmen Bisnis UMKM Rp282,2 Miliar
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman. Foto: Humas Polri/ Tribratanews

News

Besok Operasi Zebra 2022, Polisi Kedepankan Penindakan Tilang Elektronik
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada masyarakat peserta Vaksinasi Mobile di Kantor Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (13/3/2022). (Foto: BNPB/Danung Arifin)

News

Jelang MotoGP 2022, BNPB Dorong Percepatan Vaksinasi di Lombok
Kondisi Puncak Gunung Merapi difoto dari Hulu Sungai Bebeng. (Foto: humas/beritamagelang)

News

Siaga, Sepekan Ini Gunung Merapi Tunjukkan Aktivitas Tinggi
Pemkot Yogya bersama TNI dan Polri melakukan pemeriksaan sertifikat vaksin Covid-19 secara acak bagi pengunjung Malioboro. Apabila kedapatan belum vaksin, maka mereka akan segera di vaksin di mobil vaksin yang telah standby di halaman parkir hotel Mutiara yang juga merupakan posko vaksinasi. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Sasar Wisatawan dan Pedagang, Pemkot Yogya Dirikan Posko Vaksinasi di Malioboro
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Diskominfo Jateng)

News

Sejumlah Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa, Ini Upaya Pemprov Jateng