NYATANYA.COM, Yogyakarta – Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Konfederasi SBSI DIY melakukan aksi unjuk rasa di titik nol kilometer Yogyakarta, Rabu (18/8/2021) siang tadi, menolak perpanjangan PPKM.
Tak cuma kelompok buruh yang tergabung dalam Konfederasi SBSI DIY, sejumlah pekerja hiburan seperti penyanyi, musisi, MC dan juga pelaku usaha sound system ikut turun ke jalan menyampaikan uneg-uneg mereka.
Mereka membawa spanduk dengan bermacam uneg-uneg mereka, seperti ‘Ora Manggung Ora Nempur, Seniman Turu Nglindur, Wong Duwur Turu Mendengkur‘ juga ‘Masker Berlapis Bantuan Menipis, PPKM Level 4 = Super Pedas‘.
Kepada nyatanya.com, salah satu penyanyi yang ikut aksi siang tadi, Arinda Wae mengungkap alasannya menggelar aksi menolak perpanjangan PPKM.
“Intinya kami diperbolehkan bekerja kembali, bisa menyanyi lagi baik di hajatan atau pun di kafe. Kami butuh makan mas, sudah berapa bulan kami nggak bekerja, sementara kami juga punya keluarga yang butuh makan juga,” ucap Arinda Wae.
Sementara itu, korlap para pelaku hiburan, Koes Gapplek mengatakan pihaknya mengaku memang tidak bisa menolak 100 persen perpanjangan PPKM, karena itu sudah aturan yang dibuat pemerintah untuk menekan pandemi Covid-19. Tapi setidaknya diberi kelonggaran untuk bisa kembali bekerja seperti semula.
“Sudah berbulan-bulan kami tak bisa bekerja, apalagi dengan terus diperpanjangnya PPKM, kafe jelas tutup, acara hiburan ditiadakan, praktis kami nganggur,” ujar Koes Gapplek yang berprofesi sebagai MC pentas dangdut.
Koes Gaplek dan belasan penyanyi, musisi, dan pelaku hiburan melakukan aksi siang tadi memang tak melulu protes perpanjangan PPKM. Mereka juga melakukan aksi membagikan sembako kepada masyarakat yang ikut terdampak perpanjangan PPKM.
“Kami juga melakukan aksi berbagi sembako kepada warga yang juga ikut terdampak seperti PKL dan tukang becak,” imbuh Koes yang berharap pemerintah mendengarkan keluhannya tadi. (Aja)