NYATANYA.COM, Mojokerto – Siang yang terik di salah satu halaman sebuah rumah, di Jalan Hayam Wuruk, Mojosari, Mojokerto tampak anak laki-laki belia tengah mengotak-atik mesin mobil.
Tangannya dipenuhi lumuran oli. Tampak kotor bercampur keringat. Berulangkali terlihat sang bocah wira-wiri mengambil peralatan montir.
Adalah Steven Widjaya (15). Anak semata wayang pasangan Hartono Widjaya dan Henny yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama tersebut terbilang moncer dalam hal bongkar-pasang sekaligus memperbaiki kendaraan roda 4 yang rusak.
Koko Ven, begitu bocah ini akrab disapa sangat cekatan melepas baut, mur kemudian menurunkan mesin, dilanjutkan memperbaikinya. Sangat terkesan dia sangat tahu bagian mana yang harus dilepas untuk diperbaiki.
Menariknya, Koko Ven sangat serius dengan aktivitasnya bercengkerama bersama mesin yang dilepas dan tengah diperbaikinya itu.
Sejumlah orang yang tengah berlalu-lalang di sekitarnya sama sekali tak mempengaruhi apalagi mengganggu kesibukannya. Ia tetap asyik dan fokus dengan pekerjaannya.
Ternyata, ketrampilan Steven yang tercatat sebagai siswa di TNH Mojokerto kelas IX ini tak lepas dari peran ayahnya yang juga jago dalam memperbaiki (servis) mesin mobil rusak.
Kemampuan Steven sekarang ini berangkat saat usianya menginjak 10 tahun dimana kerap melihat, mendampingi serta membantu sang ayah saat memperbaiki mobil rusak.
“Keingintahuan Koko Ven terhadap otak-atik mesin mobil mulai terlihat kala usia 10 tahun. Dimana setiap saya sedang memperbaiki mobil dia selalu melihat, mendampingi bahkan tak segan membantu saya,” kisah Hartono, sang ayah Steven.
Sejurus kemudian, seiring perkembangan usia Steven, ia mulai dapat membongkar mesin yang tengah digarap sang ayah. Kala sang ayah ada keperluan lain, Steven tak jarang meneruskan pekerjaan memperbaiki mesin mobil yang tengah “ndongkrok” di halaman rumahnya.
Kepiawaian Steven sebagai mekanik belia pun menyebar dari mulut ke mulut, utamanya dari rekan-rekan ayahnya. Bahkan pemilik mobil yang pernah merasakan “campur tangan” hasil servis Steven pun tak sedikit yang memuji lalu memberikan saran kepada pemilik mobil lainnya untuk mempercayakan perbaikan mesin mobilnya saat mengalami rewel.
“Awalnya saya senang melihat papa saat memperbaiki mesin mobil yang rusak. Kebagiaan tersendiri kala mobil yang diperbaiki kembali sehat dan bagus. Jadi kemampuan yang saya miliki berawal dari belajar secara otoidak. Saya tidak pernah kursus mesin atau belajar tentang mekanik,” papar Steven.
Dari belajar dan bakat alam yang dimilikinya itu, kini Steven benar-benar terkesan seperti mekanik yang jago. Beragam jenis dan merek mobil sudah biasa ditanganinya.
Bukan sekadar jenis mobil biasa saja, jenis kendaraan truk pun pernah digarapnya. Hal itu sudah barang tentu membuat kedua orangtuanya bangga.
“Saya tidak pernah mendorong apalagi melarangnya ke arah mekanik. Saya sebagai orangtua hanya mengarahkan. Dan saya bersyukur, memiliki Steven yang begitu getol dengan aktivitas-aktivitas positif yang dipilihnya. Jika sampai saat ini ia begitu menikmati dengan dunia mekanik, saya hanya dam selalu mendukungnya. Yang pasti, apa yang dilakukannya bisa jadi menjadi bekal kemampuan di masa mendatang,” tukas Widjaya, ayah Steven. (N2)