NYATANYA.COM, Semarang – Sebanyak 96 warga Wadas, Bener, Purworejo pendukung proyek Mega Nasional berupa pembangunan Bendungan Bener yang mendapatkan intimidasi, tekanan, teror disertai ancaman membahayakan keselamatan jiwanya yang dilakukan oleh warga penolak proyek tersebut, Senin (16/8/2021) pagi melakukan aksi damai di depan Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang.
Aksi turun ke jalan sembari membentangkan beragam poster dan spanduk bertuliskan kalimat-kalimat bernada imbauan dan permohonan perlindungan kepada pemerintah maupun aparat penegak hukum atas berbagai tindak sewenang-wenang, arogan dan dholim yang diterima warga Wadas pendukung pemerintah yang dilakukan oleh warga penolak proyek bendungan.
Dijelaskan oleh Danang selaku koordinator aksi, bahwa aksi ini sebagai wujud dan bentuk nyata perlawanan warga Wadas pendukung proyek pemerintah akibat 2 tahun lebih menerima beragam tindak pelanggaran yang dinilainya sangat brutal.
“Hari ini bertepatan dengan digelarnya sidang gugatan yang dilayangkan kepada Gubernur Ganjar Pranowo oleh warga penolak proyek Bendungan Bener yang tergabung dalam wadah komunitas GEMPADEWA, kami melakukan aksi damai, aksi solidaritas untuk menyatakan sikap melawan segala bentuk penindasan dan perampasan hak terhadap warga Wadas yang mendukung pemerintah. Cukup lama warga Wadas diancam, diteror, diintimidasi dengan tujuan agar mengurungkan niat dan keputusannya mendukung proyek bendungan. Sekali lagi, hari ini kami akan bersatu untuk tidak akan tinggal diam dan akan melawan,” terang Danang.
Aksi yang digelar tersebut mampu menarik perhatian masyarakat Semarang yang secara kebetulan melintas di ruas jalan depan Kantor PTUN Semarang. Dalam orasi sejumlah warga peserta aksi menyuarakan dan menyampaikan kemirisan hatinya akibat banyak ragam tindakan kriminal yang diterimanya selama kurun waktu 2 tahun lebih.
“Rumah kami dilempari. Warga yang masih tetap mendukung proyek bendungan dan yang masih nekat mengukur tanah pekarangannya sendiri agar segera dilakukan pembebasan tanah diancam-ancam. Mulai hari ini kami bersatu untuk melawan,” kata salah satu peserta aksi dalam orasinya.
Sebelum aksi diakhiri, peserta aksi menyampaikan poin-poin tuntutan diantaranya meminta pemerintah melalui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk segera menyelesaikan proses pembangunan proyek Bendungan Bener.
Mereka juga meminta kepada aparat kepolisian dan TNI agar memberikan pendampingan kepada warga mengukur tanah pekarangannya sendiri. Kemudian memohon kepada pemerintah segera dilakukan pengukuran tanah disertai pembebasan tanahnya. Lalu meminta aparat penegak hukum untuk menangkap dan memberikan sanksi hukum terhadap pelaku pengancaman, intimidasi dan teror sebagai bentuk unsur jera. (N2)