Home / Panggung

Minggu, 20 November 2022 - 00:28 WIB

Ngayogjazz 2022 Sukses Obati Rindu Pecinta Musik Jazz, Cibuk Kidul Tambah Maju

Penonton berbaur dengan warga di Panggung Cethul Ngayogjazz 2022. Foto: Agoes Jumianto

Penonton berbaur dengan warga di Panggung Cethul Ngayogjazz 2022. Foto: Agoes Jumianto

NYATANYA.COM, Sleman – Cuaca sedang bersahabat dengan masyarakat Dusun Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Sabtu (19/11/2022).

Bagaimana tidak, setelah beberapa hari sebelumnya hujan mengguyur lebat dihampir seluruh wilayah di Yogyakarta, tak terkecuali di Cibuk Kidul, hari ini diberi cerah yang membuat warga di dusun ini sumringah.

Ya, karena di dusun yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Yogyakarta inilah event tahunan Ngayogjazz digelar offline secara penuh, setelah 2 tahun sebelumnya diadakan secara daring, karena pandemi Covid-19.

Seremoni pembukaan Ngayogjazz 2022 di Panggung Welut. Foto: Agoes Jumianto

Ribuan masyarakat pun membaur dalam atmosfir pertunjukan dalam ruang pedesaan sebagaimana konsep pertunjukan Ngayogjazz yang selalu digelar di sebuah desa, jauh dari hiruk pikuknya kota.

Mengusung tagline “Kena Jazz-e, Tetep Bening Banyune”. Diambil dari falsafah Jawa “Kena iwak-e, tetep bening banyune” yang artinya “menangkap ikannya tapi jangan membuat keruh airnya”.

“Walaupun event sebesar ini dilaksanakan di desa tetapi ekosistem desa tidak akan luntur dengan hadirnya event ini, artinya dari sisi sustainabilitas tetap terjalin dengan baik,” beber Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, S.H., M.Ed dalam seremoni pembukaan Ngayogjazz 2022, Sabtu (19/11/2022) di Panggung Welut.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, SE sebelumnya menyebut, sebuah kebanggaan event Ngayogjazz selalu digelar di pedesaan yang masih kental dengan iklim sawah, penduduknya, rumah-rumah tradisional.

Penampilan Acapella Mataram di Panggung Welut. Foto: Agoes Jumianto

“Ini yang setiap tahun menjadi ajang rindu masyarakat pecinta jazz, menikmati jazz tapi di tengah-tengah masyarakat. Ini yang bisa kita jual kepada penggemar kita, makanya slogan Ngayogjazz tahun ini, Kena Jazz-e, Tetep Bening Banyune,” kata Danang.

Baca juga   Modal Kunci Palsu Bobol Rumah Kos, Residivis Gondol 2 Laptop di Umbulharjo

Tetep sukses jazz-e, ning maju pariwisatane karo UMKM-e. Inilah yang menjadi semangat kita bersama,” imbuh Danang Maharsa disambut tepuk tangan masyarakat penonton.

Usai seremoni pembukaan dan arak-arakan Ngayogjazz, mengawali penampilan di Panggung Welut adalah Acapella Mataram, Tari-Karawitan Mudha Laras, dan dilanjutkan penampilan apik Sraddha Jalan Mulia Art Project dan ditutup penampilan Ari Wvlv.

Festival jazz yang dihadirkan di tengah desa dengan segala kearifan lokalnya menjadikan Ngayogjazz bukan sekadar konser musik, melainkan juga menjadi peristiwa budaya penuh nilai.

Foto: Agoes Jumianto

Ada enam panggung yang tersebar di beberapa sudut Dusun Cibuk Kidul dengan nama ikan, mempresentasikan keunggulan dan potensi wilayah Cibuk Kidul yang memang berlimpah sumber air.

Panggung Cethul dengan penampil Deo & Friend (Magelang Jazz Community), Root Blues (Jogja Blues Forum), Sax Party, Gaga Gundul (Pemai – Perancis & Gayam 16 – Indonesia), Kua Etnika feat Bonita, dan ditutup penampilan Barry Likumahuwa Jazz Connection.

Kemudian Panggung Sidhat dengan penampil D’Fours & Will Star (Trenggalek Jazz Community), De Hope (Komunitas Jazz Jombang), Huaton Dixie, Kemisan Jazz (Komunitas Jazz Malang), Yohanes Gondo Trio, FjazzC-Team (Komunitas Jazz Surabaya), dan MZ x Joyosudarmos.

Panggung Tawes menampilkan Gana Siddi (Jes Udu Purwokerto), Rizky Dana feat Blue Batik Replika (Pekalongan Jazz Society), Kencana Band (Komunitas Jazz Lampung), Andi Bayou feat Vika Rahmia, Enchante (Jazz Ngisoringin Semarang), Nona Sepatu Kaca (Komunitas Jazz Jogja), MLDJAZZPROJECT, dan NonaRia x Dua Empat.

Arak-arakan Ngayogjazz 2022. Foto: Agoes Jumianto

Sedangkan di Panggung Sepat, ada penampilan Treestone (Komunitas Jazz Jogja), Mahakam Jazz River (Komunitas Jazz Samarinda), ISI Yogyakarta Big Band,KopiJazz featuring Cendana Singers (Komunitas Jazz Kediri), National Jeugd Jazz Orkest (NJJO) & Maarten Hogenhuis (Belanda), SanDrums H Sri Hanuraga feat Rodrigo Parejo), dan Monita Tahelea.

Baca juga   Azka Rindra, Drummer Cilik Jogja yang Boyong 5 Medali WCOPA 2022 di Amerika Serikat

Dan di Panggung Wader menampilkan Five in One (Komunitas Jazz Jogja), Syfa N Friends (Komunitas Jazz Jogja), Jazz Anak Nusantara (Komunitas Jazz Jogja), Alfado Jacob Trio (Solo Jazz Society), Irsa Destiwi Quintet, Os Seis No Palco (Komunitas Jazz Jogja), Modern Blues (Jogja Blues Forum), dan dipungkasi penampilan Taksu.

Sedangkan pranatacara alias MC ada nama Alit Jabangbayi, Gundhisos, Santi Zaidan, Diwa Hutomo, Lusy Laksita, Gepeng Kesana Kesini, Putri Manjo, Hendro Plered, Bambang Gundul, Fira Sasmita, dan Simbah Unggry.

Salah satu sudut Pazzar Jazz di Ngayogjazz 2022. Foto: Agoes Jumianto

Agenda yang selalu ada di setiap acara Ngayogjazz adalah pertukaran ilmu dan pengalaman dalam workshop bersama musisi bertajuk Reriungan.

Momen ini menjadi wadah untuk persemaian “bibit” musisi jazz. Sehingga jazz akan selalu lestari dengan musisi-musisi berkualitas.

Selain kegiatan bermusik, kesenian tradisional dan Pasar Jazz adalah bentuk keterlibatan dan partisipasi warga masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Ngayogjazz.

Pasar Jazz adalah salah satu bentuk dukungan dalam turut memajukan UMKM desa dimana banyak stan yang menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner potensi Desa Cibuk Kidul.

Selain itu, berbagai komunitas seni, fotografi, otomotif, edukasi hingga perupa pun juga turut diberikan ruang untuk memeriahkan perhelatan tahunan ini.

Sayangnya Ngayogjazz hanya digelar satu hari. Pun juga Ngayogjazz 2022 yang harus dipungkasi pada pukul 22.00 WIB. Tetapi begitulah Ngayogjazz selalu meninggalkan rindu untuk kembali bertemu pada perayaan tahun depan.

(Aja)

Share :

Baca Juga

alam satu karya yang dipamerkan kelompok ‘Anti Sport-Sport Club’ di Stonemilk Ward, Yogyakarta. (Foto: dokumentasi antisport-sportclub)

Panggung

Menumpuk Kegelisahan Pandemi, Kelompok ‘Anti Sport – Sport Club’ Pameran Seni Rupa
Aurelia Skolastika dan Yunan Helmi. Foto: Ist

Panggung

Aurelia Skolastika Debut Single ‘Untukmu Indonesia’ di Hari Kemerdakaan RI
Lantaran mengadopsi dari gerakan mengangguk-angguk, kesenian tarian tradisional ini dinamakan tarian Angguk. (Foto: Dokumentasi Puspa Umitama)

Panggung

Mengenal Kesenian Angguk Kulonprogo, Paduan Budaya Jawa, Arab dan Belanda
Manteb Sudarsono, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Magelang menyerahkan wayang Werkudara kepada dalang muda Ki Teguh Setyanto. (Foto: humas/beritamagelang)

Panggung

Gali Potensi Pewayangan, Disdikbud Magelang Pentaskan Dalang Madya
Kegiatan pementasan wayang kulit ringkes dimulai dengan penyerahan gunungan wayang oleh Heroe Poerwadi dengan didampingi Anton Prabu Semerndawei, Haryanto dan Mantri Pamong Praja Tegalrejo. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Panggung

Penguatan Seni Budaya Dukung Destinasi Kampung Wisata
Para punggawa Classic Rock Yogyakarta usai berbincang menggagas gelaran Syawalan Classic Rock besok Minggu (14/5/2023) di Warung Tik Tok. (Foto: Agoes Jumianto)

Panggung

Syawalan Classic Rock Dihelat Besok di Warung Tik Tok, Ini Agenda Serunya
Denino (paling kiri) saat menikmati malam di Menoewa Kopi. Foto: Ist

Panggung

Momen Denino ‘Om Martin’ Ikatan Cinta Menikmati Kuliner di Minggir Sleman
ARTJOG MMXXII: Arts in Common - Expanding Awareness. Foto: Agoes Jumianto

Panggung

ARTJOG MMXXII: Arts in Common – Expanding Awareness, Digelar sampai 4 September 2022