NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pameran dan festival seni kriya bertajuk ‘Matra Kriya Fest 2022’ resmi dibuka, Sabtu (21/5/2022) sore, oleh Kepala Kundha Kabudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dian Lakshmi, SS. M.A.
Dengan mengusung tema From Hands fo Something – Hasta Makirtya Rupa, Matra Kriya Fest (MKF) 2022 yang berlangsung 21 – 28 Mei 2022 di Taman Budaya Yogyakarta ini diharapkan bukan saja menjadi ruang pestanya perupa kriya, tetapi juga hadir menyuguhkan keajaiban seni yang dihadirkan lewat karya rupa (kriya).

Tak sekadar ajang pameran, Matra Kriya Fest 2022 juga menjadi ajang kompetisi mencari bibit-bibit muda seniman kriya yang mampu melahirkan kebaruan dalam karya mereka.
Pada acara pembukaan sore tadi, 12 nominasi karya terpilih pada ajang MKF 2022 diumumkan langsung oleh dewan juri yang terdiri dari Novi Bamboo, Dr Alvi Luviani S.Sn, dan Lejar Daniartana Hukubun.
Berikut nama-nama nominasinya:
- Abdul J Nugroho (Klaten) dengan karya Dragon Egg.
- Anton Nurcahyo (Bantul) dengan karya berjudul Harmony Kwek Kwek.
- Arianne Kresandini (Jakarta) dengan judul karya Welcome Home.
- Arif Hanungtyas (Cilacap) dengan judul karya Thunderstorm.
- Erik Hadi K (Madiun) dengan judul karya Skoliosis.
- Fajar Restuningsih (Cilacap) dengan judul karya Datang yang Lama.
- Lilik Nurkhamid (Tuban) dengan judul karya Dewa Ruci dan Sahita Andaru.
- Yavi Sabda Mahendra (Malang) dengan judul karya Life in Death World.
- Markus (Kepulauan Riau) dengan judul karya Pesona Gonggong.
- Muhammad Alhaq (Sidoarjo Jatim) dengan judul karya Hitam Putih.
- Sahrul Misbah (Lampung) dengan judul karya Belenggu ‘Terancam’.
- Vanya Ratna Suryani (Bekasi) dengan judul karya ‘Well,It’s Not Just Nightmares, Failures, and Traumas…”

Para nominator ini nantinya akan mempresentasikan karyanya di depan dewan juri pada Selasa (24/5/2022). Sedangkan pengumuman pemenang MKF 2022 akan dilakukan pada Jumat (27/5/2022).
Ketua Panitia MKF 2022, Rosanto Bima mengatakan event dua tahunan yang sempat terhenti karena pandemi kembali hadir dengan konsep dasar untuk menyuguhkan keajaiban seni yang dihadirkan lewat sentuhan tangan seorang seniman untuk menghasilkan sebuah karya.
“Karya seni tidak bisa lepas dari bagaimana konsep atau gagasan, pilihan material, dan proses yang dilakoni seniman. Hubungan ketiga hal ini sangatlah intim,” jelas Rosanto.

Bagi seniman, material tidak dapat dipisahkan dari masalah konseptual dan realisasi nyata dalam berkarya. Kecerdasan dan aspek craftmanship seniman dalam memanipulasi material inilah yang kemudian memberi nilai lebih atas ekspresi konseptual.
“Diharapkan seniman dapat melahirkan karya yang menampilkan ornamen unik, menyuguhkan detail, serta eksperimen media baru yang akan memperkaya dimensi kompleksitas kekaryaan,” tandas Rosanto.

MKF 2022 dimeriahkan dengan sejumlah agenda mulai dari workshop, seminar, performing art, fashion show, panggung musik, parade karnaval, kriyaventura, artis talk, dab bazaar.
Sedangkan seniman yang terlibat dalam pameran MKF 2022 selain tentu karya para peserta MKF dan nominasinya, juga sejumlah karya para seniman undangan dengan beragam karya kriya rupa terbaiknya.
“Dalam pameran ini, secara umum karya yang ditampilkan memuat hal baru dari sudut keberagaman media, bentuk serta wacana, dan juga kekhasan karya, di mana hal ini tidak dapat dilepaskan dari kepiawaian kerja tangan perupa,” pungkas Rosanto.
(Aja)