NYATANYA.COM, Kulon Progo – PT Angkasa Pura/AP 1 (Persero) menggelar pentas seni dan pameran seni rupa wayang di lingkungan Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo (YIA).
Pagelaran tersebut dalam rangka mewujudkan komitmen perusahaan untuk mengembangkan kesenian, budaya, dan pariwisata daerah seiring dengan pengembangan bisnis perusahaan.
Direktur Utama AP 1, Faik Fahmi menjelaskan, pameran seni rupa wayang bertajuk “Kita Adalah Wayang” itu diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November.
Pameran ini merupakan hasil kolaborasi 22 seniman lokal di Yogyakarta yang dimulai sejak 15 Oktober hingga 5 November 2021. Selain itu, YIA juga menyelenggarakan Pentas Seni Budaya pada 16 Oktober hingga 7 November 2021 yang dilaksanakan tiap Sabtu dan Minggu dengan menampilkan berbagai pertunjukkan tari dan musik.

“Dalam menjalankan bisnis, AP 1 senantiasa melibatkan dan turut mengembangkan budaya dan pariwisata daerah. Upaya tersebut disambut baik oleh para stakeholder sektor budaya dan pariwisata daerah dengan menjadikan bandara, khususnya Bandara Internasional Yogyakarta, sebagai ruang kreasi dan promosi seni, budaya, dan wisata daerah, khususnya Yogyakarta. Penyelenggaraan pameran seni rupa wayang dan pentas seni di YIA ini tentunya tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan,” ujar Faik Fahmi, Selasa (19/10/2021).
Penyelenggaraan pentas seni budaya YIA berkolaborasi dengan sekitar 56 desa budaya di lima kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Minggu 17 Oktober lalu telah dilakukan pentas seni dengan menampilkan Sanggar Sripanglaras, Javajog Street Brass, tarian dari Desa Budaya Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo.
Adapun tarian yang ditampilkan yaitu Tari Merak Ngigel, Tari Persembahan Sawitri, Tari Turangga Madun, Tari Sekar Pudyastuti, Tari Goyang Senggol, Tari Gedrug Gorayaksa, dan Bregada. Penampilan pentas seni akan dilakukan setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, hingga 7 November 2021 mendatang.
“Diharapkan penyelenggaraan kegiatan seni ini dapat menumbuhkan keinginan untuk ‘pulang kembali’ ke Yogyakarta dan dapat membantu pemulihan sektor pariwisata serta perekonomian Yogyakarta. Semua tidak dapat terwujud tentunya tanpa kolaborasi yang baik dari seluruh pelaku usaha, pencipta karya, penggagas ide, serta operator bandara sebagai titik ruang tumbuh,” pungkas Faik Fahmi. (*)
Sumber: InfoPublik.id