Home / Wisata

Rabu, 1 Desember 2021 - 11:16 WIB

Ngerangan, The Blangkon Village Jadi Ikon Baru Wisata Desa di Klaten

Salah satu perajin Blangkon Widodo (52) warga Ngerangan, Bayat mengaku menggeluti produksi ini karena memang dirinya suka seni sekaligus melestarikan budaya Jawa. (Foto: Diskominfo Klaten)

Salah satu perajin Blangkon Widodo (52) warga Ngerangan, Bayat mengaku menggeluti produksi ini karena memang dirinya suka seni sekaligus melestarikan budaya Jawa. (Foto: Diskominfo Klaten)

NYATANYA.COM, Klaten – Desa Ngerangan, Bayat, Klaten tidak saja dikenal sebagai cikal bakal angkringan. Tapi kini desa yang terletak di lereng Pegunungan Selatan itu terus berdaya. Tidak saja angkringan, kini desa yang dihuni 6.004 jiwa itu memilih dan meneguhkan menjadi penghasil kerajinan blangkon menjadi produk khas desa.

Perhatian Pemerintah Desa Ngerangan juga tidak main-main. Melalui Bumdes desa setempat terus aktif mempromosikan aksesoris pakaian kejawen itu untuk mendongkrak wisata dengan jargon Ngerangan, The Blangkon Village.

Baca juga   Belum Banyak yang Tau, Uniknya Gerabah Bayat Dibuat Menggunakan Teknik Putaran Miring

“Karena dari pihak Bumdes itu pengennya tiap satu RT punya satu branding. The Blangkon Village dipilih karena sudah ada perajinnya. Kita mengembangkan SDM pembuatan blangkon,” tutur Ira Rubiyanti selaku pengelola The Blangkon Village saat ditemui di Desa Ngerangan, Bayat belum lama ini.

Tidak saja warga perajin, pemberdayaan perempuan juga dilibatkan dalam pembuatan blangkon.

“Di sini ibu-ibu PKK juga belajar membuat blangkon. Nantinya akan mendampingi wisatawan yang datang ke sini untuk melihat atau bahkan terjun langsung membuat blangkon,” tambahnya.

Baca juga   Panen Raya Rojolele Srinuk, Bupati Klaten Kukuhkan Petani Milenial

Salah satu perajin Blangkon Widodo (52) warga Ngerangan, Bayat mengaku menggeluti produksi ini karena memang dirinya suka seni sekaligus melestarikan budaya Jawa.

“Kulo niki tertarik kalih seni, yen ndelok-ndelok niku kebanyakan ngeten niki kan jarang tiyang-tiyang sing nekuni, mboten wonten sing nglestarikne (saya tertarik dengan seni. Kalau diperhatikan usaha ini jarang yang menekuni, tidak ada yang melestarikan),” kata Widodo.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Desa Bengking yang terletak di Kecamatan Jatinom menjadi desa pertama di Kabupaten Klaten, yang merancang pembangunan wilayah dengan konsep agro eduwisata. (Foto: Diskominfo Klaten)

Wisata

Kunjungi Desa Bengking, Wisatawan Bisa Keliling Naik Gerobak Sapi dan Cicip Jeruk
Wahana wisata edukasi Taman Pintar Yogyakarta yang terletak di Jalan Panembahan Senopati Yogyakarta, mulai Rabu 20 Oktober 2021 telah kembali dibuka. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Taman Pintar Dibuka Kembali, Ini Ketentuannya yang Harus Dipatuhi Pengunjung
Masjid Soko Tunggal Tamansari. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Masjid Soko Tunggal yang Unik dan Sarat Filosofi di Tamansari
Di kawasan bukit Situmbu Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal ini wahana eduwisata bernama Taman Syailendra akan dibangun Pemkab Batang. (Foto: MC Batang)

Wisata

Batang Bangun Taman Syailendra Sebagai Wahana Eduwisata Sejarah
Sumber Tuwiei yang terletak di Dusun Panjer, Mojosari, Mojokerto kinio menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik. (Foto: dokumen)

Wisata

Mandi di Sumber Tuwiri, Wisata Menarik Murah Meriah di Mojosari
Desa Wisata Sumberbulu mengusung konsep memberdayakan masyarakat sekitar, baik dari kalangan karang taruna, petani, dan pelaku UMKM. (Foto:Diskominfo Jateng)

Wisata

Desa Wisata Sumberbulu Karanganyar Masuk 50 Besar Pilihan Kemenparekraf
Tak hanya rapat kerja dan rapat pleno nasional. B2W juga gowes bareng di sekitar kawasan wisata Borobudur. (Foto: Humas/beritamagelang)

Wisata

Komunitas Bike To Work Gowes Bareng di Borobudur
Akibat cuaca buruk yang sering terjadi, khususnya di bulan Januari ini, aktifitas pendakian Gunung Sindoro, khususnya yang melalui Kabupaten Temanggung ditutup untuk sementara. (Foto: MC.TMG)

Wisata

Anda Pendaki Pemula? 7 Gunung Ini Wajib Dicoba