Home / News

Senin, 7 Februari 2022 - 18:25 WIB

Omicron Mengganas, Pemerintah Batasi Mobilitas Kelompok Rentan

Petugas PMI Jakarta menyemprotkan disinfektan ke sepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (7/2/2022). Penyemprotan itu bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 terutama varian omicron di ruang publik. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww)

Petugas PMI Jakarta menyemprotkan disinfektan ke sepeda di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (7/2/2022). Penyemprotan itu bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 terutama varian omicron di ruang publik. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww)

NYATANYA.COM, Jakarta – Pemerintah akan mengambil kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dalam penanganan pandemi Covid-19 yang lebih tertarah, untuk kelompok rentan, lanjut usia (lansia) hingga yang belum divaksinasi lengkap.

Karena berdasarkan data 356 pasien Covid-19 yang meninggal hingga Senin (7/2/2022) sejak varian Omicron terdeteksi di Indonesia, 42 persen di antaranya tercatat memiliki penyakit penyerta (komorbiditas), 44 persen lansia dan 69 persen belum divaksinasi lengkap atau belum divaksinasi sama sekali.

“Sementara data pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) saat ini, 65 persen pasien memiliki gejala yang ringan dan tanpa gejala. Jadi, berdasarkan data-data itu pengetatan PPKM akan berbeda dengan varian Delta, karena Omicron itu lebih menyasar pada kelompok rentan,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dalam keterangan persnya usai rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo secara virtual terkait evaluasi PPKM, Senin (7/2/2022).

Baca juga   Pasien Sembuh Covid-19 di DIY Bertambah 331 Orang

Menko Marves Luhut mengungkapkan, data juga menunjukkan bahwa kelompok komorbiditas seperti pengidap hipertensi, diabetes dan komplikasi perlu mendapatkan perhatian, mengingat memiliki kondisi serta situasi yang sangat rentan jika terpapar Covid-19, apalagi varian Omicron yang cepat menular.

Menurut Luhut, data-data dan fakta juga menunjukkan mayoritas dari pasien yang dirawat dengan gejala berat, kritis hingga meninggal dunia adalah para lansia, kelompok yang memiliki komorbiditas parah bahkan belum divaksinasi lengkap, atau belum divaksinasi sama sekali.

“Oleh karena itu, Pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan proteksi untuk para kelompok rentan tersebut, terutama para lansia yang belum divaksinasi lengkap, itu menjadi catatan penting,” ungkap Luhut.

Tetap Tenang dan Disiplin Prokes

Namun di tengah lonjakan Covid-19 akibat varian Omicron, pemerintah menurut Luhut mengimbau masyarakat untuk tidak panik, karena pemerintah telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk menghadapi gelombang lonjakan Omicron ini.

Baca juga   Indonesia-PEA Hasilkan Komitmen Senilai 32,7 Miliar Dolar Amerika

“Jangan Panik, silahkan masyarakat tetap dapat beraktivitas sesuai dengan aturan protokol kesehatan (prokes) dan ketentuan PPKM yang ditetapkan, serta kewaspadaan tinggi menjaga kesehatan,” jelasnya.

Luhut mengaku, pemerintah menyadari bahwa terdapat kepenatan, kejenuhan dan kelelahan akibat pandemi Covid-19 yang dialami oleh masyarakat. Namun, sebagai warga negara yang baik, semua tentunya harus sadar bahwa keluar dari pandemi ini adalah agenda Bersama bukan hanya pemerintah saja.

Untuk itu, pemerintah mempersilahkan masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi lengkap dan juga lanjutan (booster), untuk terus melakukan aktivitas seperti biasa dengan terus menjaga prokes yang ditetapkan.

“Marilah kita terus berusaha dan berdoa. Semoga Tuhan yang Maha Kasih, senantiasa memberikan kesehatan dan keselamatan kita semua, serta dapat segera keluar dari badai pandemi Covid-19 ini,” pungkas Menko Marves Luhut.

(N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Presiden Jokowi. Foto: Tangkapan Layar BPMI Setpres

News

Indonesia Berhasil Menemukan Alternatif Energi Berbahan Baku Gula
Nadiem Anwar Makarim saat melakukan audiensi dengan Kepala Sekolah dan Guru di Pendapa Agung Taman Siswa. (Foto: Humas Pemkot Yogyakarta)

News

Menteri Nadiem: Sekolah Harus Menyenangkan dan Relevan dengan Zaman
Gunung Semeru muntahkan awan panas. Guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah. (Foto: Istimewa)

News

Gunung Semeru Semburkan Awan Panas
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu menyatakan, Indonesia direncanakan akan menerima sebanyak 10 juta dosis vaksin jadi Covid-19 merek Covovax. (Foto: Amiriyandi/ InfoPublik).

News

Izin EUA Keluar, Indonesia Direncanakan Terima 10 Juta Vaksin Covovax

News

Ini Lima Isu Strategis Indeks Kerawanan Pemilu 2024 Menurut Bawaslu
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Boyolali Meningkat
Sarjiyono gembira di atas kursi roda bantuan Pemkot Yogya dan Baznas Kota Yogya. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Sarjiyono Sumringah Dapat Bantuan Kursi Roda dari Pemkot Yogya
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz

News

Cerita Orang Tua yang Kehilangan Anaknya Usai Minum Paracetamol