NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pasca penataan pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro membuat fasad atau wajah depan bangunan-bangunan di kawasan ikon wisata Kota Yogyakarta terlihat.
Salah satunya wajah bangunan cagar budaya Pasar Beringharjo yang lebih terlihat dan rapi dibandingkan sebelum ada penataan PKL.
“Tampak rapi. Fasadnya sekarang tampak. Harus kita percantik kita komunikasikan dengan yang ada di jalan ini,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwisutono di depan Pasar Beringharjo, belum lama ini.
Sebelumnya sebagian fasad bangunan Pasar Beringharjo tertutup oleh para PKL yang berjualan di depan bangunan cagar budaya itu. Terutama fasad bangunan deretan kios-kios yang berada di sisi barat Pasar Beringharjo tersebut.
Sekarang para PKL yang berjualan di depan Pasar Beringharjo bersama para PKL kawasan Malioboro lainnya menempati Teras Malioboro.
Yunianto menyebut sebelumnya ada sekitar 117 PKL yang berjualan di depan Pasar Beringharjo. Para PKL itu di antaranya menjual kuliner pecel, bakpia dan lainnya.
Dia menyatakan penataan PKL di depan Pasar Beringharjo ke Teras Malioboro itu sudah sesuai dengan kesepakatan dari Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta.
“Kita menyesuaikan. Di sini (PKL) sudah pindah semua. Sudah menempati tempat yang baru,” ujarnya.
Pihaknya berkomitmen memastikan pedestrian di depan Pasar Beringharjo bersih dari aktivitas perdagangan PKL maupun pedagang asongan.
Untuk menjaga pedestrian di depan Pasar Beringharjo tidak dipakai berjualan lagi, petugas keamanan dan ketertiban pasar diterjunkan melakukan pengawasan rutin.
Sampai saat ini juga tidak ditemukan pedagang dadakan yang berjualan di pedestrian depan Pasar Beringharjo.
“Kami siagakan untuk pengawasan supaya tidak ada pedagang dan asongan yang mencuri-curi jualan,” imbuh Yunianto.
Fasad bangunan Pasar Beringharjo juga akan dicat ulang dikembalikan ke warna putih sesuai ketentuan rencana penataan fasad bangunan Malioboro.
Yunianto menyampaikan rencana teknis terkait hal tersebut masih terus disiapkan dan dikomunikasikan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta.
“Kemungkinan dalam waktu dekat. Harus disesuaikan dengan gedung- gedung lain, warnanya dikembalikan menjadi putih tulang. Teknisnya dari sisi mana dulu yang dipercantik, kami masih menunggu. Prinsip kami siap,” terangnya.
Menurutnya penataan PKL di depan Pasar Beringharjo kawasan Malioboro itu diharapkan memberikan kenyamanan bagi pengunjung pasar. Apalagi Pasar Beringharjo selama ini sebagai salah satu tujuan para wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta.
Sementara itu salah satu pedagang Pasar Beringharjo, Dian menyambut baik penataan para PKL karena deretan kios pedagang Pasar Beringharjo di sisi barat itu lebih terlihat.
“Enak, nyaman. Kelihatan semuanya dagangannya di depan pasar. Kios terlihat dan pembeli lumayan,” ucapnya.
(N1)