Home / Plus

Rabu, 14 Desember 2022 - 21:16 WIB

Namakan Kainnya Lurik Ganjar, Perajin Lurik Asal Pedan Klaten “Ketiban” Cuan

Lissa Ratna Dewi Wijayanti kini miliki brand Lurik Ganjar yang laris manis. Foto: Diskominfo Jateng

Lissa Ratna Dewi Wijayanti kini miliki brand Lurik Ganjar yang laris manis. Foto: Diskominfo Jateng

NYATANYA.COM, Klaten – Usaha kerajinan kain lurik di Kabupaten Klaten ketiban untung, setelah salah satu produknya diberi nama Kain Lurik Ganjar.

Kain yang diproses secara tradisional dengan motif khusus itu, laris di pasaran hingga ke Malaysia.

Owner Lurik Rahmad, Lissa Ratna Dewi Wijayanti menceritakan, usaha pembuatan kain lurik miliknya sudah berdiri sejak 1953 silam. Ia merupakan generasi ketiga yang melanjutkan usaha keluarga tersebut.

“Pertama kami buat inovasi kain lurik geretan, karena pembuatannya yang masih pakai alat tenun bukan mesin (ATBM) ditambah alat khusus dengan cara ditarik-tarik, makanya kami namakan lurik geretan,” ujarnya, saat ditemui di tempat produksi di Desa Kwarasan Beji RT 2 RW 1, Pedan, Kabupaten Klaten, Rabu (14/12/2022).

Produk tersebut kemudian dipromosikan lewat media sosial, dan akhirnya mendapat respon dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan memesan produk tersebut.

Foto: Diskominfo Jateng

Perhatian politikus berambut putih itu terhadap UMKM bukan omong kosong belaka. Kain yang dibelinya itu kemudian dijadikan baju, yang dipakai pada acara-acara, terutama saat menemui tamu-tamu penting.

“Kenapa Lurik Ganjar, awalnya Pak Ganjar beli lurik itu lewat online sekitar 13 potong, per potong 2 pcs. Setelah sampai ke Bapak, dijahit jadi baju, dan dipakai acara-acara penting Bapak untuk menemui tamu-tamu Bapak,” papar Lisa seperti dikutip dari portal resmi Pemprov Jateng.

Baca juga   Terungkap! Pembebasan Lahan Jadi Kendala, Ganjar Bentuk Timsus Percepatan Pembanguan Tol Semarang-Demak

Nah, dari itulah Lissa berpikir untuk mengubah brand Lurik Geretan menjadi Lurik Ganjar. Ia memberanikan diri untuk meminta izin kepada Gubernur melalui direct message (DM).

“Waktu itu saya minta izin pakai nama Ganjar lewat DM Bapak. Pak Boleh ndak ya kain geretan yang bapak beli saya kasih nama Lurik Ganjar? Beliau langsung gercep balas, silakan dipakai Mbak, kalau untuk memajukan brand Njenengan (Anda). Dari situ kita branding Lurik Ganjar ke semua medsos kita,” ungkapnya.

Foto: Diskominfo Jateng

Wow, hasilnya sangat luar biasa. Lurik Ganjar semakin dikenal luas masyarakat. Permintaan datang mulai dari dinas-dinas, kepala daerah, warga biasa di sejumlah daerah di Indonesia, bahkan sampai Malaysia.

“Berpengaruh sekali. Semakin dikenal dan penjualannya laris, mulai dari kepala dinas, bupati, dekranasda. Ada juga umum dari Toraja, Sulawesi, Kalimantan, hingga Malaysia,” imbuh Lissa.

Dia mengungkapkan, harga kain Lurik Ganjar yang awalnya hanya Rp125 ribu per meter pun, naik menjadi Rp200 per meter.

“Tapi dengan kenaikan harga itu, kami juga tingkatkan kualitas. Karena selain barang, kami juga menjual kualitas,” ucap Lissa.

Kain Lurik Ganjar menjadi andalan produk di Lurik Rahmad. Ia pun terus mengembangkan produk tersebut dari 13 motif menjadi 20 motif. Di antaranya motif klasik, muria, bumi pertiwi, empat dimensi, gerbong kemulyan, melodi, panorama, prambanan, borobudur.

Baca juga   Kawal Aturan Ibadah dan Ritual, Ganjar: Tak Pasang Tarif bagi Umat Budhha di Candi Borobudur

Selain itu, motif petronas, sindoro, gilang, kanigoro, litsu, sultan, dobby, petang, harmoni serta nusantara. Produknya bisa dilihat di akun Instagram @kriya_lurik_rahmad atau @lurikrahmad.

“Tiap motif punya cerita masing-masing. Kainnya juga kualitasnya di atas katun, dan ada sutra. Kalau sutra Rp1,3 juta per meter. Saya jamin semua kain Lurik Ganjar kualitasnya bagus dan adem dipakai,” tuturnya.

Baginya, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu sangat peduli terhadap UMKM.

“Bapak itu sangat peduli terhadap UMKM. Kalau ada pameran tidak hanya lewat. Tapi juga membeli. Bahkan kalau dikasih suvenir itu tidak mau gratisan, pasti dibayar. Dan, beliau pasti dipakai, bukan hanya disimpan. Kami sangat senang produk kami dipakai Pak Ganjar,” jelasnya.

Saat ini, Lurik Rahmad memiliki empat pabrik di lokasi yang berbeda. Untuk kain Lurik Ganjar diproduksi oleh lima orang karyawan dengan cara yang khusus.

“Untuk Lurik Ganjar memang dibuat dengan cara khusus, dan rahasia. Tidak bisa kami sampaikan secara terbuka. Yang pasti bahannya orisinal dan kualitas baik,” tandasnya.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Warga Desa Kalirejo antusias ikuti pelatihan membuat blangkon. (Foto: humas/beritamagelang)

Plus

Pemdes Kalirejo Gelar Pelatihan Membuat Blangkon
Mayor Inf Sanyoto. (Foto: Istimewa)

Plus

Mayor Inf Sanyoto: Saya Salut Dedikasi Pengabdiannya Sembuhkan Buta Warna Lewat Klinik Banyu Urip
Foto: MC Kab. Blora

Plus

Kesenian Barongan Blora, Media Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai Tembakau
Ilustrasi. (pixabay.com)

Plus

Bersiaplah, Ramadhan 2025 Segera Datang
Indra Prawita Alam saat membagikan rahasia bisnisnya. Foto: Ist

Plus

Viral Pebisnis Asal Wonosobo Blak-blakan Bagikan Ilmu Bisnis, Ini Link-nya Lur
Foto: Dok.Mafindo

Plus

Kampayekan Perdamaian, Mafindo Gelar Kompetisi Konten #SocialMedia4Peace dan Periksa Fakta
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat mengunjungi Monumen Pers Nasional. (Foto:AHY/Dokumentasi Humas Kementerian Kominfo)

Plus

Sejarah Monumen Pers Nasional di Solo, Tempat Kelahiran PWI yang Sarat Narasi
Daun beluntas tumbuh liar namun miliki khasiat obat.

Plus

Daun Beluntas Cegah Sakit Jantung