Home / Peristiwa

Senin, 11 Oktober 2021 - 21:07 WIB

Paguyuban Pensiunan PNS Pejabat Blora Gaungkan 5B untuk Jaga Kesehatan

Paguyuban Setyo Rukun Blora. (Foto: MC Kab. Blora/Teguh)

Paguyuban Setyo Rukun Blora. (Foto: MC Kab. Blora/Teguh)

NYATANYA.COM, Blora – Suasana persaudaraa, kekeluargaan, keakraban dan penuh kehangatan acap menghiasi pertemuan rutin paguyuban Setyo Rukun Blora, Minggu (10/10/2021). Paguyuban yang dibentuk oleh sekumpulan pensiunan PNS Pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Blora yang saat ini diketuai oleh H Purwadi.

Dalam sambutan H Purwadi mengatakan bahwa pada saat ini kita harus banyak syukur dan selalu menjaga imunitas diri agar kita terbebas dari wabah Penyakit Virus Corona.

Diinformasikan juga dalam PPKM Darurat Kabupaten Blora masuk level 3, agar tidak menimbulkan keresaan baru di masyarakat perlu dipahami bahwa ketentuan penetapan level dalam PPKM Darurat sekarang sudah berubah tidak lagi didasarkan tentang kondisi banyak sedikit anggota masyarakat yang terpapar Covid-19, namun didasarkan pada pencapaian target realisasi vaksinasi yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

“Saya mengingatkan kepada para peserta pertemuan, bahwa apapun keadaan status level dalam PPKM Darurat untuk Kabupaten Blora, yang penting kita tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin serta selalu menjaga imunitas diri dengan melaksanakan olah raga teratur ,berpikir positif dan selalu meningkatkan kwalitas ibadah,” kata H. Purwadi.

Pada agenda pertemuan itu juga diisi siraman rohani oleh ustad H Soedadyo yang saat ini menjabat sebagai Ketua PD Muhammadiyah Kabupten Blora dan Sekretaris PWRI Kabupaten Blora.

Tema tausiahnya “Mulut bisa menjadi Sumber Penyakit Kalau sering melakukan 5B”. Dikatakannya, dulu ada ungkapan “Mulutmu Harimaumu” walau seiring dengan kemajuan zaman pengertian tersebut sudah berubah menjadi “Jarimu Harimaumu”.

Baca juga   Waspada Pilih Produk Obat, Suplemen dan Kosmetik, BPOM Gandeng Komunitas sebagai Penyuluh

Akronim 5B yang dapat menimbulkan penyakit dalam kehidupan di masa pandemi Covid-19 adalah, B pertama Banyak Makan, secara medis orang yang yang terlalu banyak makan bisa menimbulkan kelebihan berat badan(obesitas) dan lemak dalam tubuh, menimbulkan resiko terkena penyakit jantung, diabetes dan stroke.

Mengganggu fungsi otak khusus untuk kasta Keren (Kelompok Rentan) bisa menurunkan daya ingat dan menjadi pikun. Namun dari sisi non medis, yaitu aspek psikologis dan moral banyak makan terutama makan jatah bantuan untuk kaum duafa atau wong cilik bisa menimbulkan penyakit kebutaan hati dan keresahan di masyrakat.

“Contoh gamblang saat ini banyak makan berbagai macam bantuan sosial yang diberikan kepada anggota masyarakat kaum duafa yang sedang menderita dampak musibah pandemi virus corona,” tuturnya.

Kemudian B kedua, Banyak Berbicara, yang yang terlalu banyak berbicara juga akan menimbulkan penyakit hati.

“Dulu ada ungkapan tong kosong berbunyi nyaring. Apalagi saat ini kita terlalu banyak bicara tentang kekurangan orang lain, aib orang lain kesalahan orang lain dan rahasia orang lain,” kata dia.

Sehingga, lanjutnya, menurut Imam Al Ghazali mengatakan bahwa dalam kehidupan ini sangat berbahaya kalau manusia tidak bisa menjaga lisan terutama berbicara yang tidak bermanfaat, banyak omong kosong dan berbohong, perkataan yang mengandung hujatan dan cacian serta suka menebar fitnah.

Selanjutnya, B ketiga, Banyak Tertawa. Memang dari segi medis tertawa merupakan hal yang positif namun jika terlalu berlebihan dapat mempengaruhi kinerja jantung.

Baca juga   Blora dan UGM Rumuskan Program Mewujudkan Peternakan Terpadu

Sementara dari segi agama terlalu banyak tertawa memang tidak dianjurkan karena dapat mengeraskan hati, jika hati telah keras sulit menerima nasehat. Apalagi kita suka mentertawakan orang lain karena boleh jadi orang yang ditertawakan lebih baik dari yang mentertawakan.

Sedangkan B keempat, Banyak Bertanya, terutama bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui dan yang tidak baik termasuk menanyakan privasi seseorang yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Memang bertanya tentang sesuatu yang tidak dimengerti kepada orang yang lebih paham itu baik bahkan dalam Al Qur’an menyebutkan bahwa Bertanyalah kepada orang yang memiliki pengetahuan bila kalian tidak tahu (Surat Al Nahl ayat 43),” terangnya.

Berikutnya, B kelima, Banyak Mengeluh, Kebiasaan suka mengeluh ternyata tidak bagus, bisa menimbulkan berbagai hal, di antaranya mudah merasa lelah dan memicu orang untuk berpikir negatif sehingga akan menurunkan imunitas diri, membuat suasana hati makin memburuk ,kreativitas akan menurun, menimbulkan stress, gangguan pencernaan, sakit kepala dan tekanan darah tinggi.

“Demikian berbagai aktivitas dari mulut yang bisa menimbulkan penyakit. Namun yang jelas disaat ini upaya pengendalian diri merupakan ikhtiar yang cerdas dan bijak untuk dilakukan utamanya pengendalian mulut karena ada ungkapan Jawa “poso bisu” (puasa tidak berbicara),” tuturnya.

Disamping itu sebenarnya kita bisa masuk surga atau neraka itu kuncinya juga tergantung kemampuan kita dalam mempuasakan diri terhadap aktivitas mulut. (*)

Share :

Baca Juga

Bantuan secara simbolis diserahkan kepada Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming kepada warga masyarakat terdampak Covid-19. (Foto: Humas Pemkot Surakarta)

Peristiwa

Bank Indonesia Surakarta Serahkan Bantuan 2.000 Paket Sembako dan Vitamin
BPBD Klaten menggelar latihan manajemen barak pengungsian erupsi Gunung Merapi. (Foto: Diskominfo Klaten)

Peristiwa

BPBD Klaten Gelar Latihan Manajemen Barak Pengungsian
Foto: Diskominfo Jateng

Peristiwa

BPBD Jateng Kerahkan Tim untuk Posko dan Dapur Umum di Daerah Terdampak Banjir Rob Pantura
Cahyo Destianto (kanan atas), mahasiswa angkatan 2016 telah selesai magang di Puma Headquarters di Herzogenaurach, Jerman. Tentunya banyak pengalaman menarik dalam perjalanan kreatif ini. "Prestasi yang sudah diraih Cahyo sangat membanggakan bagi civitas akademik di ISI Surakarta tentunya," ujar Dosen Pembimbing, Basnendar Herry Prilosadoso, S.Sn., M.Ds (kanan bawah). (Foto: Dok ISI Surakarta)

Peristiwa

Magang di Puma Jerman, Mahasiswa DKV ISI Surakarta Garap Materi Promosi Jersey Manchester City
Pemerintah Kabupaten Sleman kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk yang ke-11 kali berturut-turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2021. (Foto: Humas Sleman)

Peristiwa

Pemkab Sleman Raih Opini WTP ke-11 atas LKPD Tahun 2021
Acara 100 Tahun Karya Penerbit dan Percetakan Kanisius "Cita dan Karya Warnai Indonesia", Kamis (27/1/2022) di Ballroom Indraprasta, Sahid Jaya Hotel & Convention Yogyakarta. (Foto: Humas Pemda DIY)

Peristiwa

Percetakan Kanisius Turut Andil Cerdaskan Kehidupan Bangsa
Dittipid Narkoba Bareskrim Polri bekerjasama dengan Bea Cukai berhasil mengungkap empat kasus narkotika jaringan Malaysia-Indonesia, dengan total barang bukti 270,283 kg sabu. Foto: Humas Polri/Tribratanews

Peristiwa

Polri Ungkap Kasus Peredaran Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia, Total BB 270,283 Kg
Korban Arisan online KCA Deru Jingga Puspakelana Zahra didampingi Tim Kuasa Hukum Kantor Palugada Law Firm. (Foto: Ist/YP-Eko Purwono)

Peristiwa

Penyelenggara Arisan Online KCA Diganjar Hukuman Penjara 2 Tahun