Home / Plus

Sabtu, 7 Januari 2023 - 14:58 WIB

Pamerkan Hasil Karya Inkubasi Bisnis, Mahasiswa PBI UMY Ciptakan Inovasi Digital Berbasis Pendidikan

Salah satu kelompok mahasiswa PBI UMY memamerkan karyanya berbasis teknologi, sebagai bagian dari Inkubasi Bisnis Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbud RI. Foto: Agoes Jumianto

Salah satu kelompok mahasiswa PBI UMY memamerkan karyanya berbasis teknologi, sebagai bagian dari Inkubasi Bisnis Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbud RI. Foto: Agoes Jumianto

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PBI UMY) tahun ini mendapat hibah PKKM (Program Kompetisi Kampus Merdeka) ke-2 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Program-program yang dilakukan salah satunya adalah Magang dan Inkubasi Bisnis untuk mendukung IKU (Indikator Kinerja Utama) ke 1, yaitu lulusan mendapat pekerjaan yang layak dan IKU 2, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus.

Dalam program Inkubasi Bisnis, terdapat 38 mahasiswa beserta tim yang belajar di mitra PT Wesclic Indonesia Neotech dan Beribahasa selama satu semester dengan pendampingan intensif dari mentor mitra.

UMY sangat bangga dengan keberhasilan mahasiswa PBI dalam menciptakan inovasi digital berbasis pendidikan ini. Foto: Agoes Jumianto

Mahasiswa PBI UMY berhasil menciptakan inovasi digital berbasis pendidikan melalui program inkubasi bisnis yang diselenggarakan oleh UMY.

Inovasi tersebut merupakan solusi bagi masalah pendidikan di Indonesia dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Karya ini merupakan hasil kerja keras dan keberhasilan mahasiswa PBI UMY dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

Baca juga   Pemkot Yogya Dukung Inovasi Sekolah Penggerak

Selain itu, ini juga menunjukkan potensi mahasiswa PBI UMY dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat melalui inovasi yang mereka ciptakan.

Puthut Ardianto SPd MPd, dosen pengampu mata kuliah ICT in Language Teaching UMY menunjukkan salah satu aplikasi yang diciptakan mahasiswanya. Foto: Agoes Jumianto

“Kami sangat bangga dengan hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa PBI UMY melalui program inkubasi bisnis ini. Inovasi yang mereka ciptakan merupakan bukti nyata dari potensi dan kapasitas mahasiswa UMY dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat,” ujar Ketua Program Studi PBI UMY, Andi Wirantaka, S.Pd., M.Hum.

Mahasiswa PBI UMY yang terlibat dalam proyek ini merasa sangat bersyukur atas keberhasilan yang telah dicapai.

Mereka berharap agar inovasi yang telah diciptakan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan menjadi solusi bagi masalah pendidikan di Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada UMY yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengembangkan ide dan inovasi kami melalui program inkubasi bisnis ini. Kami berharap agar inovasi yang telah kami ciptakan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan menjadi solusi bagi masalah pendidikan di Indonesia,” ungkap salah satu mahasiswa PBI UMY yang terlibat dalam proyek ini.

Baca juga   Jamu Asam Urat Karya Siswa MAN Raih Juara Krenova 2021

Mukti Adyatma dan Doni Kurniawan, salah satunya mencoba menghadirkan program Pendidikan Bahasa Inggris Wesclic yang nantinya menjadi startup yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Program ini sangat bagus bagi mahasiswa mengembangkan kemampuan yang terpendam, karena tidak semua mahasiswa kan memiliki kemampuan mengajar misalnya, dengan program inkubasi bisnis berbasis starup ini secara tidak langsung kami juga diajarkan bagaimana membuat sebuah perusahaan atau dikenalkan pada dunia usaha sebenarnya,” ungkap Mukti Adyatma.

UMY sangat bangga dengan keberhasilan mahasiswa PBI dalam menciptakan inovasi digital berbasis pendidikan ini.

“UMY akan terus memberikan dukungan kepada mahasiswa dan menjadi tempat inkubasi bagi ide-ide inovatif lainnya,” timpal Puthut Ardianto SPd MPd, dosen pengampu mata kuliah ICT in Language Teaching UMY.

(N1)

Share :

Baca Juga

Winarno (berkacamata) bersama karyawan membawa tegel motif Corona yang dilaunching Senin (20/12/2021). (Foto: humas/beritamagelang)

Plus

Kreatif, Win Art Solution Bikin Tegel Motif Corona
Kupat atau ketupat bagi orang Jawa memiliki makna simbolis. (Foto:MC Kab Blora/Teguh)

Plus

Makna dan Simbol Tradisi Lebaran Ketupat dalam Masyarakat Jawa
Bukan hanya laris saja, kripik pisang bermerek @bananacrackers1 miliknya juga sudah sampai di sejumlah kota di Indonesia. Foto: Diskominfo Jateng

Plus

Modal Rp50 Ribu, Bisnis Kripik Pisang di Klaten Omsetnya Kini Jutaan Rupiah Gegara Ini
Tanaman alang-alang tumbuh liar. (Foto: istimewa)

Plus

Alang-alang Sembuhkan Penyakit Asma dan Stop Diare
Dengan rasa yang khas dan legit, sale pisang buatan Bang Zae cukup laris di pasaran. Hingga saat ini dia telah menjual 2 kwintal sale pisang dan produknya sudah ada di 10 outlet oleh-oleh khas Batang. (Foto: MC Batang, Jateng)

Plus

Bangkit dari Pandemi, Usaha Sale Pisang Bang Zae Laris Manis
Ukiran kayu suku Kamoro hanya boleh dibuat oleh orang asli suku tersebut. Itulah sebabnya relatif susah menemukannya selain di daerah Papua, terutama Mimika.(Foto: Ryiadhy/InfoPublik)

Plus

Mengenal Seni Pahat Kayu Suku Kamoro yang Tak Sembarang Orang Boleh Membuat
Gubernur DIY Sri Sultan HB X usai membuka JFW 2022 di JEC, Jumat (26/8/2022) sore. Foto: Ist

Plus

Usung Tema ‘Karya Wastra Bhinneka’, JFW 2022 Digelar di JEC sampai 30 Agustus
Mayor Agus Sriyanta. (Foto: istimewa)

Plus

Mayor Agus: Klinik Banyu Urip Harus Diapresiasi Guna Angkat Moril Penderita Buta Warna