NYATANYA.COM, Kulon Progo – Meskipun terendam banjir lumpur akibat dampak bencana tanah longsor, Pemkab Kulon Progo pastikan proses belajar mengajar SMPN 3 Kokap tetap berjalan.
Hal tersebut disampaikan Pj. Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana, saat meninjau lokasi bencana sekaligus menyalurkan bantuan di SMPN 3 Kokap, Senin (6/6/2022).
Tri Saktiyana menyampaikan proses belajar mengajar tetap harus dilaksanakan meskipun kondisi sarana prasarana sekolah terdampak bencana, proses pembelajaran non tatap muka (daring) menjadi solusi jangka pendek yang harus diambil agar pelayanan pembelajaran kepada siswa tidak terhenti.
“Yang pertama, sekolah ini harus tetap bisa memberikan proses belajar mengajar siswa siswinya, karena tidak hanya melayani penduduk Kulon Progo namun juga penduduk Jawa Tengah (Purworejo), barangkali mungkin harus dipetakan status sosial ekonomi siswa-siswinya, barangkali ada siswa yang belum punya hp mungkin bisa dibantu,” kata Tri.
Lebih lanjut Tri menyampaikan meskipun penanganan jangka pendek telah dilakukan oleh Pemkab namun belum dapat menyelesaikan permasalah secara tuntas.
Oleh karena itu pemkab akan terus melakukan perumusan kebijakan dengan berbagai pihak untuk penanganan jangka menengah dan jangka panjangnya.
“Ini perlu kita lebih tingkatkan (penanganan), daerah rawan seperti di Kalirejo ini, karena luas cakupan wilayah rawan longsor di Kulon Progo sangat luas, selain dengan memberdayakan masyarakat setempat juga akan dikoordinasi dengan OPD ditingkat Kabupaten Kulon Progo juga ditingkat DIY,” ucapnya.
Tri Saktiyana juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh pihak, instansi, perangkat kalurahan serta gotong royong masyarakat yang telah membantu penanganan bencana di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap.
“Seberat apapun pikiran saya dan pikiran teman-teman kepala dinas, pasti lebih berat pikiran pak lurah, pak kadus, bapak, ibu guru yang terjun langsung menangani bencana ini, untuk itu saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Tri.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Kokap Uswatun Hasanah mengatakan sekolah telah melakukan penanganan jangka pendek pasca bencana agar keberlangsungan proses belajar mengajar tetap berlanjut.
Namun dirinya berharap kedepan ada solusi penanganan jangka panjang agar menjamin terciptanya suasana belajar yang aman dan nyaman mengingat kejadian ini sudah terjadi berulang kali.
“Yang jelas kami berharap keberlangsungan proses belajar mengajar tetap berlanjut, namun lebih lanjut kami berharap pengkondisian untuk terciptanya suasana belajar yang aman,” kata Uswatun.
(Tin/Har/N1)