Home / Kartun

Senin, 5 Juli 2021 - 22:04 WIB

Muchid Rahmat, Kartunis Kendal dengan Setumpuk Prestasi

Karya Muchid Rahmat berjudul Penganiayaan dan perencanaan pembunuhan terhadap ulama. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Karya Muchid Rahmat berjudul Penganiayaan dan perencanaan pembunuhan terhadap ulama. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

NYATANYA.COM, Kendal – Namanya Muchid Rahmat. Pria kelahiran Kendal 27 Juli 1968 ini mengaku 100 persen profesinya adalah kartunis, sebuah profesi yang sudah membawanya melanglang dunia.

“Kalau orang bertanya apa pekerjaan saya, ya saya jawab kartunis,” terang Muchid Rahmat yang saat ini turut serta dalam pameran Human Rights in ASEAN – The Cartoonists Perspective yang digelar virtual di craftora.com oleh Zunar kartunis Malaysia bersama Friedrich Naumann Foundation, 1 Juli sampai 31 Juli 2021.

Muchid Rahmat. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Dalam karir dan prestasinya yang panjang Muchid telah menerima berbagai penghargaan penghargaan lokal dan luar negeri seperti Excellent Prize, The Yomiuri Shimbun Tokyo Japan (1989); Honorable Mention, Spot Chosun Seoul Korea (1991); Karya Penghargaan Khusus Manga Festival Internasional Okhist, Hokaido, Jepang (1994) (1996); 1 Pemenang Hadiah di Festival Kartun Persahabatan Jepang, Indonesia (1995).

Baca juga   Ngantukkk...

Satu Pemenang Hadiah Karikata & Karikatur Kompas Award (2004); Penghargaan Apresiasi, pada The Daejeon International Cartoon Contest Korea (2005), (2007) dan The Stuttgart Award Cartoon Jerman (2007); Penghargaan penghargaan, pada kontes Kartun Internasional Daejeon DICACO, Korea (2010); Kyoto International Exhibition Japan, 2010. Penghargaan Apresiasi di Nasional Kartun Perdamaian Semarang (2012).

Baca juga   Bantuan Toa
Karya Muchid Rahmat berjudul Kasus pelanggaran HAM berat. (Foto:nyatanya.com/istimewa)
Karya Muchid Rahmat berjudul Kasus pelanggaran HAM berat. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Sementara itu dalam pameran Human Rights in ASEAN – The Cartoonists Perspective, Muchid Rahmat mengikutkan 2 karya kartunnya, masing-masing berjudul ‘Penganiayaan dan perencanaan pembunuhan terhadap ulama’ dan satu karya berjudul ‘Kasus pelanggaran HAM berat’.

“Saya berharap dengan ikut pameran kali ini, suara saya sebagai kartunis tersampaikan melihat pelanggaran HAM dimana-mana,” pungkas Muchid Rahmat.(N1)

Share :

Baca Juga

Kartun karya Slamet Widodo, kartunis lepas tinggal di Jalan Majapahit Semarang, Jawa Tengah.

Kartun

Saling Menyalahkan
Karya Munadi, kartunis lepas tinggal di Tangerang.

Kartun

Efek Macet Mudik
Kartun karya Muhammad Nasir, kartunis kelahiran Kendal, 18 Februari 1968 tinggal di Jalan Garuda 1 Blok DG9 No. 21 Villa Pamulang, Pondok Petir, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Kartun

Cari Selamat
Kartun karya Nank Ngablak (Yustinus Anang Jatmiko). Kartunis kelahiran 26 Agustus 1971 tinggal di RT 01 RW 05 Ngablak, Magelang, Jawa Tengah.

Kartun

Perpustakaan
Fakta Pemecah Hoax, M Nasir (2021)

Kartun

Nyatanya Kartun: M Nasir
Karya Munadi, kartunis lepas tinggal di Tangerang.

Kartun

Minyak Goreng
Kartun karya Partono dalam buku "Indonesia Melawan Corona ala Kartunis" yang diterbitkan Graha Ilmu bersama Federasi Kartunis Indonesia (Pakarti), Cetakan I - 2020.

Kartun

Tetap Pakai Masker
Kartun karya Muhammad Nasir, kartunis kelahiran Kendal, 18 Februari 1968 tinggal di Jalan Garuda 1 Blok DG.9 No. 21 Villa Pamulang, Pondok Petir, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Kartun

Toilet