NYATANYA.COM, Temanggung – Belasan rumah di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung rusak akibat angin puting beliung yang terjadi pada Kamis petang (2/12/2021). Saat ini pemerintah kabupaten bersama TNI, Polri, Tim SAR, terus melakukan identifikasi kerugian dan penanganan darurat.
Angin puting beliung terjadi di empat titik di dua desa, yaitu Wanutengah dan Parakan Wetan.
Sekretaris Kecamatan Parakan, Edi Murjanto yang ditemui saat meninjau lokasi kejadian di Desa Wanutengah mengatakan, angin puting beliung terjadi sekitar pukul empat sore. Angin bermula dari atas Rumah Sakit Ngesti Waluyo, dan terjadi sangat cepat, hanya sekitar empat menit. Saat itu, mendung hitam menyelimuti wilayah Kecamatan Parakan.
“Angin terjadi di dua lokasi, di Parakan Wetan ada tiga titik dan juga di Wanutengah,” terangnya.
Ia menambahkan, jumlah kerusakan masih di assesment oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung.
“Data pasti memang belum ada, namun kami perkirakan lebih dari sepuluh rumah yang mengalami kerusakan yang cukup parah dan sedang,” katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, sesaat sebelum kejadian, mendung hitam menyelimuti wilayah Kecamatan Parakan, bahkan terekam video adanya pusaran angin yang berada di langit.
Setelah itu, kemudian, datang angin yang sangat kecang dari arah Selatan atau dari arah Gunung Sumbing. Kencangnya angin itu, membuat atap rumah dan pertokoan di Jalan Raya Parakan-Kedu rusak.
Semenntara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Toifur Hadi Wuryanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan pasti jumlah rumah dan bangunan yang rusak, serta total kerugian.
“Untuk sementara, ada 16 bangunan, baik rumah, kantor serta pertokoan yang rusak, namun jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah, khususnya yang rusak ringan, untuk korban jiwa tidak ada,” terangnya.
Saat ini, Ia menambahkan, masyarakat dibantu Tim SAR, TNI, Polri dan sejumlah relawan langsung melakukan pembersihan rumah warga yang terkena musibah.
Selain itu, juga memasang atap sementara dengan menggunakan terpal agar lebih aman saat hujan turun. Assesment juga masih dilakukan untuk mengetahui jumlah korban dalam bencana alam ini.
(*/N1)