Home / News

Minggu, 30 Januari 2022 - 22:44 WIB

Naik 3 Kali Lipat, BNI Bukukan Laba Bersih Rp10,89 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membuat lompatan pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021. Laba bersih tahun 2021 tercatat Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% year on year (yoy), atau tiga kali lipat dari profit tahun 2020. (Foto: BNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membuat lompatan pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021. Laba bersih tahun 2021 tercatat Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% year on year (yoy), atau tiga kali lipat dari profit tahun 2020. (Foto: BNI)

NYATANYA.COM, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membuat lompatan pemulihan kinerja positif pada tahun buku 2021. Laba bersih tahun 2021 tercatat Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% year on year (yoy), atau tiga kali lipat dari profit tahun 2020.

Direktur Utama BNI, Bapak Royke Tumilaar dalam siaran pers yang diterima, Minggu (30/1/2022) menyampaikan bahwa kinerja BNI 2021 tercatat sanggat menggembirakan di mana laba bersih tersebut mampu melampaui ekspektasi pasar.

Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8% yoy sehingga mencapai Rp31,06 triliun.

Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi.

Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat cost of credit membaik menjadi 3,3%.

Peningkatan pendapatan operasional bank dihasilkan dari pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% yoy menjadi Rp582,44 triliun; Net Interest Margin (NIM) yang tangguh di level 4,7%; serta pendapatan berbasis komisi (FBI) yang pada akhir tahun 2021 tercatat tumbuh 12,8% yoy. BNI mempercayai bahwa masih terdapat ruang untuk terus tumbuh kedepannya.

Baca juga   Sambut Nataru, BNI Siapkan Uang Tunai Rp15,3 Triliun per Minggu

“Kami menutup tahun 2021 dengan peningkatan laba bersih tiga kali lipat dari perolehan 2020 dan kami yakin itu sudah berada di atas ekspektasi pasar. Kami pun sepenuhnya memahami bahwa ada ruang untuk peningkatan lebih baik lagi depan,” katanya.

Royke melanjutkan pendorong utama kredit selama tahun 2021 adalah penyaluran di sektor Business Banking terutama pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 7,6% yoy menjadi Rp180,4 triliun; segmen Large Commercial yang tumbuh 10,4% yoy menjadi Rp40,9 triliun.

Segmen kecil juga tumbuh 12,9% yoy dengan nilai kredit Rp95,8 triliun. Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp482,4 triliun.

Sementara di sektor Consumer, kredit terbesar yang tumbuh adalah kredit payroll, yaitu naik 18,3% yoy menjadi Rp35,8 triliun; kemudian kredit kepemilikan rumah (mortgage) tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp49,6 triliun. Secara keseluruhan kredit consumer tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp99 triliun.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini memaparkan peran pendapatan non bunga juga tergolong semakin kuat pada pencapaian 2021. FBI pada akhir tahun 2021 tumbuh 12,8% yoy menjadi sebesar Rp13,64 triliun.

Baca juga   Ekonomi Indonesia Tumbuh 5.01 Persen di Triwulan Pertama 2022

FBI tahun 2021 didukung oleh Fee Consumer dan Fee Business Banking yang masing – masing tumbuh 6,0% dan 10,7% yoy, sehingga menandai pemulihan yang kuat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit ditopang oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp729,17 triliun atau tumbuh 15,5% yoy, dan membawa BNI pada situasi likuiditas yang sangat mencukupi dan jauh melampaui pertumbuhan kredit tahun lalu.

Penghimpunan DPK ini menguat di Kuartal 4 Tahun 2021, meskipun suku bunga simpanan terus menurun. Bekal DPK tersebut membuat BNI memiliki cadangan likuiditas yang tangguh dan siap digunakan jika permintaan kredit meningkat atau pasar obligasi berubah menjadi lebih baik tahun 2022.

“Dana murah atau CASA BNI juga masih mendominasi DPK, yaitu terjaga pada level 69,4% dari seluruh DPK. CASA terdongkrak hingga 17,1% yoy menjadi Rp506,06 triliun. Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan Cost of Fund dari 2,6% pada akhir tahun 2020 menjadi 1,6% tahun 2021,” imbuhnya.

(N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima silaturahmi dari Keuskupan Agung Semarang, di Kantor Gubernur, Selasa (17/5/2022). Foto: Humas Jateng

News

Terima Silaturahmi Keuskupan Agung Semarang, Ganjar: Ini Tradisi yang Harus Kita Rawat
Mendagri M.Tito Karnavian menghadiri rapat kerja di DPR RI, Rabu (21/9/2022). Foto: ANTARA

News

Staf Khusus Mendagri: Tidak Ada Utusan Presiden Temui Partai Demokrat, Terkait Posisi Wagub Papua
PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series serta elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas, Minggu (10/7/2022). Foto: Antara

News

Pertamina Naikkan Harga Pertamax Turbo, Dex Series, dan Bright Gas
Wakil Ketua Dewan Pers, M. Agung Dharmajaya. Foto: dewanpers.go.id

News

Dewan Pers Berharap RKUHP Tidak Multitafsir
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa Perppu Cipta Kerja diterbitkan pemerintah adalah sah secara hukum, sebagai antisipasi ancaman situasi ekonomi global. Foto: Tayangan Youtube Kemenko Polhukam

News

Menko Polhukam: Penerbitan Perppu Cipta Kerja Sah, Saya yang Tanggung Jawab
Ketua DPR RI, Puan Maharani mendorong agar kenaikan upah minimum 2022 dapat direalisasikan secara optimal demi pemulihan kesejahteraan rakyat, khususnya kaum buruh yang terdampak pandemi Covid-19. (Foto: Biro Humas DPR RI)

News

Pulihkan Kesejahteraan Buruh, Ketua DPR Dukung Kenaikan Upah Minimum 2022
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Istimewa)

News

Tahun Baru 2024, Kapolri: Mari Bersatu Padu Pelihara Situasi Indonesia
Mariam Kuyateh menutut keadilan bagi putranya Musa. Foto: Ist

News

Kisah Ibu-ibu Tuntut Keadilan Pasca Skandal Sirup Obat Batuk yang Sebabkan Kematian 70 Anak di Gambia