NYATANYA.COM, Lumajang – Pasca-erupsi Gunung Semeru, masyarakat diminta menghindari aliran Sungai Besuk Kobokan yang mengarah ke Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Himbauan kepada warga, saat ini dimohon untuk menghindari alur sungai ini (Besuk Kobokan),” ujar Kordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto ketika ditemui InfoPublik, di Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, Lumajang, Jatim, Rabu (8/12/2021).
Ia menyatakan bahwa potensi awan panas masih ada. Termasuk banjir lahar dingin yang sangat tinggi.
“Terutama kalau terjadi hujan lebat dari hulu. Ini mohon diwaspadai, karena informasi dari BMKG masih tinggi curah hujan di wilayah ini,” terang dia.
Terkait dengan abu yang masih terlihat di sekitar wilayah terdampak, jelas dia, ini merupakan abu material erupsi yang dibawah dan terkena angin, kemudian naik ke atas dan menyebar kembali.
Sedangkan asap yang terlihat di Sungai Besuk Kobokan, ia menjelaskan, bahwa ini merupakan material awan panas yang sudah teronggok di Besuk Kobokan, kemudian ada air yang datang dan kontak dengan air tersebut.
“Nah ini yang menimbulkan asap. Ini yang biasa kita sebut secondari explosion letusan kedua. Tapi bukan dari puncak. Kemarin kan sepanjang aliran sungai ini kan kaya abu keluar lagi naik ke atas,” terang dia.
Bencana erupsi Gunung Semeru tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya tempat tinggal akibat material vulkanik.
Pemerintah saat ini telah mengerahkan segenap instansi terkait untuk turun langsung dalam langkah tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru ini.
Setiap instansi berperan sesuai dengan kewenangannya dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana alam ini.
(*/N1)
Sumber: InfoPublik.id